Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Wednesday, January 7, 2015

Resume Principles of Marketing Kotler Ch 13&14




yap! Assalamualaikum!! ohayo gazimasu.. buat edisi marketing kali ini istimewa.. ane bakalan ngasih 2 chapter sekaligus (sebenarnya sih buat ngehemat) anyway.. enjoy!



Rangkuman
Chapter 13
Pengecer dan Perdagangan Grosir
Oleh : Muhammad Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A

               
            Pemenuhan kebutuhan konsumen terutama konsumen akhir yang membeli-mengkonsumsi barang secara langsung merupakan tanggung jawab para pengecer. Tindakan pengeceran dengan variannya merupakan bagian tidak terpisahkan dari pemasaran. Bahkan pengecer selain mendistribusikan barang juga bersaing dalam meraup pangsa pasar dalam ragam skala pasar yang berbeda. Begitu pula dengan pedagang grosir, yang seringkali akan sedikit sulit dibayangkan perbedaan apa yang ada diantara pedagang grosir dan pedagang eceran, apalagi dalam perspektif negara dunia ketiga. Di awal bab, di bahas hal menarik mengenai whole goods yang berhasil “mempecundangi” wall mart dalam persaingan perebutan pangsa pasar kelas atas yang berpendidikan dan berpenghasilan besar. Bukan dengan cara adu harga seperti yang dilakukan Toys “R” Us yang membawa bencana pada diri mereka, tetapi dengan cara elegan membidik pangsa pasar yang tidak terjangkau oleh wall mart, kemudian memberikan apa yang tidak bisa diberikan wall mart dan menjaga pelanggan serta kepuasan mereka. Maka, dapat disimpulkan dalam memahami dunia pengecer dan grosir merupakan sebuah hal yang unik, tidak hanya membutuhkan jumlah banyak dan besar saja, tetapi, cara elegan apa yang membuat anda disukai pelanggan anda?
1.      Definisi Pengeceran Pengeceran
Pengeceran merupakan semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi, non bisnis konsumen, sedakan pengecernya sendiri merupakan bisnis yang oenjualannya terutama datang dari pengeceran. Jadi pengeceran fokus pada melayani konsumen akhir, atau pasar konsumen, meskipun dalam realitanya tidak selalu seperti itu. Dalam sub bab berikur akan dibahas bermacam hal yang terkait pengeceran, juga mengenai perdagangan grosir.
2.      Jenis-jenis Pengecer
Ada beberapa jenis pengecer disebabkan oleh hal berikut. Yaitu :

