yap! Assalamualaikum!! ohayo gazimasu.. buat edisi marketing kali ini istimewa.. ane bakalan ngasih 2 chapter sekaligus (sebenarnya sih buat ngehemat) anyway.. enjoy!
Rangkuman
Chapter 13
Pengecer dan
Perdagangan Grosir
Oleh : Muhammad
Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A
Pemenuhan
kebutuhan konsumen terutama konsumen akhir yang membeli-mengkonsumsi barang
secara langsung merupakan tanggung jawab para pengecer. Tindakan pengeceran
dengan variannya merupakan bagian tidak terpisahkan dari pemasaran. Bahkan
pengecer selain mendistribusikan barang juga bersaing dalam meraup pangsa pasar
dalam ragam skala pasar yang berbeda. Begitu pula dengan pedagang grosir, yang seringkali
akan sedikit sulit dibayangkan perbedaan apa yang ada diantara pedagang grosir
dan pedagang eceran, apalagi dalam perspektif negara dunia ketiga. Di awal bab,
di bahas hal menarik mengenai whole goods yang berhasil “mempecundangi” wall
mart dalam persaingan perebutan pangsa pasar kelas atas yang berpendidikan dan
berpenghasilan besar. Bukan dengan cara adu harga seperti yang dilakukan Toys
“R” Us yang membawa bencana pada diri mereka, tetapi dengan cara elegan
membidik pangsa pasar yang tidak terjangkau oleh wall mart, kemudian memberikan
apa yang tidak bisa diberikan wall mart dan menjaga pelanggan serta kepuasan
mereka. Maka, dapat disimpulkan dalam memahami dunia pengecer dan grosir
merupakan sebuah hal yang unik, tidak hanya membutuhkan jumlah banyak dan besar
saja, tetapi, cara elegan apa yang membuat anda disukai pelanggan anda?
1.
Definisi Pengeceran Pengeceran
Pengeceran
merupakan semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara
langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi, non bisnis konsumen,
sedakan pengecernya sendiri merupakan bisnis yang oenjualannya terutama datang
dari pengeceran. Jadi pengeceran fokus pada melayani konsumen akhir, atau pasar
konsumen, meskipun dalam realitanya tidak selalu seperti itu. Dalam sub bab
berikur akan dibahas bermacam hal yang terkait pengeceran, juga mengenai
perdagangan grosir.
2.
Jenis-jenis Pengecer
Ada beberapa jenis pengecer disebabkan
oleh hal berikut. Yaitu :
a.
Jumlah pelayanan
Produk
yang berbeda membutuhkan pelayanan yang berbeda. Ada produk yang didesain
dengan self services, ada produk yang memerlukan pengawasan, hingga ada produk
eksklusif yang memerlukan pengawasan ekstra
b.
Lini produk
Lini
produk merupakan dasar penggolongan tipe-tipe pengecer, terbadi dalam lini toko
khusus, departement store, pasar
swalayan, toko kelontong, toko diskon, pengecer off price, hingga superstore.
c.
Harga relatif
Klasifikasi
pengecer berdasarkan harga yang mereka kenkan. Pengecer yang memasang harga
tinggi dibedakan dengan pemasang harga rendah. Jenisnya ada toko diskon,
pengecer off price, pengecer off price independen, Factory outlet, hingga Warehouse Club
d.
Pengaturan
pengecer
Merupakan
metode yang digunakan oengecer untuk menjual produk. Sistem yang terkenal ada
sistem jaringan toko dan waralaba yang umum digunakan dewasa ini.
3.
Keputusan Pemasaran Pengecer
Merupakan strategi yang dapat dipakai
pengecer untuk marketisasi diri mereka, serta menangkap nilai dari pelanggan.
Banyak perubahan terjadi, maka strategi berikut dapat dimanfaatkan untuk
memudahkan pengecer dalam mempertahankan bisnisnya. Yaitu :
a.
Keputusan pasar
sasaran dan positioning
Positioning
dan keputusan pasar sasaran utamanya untuk menghindari persaingan tidak logis,
seperti yang dicontohkan whole foods di awal tulisan.
b.
Pilihan produk
Pemutusan
tiga variabel produk utama. Antaranya pilihan produk, bauran pelayanan dan
atmosfer toko.
c.
Layanan, harga,
promosi dan tempat
Kebijakan
harga yang harus disesuaikan dengan sasaran pasar, begitu juga dengan pemilihan
sarana promosi yang masuk akal dan logis serta efektif. Lalu pemilihan tempat
yang menyesuaikan dengan tipikal toko, dan kedekatan dengan pelanggan.
4.
Masa Depan Pengeceran
Masa depan yang dihadapi akan kembali
kepada bagaimana pengecer mengantisipasinya. Beberapa tantangan ini antara lain
:
a.
Bentuk eceran
baru dan sikus hidup eceran yang lebih pendek
b.
