Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Friday, April 4, 2014

Based On Financial Condition..

"harta yang ada padamu adalah titipan yang akan dimintai pertanggung jawaban "

pembina pondok ngruki surakarta

alhamdulillah, bisa ngepost lagi, i can make a new post after all.. bayangin, di kampus semua koneksi Wi-Fi pada kagak bisa dipake buat ngebuka blogger, entah kenapa, What the hell banget if the newest technology in indonesia cannot be used to open small site like blogger!

but anyway deh, ane tetep seneng karena masih ada rejeki di modem ane :v haha, dan seneng juga, target maret 1500 terpenuhi, bahkan lebih! thank you very much for my beloved reader, saya masih bisa eksis nge blog sampai detik ini, hehe. okeh, tadi siang, kalau agan muslim pasti udah dong ngelaksanain jum'atan, inget, wajib tuh buat laki2 muslim, kalau yang agan bukan muslim, semoga dimudahkan harnya. okeh, tadi di kampus ane, UNS tercinta, yang hadir adalah seorang dosen senior dari UII yang menjadi khatib, (dosen greget yang selama 52 tahun menjadi pengajar tidak pernah lepas dari kendaraan umum, walaupun memiliki kendaraan pribadi), dan beliau menyampaikan, syarat seorang pemimpin yang baik based on pendapat dari sayyid sabiq sama luqman hakim. ane akan ambil yang luqman hakim dan ane coba kaitkan sama perilaku "automotive druganov kalashnikov" atau akrab disebut ADK, atau apalah itu. bukan Arianti Dewi loh, ane pendukung Ustadz Zuber SyafawicalegPKS no 1 dapil semarang dan sebangsanya.

disebutkan bahwa seorang pemimpin yang baik harus memiliki harta dan penghasilan yang berasal dari sesuatu yang halal, dan hasil yang diperolehnya pun juga merupakan sesuatu yang halal dan bermanfaat besar bagi Ummat. oke, kita sambungkan pernyataan Luqman hakim ini, (disamping 4 yang lain, yaitu aqdah lurus, kemapanan fikriyyah, dermawan, dan ahlakul karimah), dengan pernyataan lain yang terkandung dalam sifatul muslim al-asyr, yang ke enam, ada qodiirun 'alal kasbi, atau kokoh dalam segi finansial, alias seorang yang kuat dan taat beragama pada tuhan, tentunya ngga rela rahmat tuhan hanya dimonopoli oleh segelintir orang, alias mereka berusaha merebut dan menciptakan harta yang tentunya akan dilaksanakan untuk kebaikan, ane korelasikan lagi ke para sahabat zaman nabi, sudah jelas, majority dari mereka, is a successful businessman, remember? when tabuk war happens, what did usman and abdurrahman bin auf. hopla. dan sekarang, eng ing eng, ane tarik masuk ke mereka-mereka yang berjuang guna menyebarluaskan islam di tempat tertentu, yang ane tembak sekarang kampus yaa..

akhi, harta itu menyusul, yang penting anda berkorban dulu, akhi, jangan berbisnis, mendingan ente ngajar TPA dulu, akhi, bisnis anda sudah sampai mana (nada meremehkan), akhi, udahlah, masih kecil jangan berbisnis dulu, rapat dulu di sana, bla,bla, bla. yah, itu sepenggal saja sih, kisah tentang kehidupan the businessman ADK, yang terkadang emang diremehkan terlebih dahulu oleh ADK lain, bahkan terkadang, karena "kesibukan" ADK, bisnis yang sudah dirintis harus ditutup (malah kagak diwarisin dsb). sebenanrnya memang benar, jalan kesibukan dan jalan bisnis itu memiliki korelasi positif, makin banyak kesibukan dan relasi makin berkembang bisnisnya, thats right, dan berorganisasi bagi businessman merupakan ara paling efektif guna melakukan ekspansi dan memperkokoh kerajaan bisnisnya, catatan, itu apabila orientasi seorang pebisnis hanya berkutat pada urusan dunia, berbeda apabila yang berbisnis adalah seorang aktifis yang ter sentuh dengan nilai-nilai ketuhanan yang seenggaknya, sudah membuat dia ingat ada tuhan di sisinya.

tentunya, nilai nilai yang diterapkan dalam berbisnis akan jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh pebisnis yang memiliki orientasi duniawi, bahkan cenderung pebisnis yang seperti itu akan memberi kontribusi yang jauh lebih besar dibanding dengan "anak mama". yang menjadi masalah, seringkali para aktivis yang menempuh jalan ini, mendapat sinyalemen negatif dari sesama aktifis, yang membuat ekspansi bisnisnya terhambat, karena ada hambatan mental yang mirisnya bersal dari temen2 aktifis sendiri. memang benar ketika seorang yang sudah terlarut dalam bisnis seringkali melupakan amanah, kalau yang begitu itu, monggo diingatkan, bahkan sangat benar kalau diingatkan, tapi, kalau yang harus dikorbankan ngga sebanding dengan apa yang diperoleh, wah sakit ente. misal, ada deal senilai 100jt, yang diadu hantamkan dengan sunnah ngajar TPA, terus dirasani (digunjing) habis-habisan, padahal ujungnya 100jt itu disumbangkan sekitar 20jt untuk kelangsungan LDK, apa ngga keren?

maksud pesan ini, adalah, taulah islam membutuhkan dana finansial besar guna mempermulus jalan dakwah, jadi jangan disindir dengan cara yang ngga sepatutnya bagi temen temen aktifis dakwah yang menempuh jalan perjuangan melalui jalur pengokohan finansial, kalau mereka terlena, diingatkan dengan cara yang baik, kalau butuh bantuan mari dibantu. karena seorang ADK sejati akan memahami apa itu teman dan akan melindunginya. so, based on financial condition.. we need more young entrepreneur..

Wallahu 'alam
Muhammad Abdullah 'Azzam Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret

No comments:

Post a Comment