a.      Jumlah pelayanan
Produk yang berbeda membutuhkan pelayanan yang berbeda. Ada produk yang didesain dengan self services, ada produk yang memerlukan pengawasan, hingga ada produk eksklusif yang memerlukan pengawasan ekstra
b.      Lini produk
Lini produk merupakan dasar penggolongan tipe-tipe pengecer, terbadi dalam lini toko khusus, departement store, pasar swalayan, toko kelontong, toko diskon, pengecer off price, hingga superstore.
c.       Harga relatif
Klasifikasi pengecer berdasarkan harga yang mereka kenkan. Pengecer yang memasang harga tinggi dibedakan dengan pemasang harga rendah. Jenisnya ada toko diskon, pengecer off price, pengecer off price independen, Factory outlet, hingga Warehouse Club
d.      Pengaturan pengecer
Merupakan metode yang digunakan oengecer untuk menjual produk. Sistem yang terkenal ada sistem jaringan toko dan waralaba yang umum digunakan dewasa ini.
3.      Keputusan Pemasaran Pengecer
Merupakan strategi yang dapat dipakai pengecer untuk marketisasi diri mereka, serta menangkap nilai dari pelanggan. Banyak perubahan terjadi, maka strategi berikut dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pengecer dalam mempertahankan bisnisnya. Yaitu :
a.      Keputusan pasar sasaran dan positioning
Positioning dan keputusan pasar sasaran utamanya untuk menghindari persaingan tidak logis, seperti yang dicontohkan whole foods di awal tulisan.
b.      Pilihan produk
Pemutusan tiga variabel produk utama. Antaranya pilihan produk, bauran pelayanan dan atmosfer toko.
c.       Layanan, harga, promosi dan tempat
Kebijakan harga yang harus disesuaikan dengan sasaran pasar, begitu juga dengan pemilihan sarana promosi yang masuk akal dan logis serta efektif. Lalu pemilihan tempat yang menyesuaikan dengan tipikal toko, dan kedekatan dengan pelanggan.
4.      Masa Depan Pengeceran
Masa depan yang dihadapi akan kembali kepada bagaimana pengecer mengantisipasinya. Beberapa tantangan ini antara lain :
a.      Bentuk eceran baru dan sikus hidup eceran yang lebih pendek
b.      Pertumbuhan pengeceran non-toko
c.       Konvergensi eceran
d.      Kebangkitan mega pengecer
e.      Teknologi eceran yang semakin penting
f.        Ekspansi global pengecer besar
g.      Toko ecera sebagai komunitas dan tempat berkumpul.
Secara sederhana tantangan yang akan dihadapi pengecer akan semakin menantang dan semakin membuka peluang untuk dapat sendirian mengangkangi pasar, dan inilah yang mungkin terjadi jika tidak ada langkah-langkah yang di persiapkan pengecer.
5.      Perdagangan Grosir
Merupakan semua aktifitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa kepada pihak yang membeli untuk dijual kembali atau pemakaian bisnis. Sedangkan pedagang grosir merupakan perusahaan yang terlibat terutama dalam kegiatan perdagangan grosir.
6.      Jenis-jenis Pedagang Grosir
Pedagang grosir dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
a.      Pedagang grosir
Bisnis independen, memiliki hak atas barang di tangannya
b.      Pialang
Fungsi utamanya adalah menyatukan pembeli dan penjual serta membantu negosiasi. Tidak memiliki hak atas barang di tangannya.
c.       Agen
Perwakilan dari pembeli atau penjual dalam basis permanen. Pelaksana tenknis dan tidak berhak atas barang.
d.      Cabang dan kantor penjualan produsen (bikinan produsen, tidak independen dalam pengambilan keputusan)
7.      Keputusan Pemasaran Pedagang Grosir
Permintaan dari pasar yang semakin meningkat dalam hal perbaikan kualitas layanan, hingga tren persaingan menuntut pedagang grosisr berbenah. Meskipun pasa sasaran adalah pasar bisnis, pedagang grosir tetap tidak bisa membiarkan pasar berjalan begitu saja. Penetapan pasar sasaran yang berdasarkan kapasitas pedagang grosir, serta positioning yang tepat merupakan harga mati. Keputusan bauran pemasaran juga diperlukan untuk memaksimalkan nilai yang dapat diperoleh oleh pedagang grosir.
8.      Tren dalam Perdagangan Grosir
Tren masalah yang dihadapi pedagang grosir dalam dekade ini meskipun merupakan masalah yang konstan, tetapi riskan dihadapi adalah kuatnya penolakan terhadap kenaikan harga serta menyingkirkan pemasok yang tidak memberikan nilai tambah berdasarkan biaya dan kualitas. Pedagang grosir yang progresif akan terus mengamati fenomen yang terjadi dalam pasar dan memenuhinya, sehingga, mau tidak mau, seluruh pedagang grosir harus menjadi pedagang yang progresif, tidak bisa jika hanya mengandalkan kondisi stagnan dan berdiam diri. Hal ini berlaku juga bagi pedagang dalam lini pasar konsumen.



Rangkuman
Chapter 14
Mengkomunikasikan Nilai Pelanggan ; Strategi Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Oleh : Muhammad Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A