Pertumbuhan
pengeceran non-toko
c.
Konvergensi
eceran
d.
Kebangkitan mega
pengecer
e.
Teknologi eceran
yang semakin penting
f.
Ekspansi global
pengecer besar
g.
Toko ecera
sebagai komunitas dan tempat berkumpul.
Secara sederhana tantangan yang akan
dihadapi pengecer akan semakin menantang dan semakin membuka peluang untuk
dapat sendirian mengangkangi pasar, dan inilah yang mungkin terjadi jika tidak
ada langkah-langkah yang di persiapkan pengecer.
5.
Perdagangan Grosir
Merupakan semua aktifitas yang
melibatkan penjualan barang dan jasa kepada pihak yang membeli untuk dijual kembali
atau pemakaian bisnis. Sedangkan pedagang grosir merupakan perusahaan yang
terlibat terutama dalam kegiatan perdagangan grosir.
6.
Jenis-jenis Pedagang Grosir
Pedagang grosir dibagi menjadi tiga
kelompok utama, yaitu :
a.
Pedagang grosir
Bisnis
independen, memiliki hak atas barang di tangannya
b.
Pialang
Fungsi
utamanya adalah menyatukan pembeli dan penjual serta membantu negosiasi. Tidak
memiliki hak atas barang di tangannya.
c.
Agen
Perwakilan
dari pembeli atau penjual dalam basis permanen. Pelaksana tenknis dan tidak
berhak atas barang.
d.
Cabang dan kantor
penjualan produsen (bikinan produsen, tidak independen dalam pengambilan
keputusan)
7.
Keputusan Pemasaran Pedagang Grosir
Permintaan dari pasar yang semakin
meningkat dalam hal perbaikan kualitas layanan, hingga tren persaingan menuntut
pedagang grosisr berbenah. Meskipun pasa sasaran adalah pasar bisnis, pedagang
grosir tetap tidak bisa membiarkan pasar berjalan begitu saja. Penetapan pasar
sasaran yang berdasarkan kapasitas pedagang grosir, serta positioning yang
tepat merupakan harga mati. Keputusan bauran pemasaran juga diperlukan untuk
memaksimalkan nilai yang dapat diperoleh oleh pedagang grosir.
8.
Tren dalam Perdagangan Grosir
Tren masalah yang dihadapi pedagang grosir
dalam dekade ini meskipun merupakan masalah yang konstan, tetapi riskan
dihadapi adalah kuatnya penolakan terhadap kenaikan harga serta menyingkirkan
pemasok yang tidak memberikan nilai tambah berdasarkan biaya dan kualitas.
Pedagang grosir yang progresif akan terus mengamati fenomen yang terjadi dalam
pasar dan memenuhinya, sehingga, mau tidak mau, seluruh pedagang grosir harus
menjadi pedagang yang progresif, tidak bisa jika hanya mengandalkan kondisi
stagnan dan berdiam diri. Hal ini berlaku juga bagi pedagang dalam lini pasar
konsumen.
Rangkuman
Chapter 14
Mengkomunikasikan Nilai
Pelanggan ; Strategi Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Oleh : Muhammad
Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A
Bukan
hanya memerlukan sebuah produk yang baik, penentuan harga yang atraktif untuk sebuah produk, serda menyediakan produk
tersebut pada sasaran saja yang dapat menjadi kunci dalam memaksimalkan
pengambilan nilai pelanggan. Tetapi, diperlukan sebuah cara untuk
mengkomunikasikan proporsi nilai mereka kepada pelanggan. Tentu saja, selain
penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis hubungan, komunikasi
yang baik merupakan elemen penting untuk membuat sebuah hubungan yang
menguntungkan dengan pelanggan. Contoh yang diangkat di awal bab adalah sebuah
perusahaan periklanan, Crispin Porter-Bogusky yang berhasil memunculkan tataran
baru dalam dunia periklanan modern, merubah tatanan konvensional yan memerlukan
biaya ekstra mahal dengan hasil tidak pasti, menjadi periklanan modern yang
murah dan dapat menyentuh beragam lini yang tidak dapat disentuh oleh
periklanan konvensional, yang otomatis, mengefektifkan fungsi penyampaian
proporsi nilai oleh pelanggan. Maka, daripada pusing memikirkan biaya promosi
yang melejit, mengapa tidak mencoba menciptakan metode kita sendiri?.
1.
Bauran Promosi
Bauran
Promosi/Komunikasi Pemasaran merupakan paduan spesifik periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran
langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan pemasaran langsung
merupakan variabel-variabel yang tidak terpisah dan saling dukung dalam
menciptakan sebuah metodologi promosi yang mungkin terbaik bagi keberjalanan
proses marketing.
2.
Komunikasi
Pemasaran Terintegrasi
Merupakan penyempurnaan fungsi
pemasaran yang terdiri dari beberapa proses disini, diantaranya :
a.
Ruang lingkup
komunikasi pemasaran baru
Terfragmentasinya
pasar massal dan kemajuan teknologi informasi baru membuat pemasar memiliki opsi lebih mudah
untuk menembak pangsa pasar skala mikro dikarenakan pasar massal sudah tidak
berada dalam kondisi “massal” dan ”tunggal”.
b.
Perubahan model
komunikasi pemasaran
Dalam
trend pemasaran massal, memunculkan media massa yang menjembatani hubungan
antara pemasar massal dan pasar massal. Sekarang dengan perkembangan teknologi
memungkinkan terciptanya pola komunikasi yang intim dan kontinyu dengan pasar
skala mikro.
c.
Kebutuhan akan
komunikasi pemasaran terintegrasi
Integrasi
dari sistem komunikasi pemasaran memudahkan pembidikan pasar-pasar mikro yang
memerlukan jangkauan yang lebih luas dengan metode yang lebih beragam.
3.
Pandangan Proses
Komunikasi
Proses komunikasi memerlukan
elemen-elemen ini, yaitu pesan, saluran komunikasi, pengartian/decoding,
pengirim/sender, penyandian/ Encoding , penerima/receiver, respon/response,
umpan balik, dan gangguan/noise.
4.
Langkah-langkah dalam
Mengembangkan Komunikasi Efektif
Merupakan langkah-langkah bagaimana
dapat menciptakan sebuah sistematika komunikasi yang efektif, caranya adalah
sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasikan
pemirsa sasaran
b.
Menentukan tujuan
komunikasi
Bagaimana
agar komunikasi dapat membangun tahap kesiapan pembeli yang menguntungkan bagi
pemasar, tahap kesiapan pembeli adalah tahap-tahao yang biasa dialui konsumen
dalam proses mereka untuk melakukan pembelian.
c.
Merancang pesan
Bagaimana
membangun pesan efektif untuk dapat menarik
pelanggan, entah dalam bentuk membangun rasa ingin tahu bagi pelanggan, atau
hingga terang-terangan mengajak konsumen untuk membeli produk
i.
Isi pesan
ii.
Struktur pesan
iii.
Format pesan
d.
Memilih media
i.
Saluran
komunikasi pribadi
Saluran
dimana dua orang atau lebih berkomunikasi langsung satu sama lain, di antaranya
tatap muka, telepon, email atau pos, bahkan percakapan melalui internet
ii.
Saluran
komunikasi non pribadi
Media
yang membawa pesan tanpa hubungan pribadi atau umpan balik meliputi media
utama, suasana dan acara
e.
Memilih sumber
pesan
f.
Mengumpulkan
umpan balik
Umpan
balik yang dikumpulkan dapat memberi kemudahan bagi pemasar untuk menilai
apakah penyampaian pesan telah dapat menyentuh pelanggan atau belum.
5.
Menetapkan
Keseluruhan Anggaran dan Bauran Promosi
a.
Menetapkan total
anggaran promosi
Merupakan
keputusan tersulit dalam keputusan pemasaran.
i.
Metode terjangkau
Menetapkan
anggaran promosi yang dapat dijangkau oleh perusahaan
ii.
Metode persentase
penjualan
Menetapkan
anggaran pada persentase tertentu, dari penjualan saat ini atau perkiraan
penjualan atau sebagai persentase harga unit penjualan
iii.
Metode paritas
kompetitif
Menetapkan
anggaran promosi agar sesuai dengan belanja pesaing
iv.
Metode tujuan dan
tugas
Metode
logis yang menerapkan anggaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari
metode pemasaran.
b.
Membentuk
keseluruhan bauran prmos
Memaduan
sarana promosi dengan cermat menjadi bauran promosi yang terkoordinasi
i.
Masing-masing
sarana promosi
Memiliki
sifat dan karakteristik yang aneh-aneh. Karena itu perlu mengenal masing-masing
promosi. Yaitu ; periklanan, penjualan personal, promosi penjualan,hubungan
masyarakat, dan pemasaran langsung.
ii.
Strategi bauran
promosi
Dapat
menempuh metode promosi tarik dan dorong. Tarik adalah metode strategi dengan
kos besar untuk membujuk konsumen agar membeli produk, dan strategi dorong
adalah memerlukan penggunaan wiraniaga dan promosi perdagangan untuk mendorong
melalui saluran.
c.
Mengintegrasikan
bauran promosi
6.
Komunikasi
Pemasaran yang Memiliki Tanggung Jawab Sosial
Pemasar harus memperhatikan aspek
sosial sehingga tercipta integrasi antara metode pemasaran dan masyarakat,
sehingga metode pemasaran tidak bersinggungan atau bahkan berkonflik dengan
sosial. Justru poin perhatian sosial dapat mendukung pengembangan pemasaran yang
lebih mengena pada pasar.
No comments:
Post a Comment