               
            Bukan hanya memerlukan sebuah produk yang baik, penentuan harga yang atraktif  untuk sebuah produk, serda menyediakan produk tersebut pada sasaran saja yang dapat menjadi kunci dalam memaksimalkan pengambilan nilai pelanggan. Tetapi, diperlukan sebuah cara untuk mengkomunikasikan proporsi nilai mereka kepada pelanggan. Tentu saja, selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis hubungan, komunikasi yang baik merupakan elemen penting untuk membuat sebuah hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Contoh yang diangkat di awal bab adalah sebuah perusahaan periklanan, Crispin Porter-Bogusky yang berhasil memunculkan tataran baru dalam dunia periklanan modern, merubah tatanan konvensional yan memerlukan biaya ekstra mahal dengan hasil tidak pasti, menjadi periklanan modern yang murah dan dapat menyentuh beragam lini yang tidak dapat disentuh oleh periklanan konvensional, yang otomatis, mengefektifkan fungsi penyampaian proporsi nilai oleh pelanggan. Maka, daripada pusing memikirkan biaya promosi yang melejit, mengapa tidak mencoba menciptakan metode kita sendiri?.
1.      Bauran Promosi
Bauran Promosi/Komunikasi Pemasaran merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan pemasaran langsung merupakan variabel-variabel yang tidak terpisah dan saling dukung dalam menciptakan sebuah metodologi promosi yang mungkin terbaik bagi keberjalanan proses marketing.
2.      Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Merupakan penyempurnaan fungsi pemasaran yang terdiri dari beberapa proses disini, diantaranya :
a.      Ruang lingkup komunikasi pemasaran baru
Terfragmentasinya pasar massal dan kemajuan teknologi informasi baru  membuat pemasar memiliki opsi lebih mudah untuk menembak pangsa pasar skala mikro dikarenakan pasar massal sudah tidak berada dalam kondisi “massal” dan ”tunggal”.
b.      Perubahan model komunikasi pemasaran
Dalam trend pemasaran massal, memunculkan media massa yang menjembatani hubungan antara pemasar massal dan pasar massal. Sekarang dengan perkembangan teknologi memungkinkan terciptanya pola komunikasi yang intim dan kontinyu dengan pasar skala mikro.
c.       Kebutuhan akan komunikasi pemasaran terintegrasi
Integrasi dari sistem komunikasi pemasaran memudahkan pembidikan pasar-pasar mikro yang memerlukan jangkauan yang lebih luas dengan metode yang lebih beragam.
3.      Pandangan Proses Komunikasi
Proses komunikasi memerlukan elemen-elemen ini, yaitu pesan, saluran komunikasi, pengartian/decoding, pengirim/sender, penyandian/ Encoding , penerima/receiver, respon/response, umpan balik, dan gangguan/noise.
4.      Langkah-langkah dalam Mengembangkan Komunikasi Efektif
Merupakan langkah-langkah bagaimana dapat menciptakan sebuah sistematika komunikasi yang efektif, caranya adalah sebagai berikut :
a.      Mengidentifikasikan pemirsa sasaran
b.      Menentukan tujuan komunikasi
Bagaimana agar komunikasi dapat membangun tahap kesiapan pembeli yang menguntungkan bagi pemasar, tahap kesiapan pembeli adalah tahap-tahao yang biasa dialui konsumen dalam proses mereka untuk melakukan pembelian.
c.       Merancang pesan
Bagaimana membangun pesan efektif untuk  dapat menarik pelanggan, entah dalam bentuk membangun rasa ingin tahu bagi pelanggan, atau hingga terang-terangan mengajak konsumen untuk membeli produk
i.                    Isi pesan
ii.                  Struktur pesan
iii.                Format pesan
d.      Memilih media
i.                    Saluran komunikasi pribadi
Saluran dimana dua orang atau lebih berkomunikasi langsung satu sama lain, di antaranya tatap muka, telepon, email atau pos, bahkan percakapan melalui internet
ii.                  Saluran komunikasi non pribadi
Media yang membawa pesan tanpa hubungan pribadi atau umpan balik meliputi media utama, suasana dan acara
e.      Memilih sumber pesan
f.        Mengumpulkan umpan balik
Umpan balik yang dikumpulkan dapat memberi kemudahan bagi pemasar untuk menilai apakah penyampaian pesan telah dapat menyentuh pelanggan atau belum.
5.      Menetapkan Keseluruhan Anggaran dan Bauran Promosi
a.      Menetapkan total anggaran promosi
Merupakan keputusan tersulit dalam keputusan pemasaran.
i.                    Metode terjangkau
Menetapkan anggaran promosi yang dapat dijangkau oleh perusahaan
ii.                  Metode persentase penjualan
Menetapkan anggaran pada persentase tertentu, dari penjualan saat ini atau perkiraan penjualan atau sebagai persentase harga unit penjualan
iii.                Metode paritas kompetitif
Menetapkan anggaran promosi agar sesuai dengan belanja pesaing
iv.                 Metode tujuan dan tugas
Metode logis yang menerapkan anggaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari metode pemasaran.
b.      Membentuk keseluruhan bauran prmos
Memaduan sarana promosi dengan cermat menjadi bauran promosi yang terkoordinasi
i.                    Masing-masing sarana promosi
Memiliki sifat dan karakteristik yang aneh-aneh. Karena itu perlu mengenal masing-masing promosi. Yaitu ; periklanan, penjualan personal, promosi penjualan,hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
ii.                  Strategi bauran promosi
Dapat menempuh metode promosi tarik dan dorong. Tarik adalah metode strategi dengan kos besar untuk membujuk konsumen agar membeli produk, dan strategi dorong adalah memerlukan penggunaan wiraniaga dan promosi perdagangan untuk mendorong melalui saluran.
c.       Mengintegrasikan bauran promosi
6.      Komunikasi Pemasaran yang Memiliki Tanggung Jawab Sosial
Pemasar harus memperhatikan aspek sosial sehingga tercipta integrasi antara metode pemasaran dan masyarakat, sehingga metode pemasaran tidak bersinggungan atau bahkan berkonflik dengan sosial. Justru poin perhatian sosial dapat mendukung pengembangan pemasaran yang lebih mengena pada pasar.

 






No comments:

Post a Comment