Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Friday, August 21, 2020

Awal. Sebuah Tulisan Pembangkit Semangat

Sumber Gambar : Koleksi Pribadi Penulis

Awal

Di sebuah kamar berkumpul sekelompok anak muda. Belum genap menjadi orang dewasa mereka, masih asyik dengan masa remaja. Mimpi mereka mengangkasa, tapi tidak tahu bagaimana wujud dunia. Diantara mereka ada yang tengah bermain game, DoTA sebutannya. Beberapa sedang bercakap-cakap, membicarakan cita dan cinta.

Dia mengambil sebuah spidol tidak permanen yang tergeletak di sudut kamar. Dia buka tutup spidol itu dan dia nikmati harum kimia beracun, konon orang-orang banyak mengawali narkoba dengan interaksi dengan bahan kimia semacam ini. Seekor naga telah lahir di lantai keramik kamar itu, spidol tidak permanen itu menjalankan tugasnya dengan baik. Hingga akhirnya salah satu dari anak muda itu berkata “eh, mimpi kalian apa sih?”

Dengan tersenyum anak muda ini melakukan tindakan vandalism kepada lantai keramik tidak berdosa itu. Dalam waktu singkat, telah ditemukan beberapa suku kata yang dibaca

“Tim Olimpiade Ekonomi, Tembus OSN Provinsi, S1 Manajemen, S2 Manajemen, Ekonom, Memperbaiki dunia dengan ekonomi”

“Tahun ini aku akan tembus tim olimpiade sekolah. Lalu merasakan OSN, dan masuk ke jurusan manajemen terbaik di perguruan tinggi terbaik” begitu katanya, teman-temannya tersenyum. Adzan Isya berkumandang, dengan terburu dihapusnya lantai itu, sebelum pengawas asrama meihat dan meledak-ledak. Terburu-buru mereka meninggalkan asrama, menyambut seruan dari yang Maha Kuasa.

Jika ditanya, apa awal manusia menjadi manusia, orang akan menjawab saat mereka dilahirkan. Tangisan pertama itu seolah menjadi tanda dan acungan 2 jari kepada malaikat yang meragukan kita dan mengatakan kita merusak dan pembuat onar. “Screw You! I am Alive and going to life in this world” kira-kira seperti itu. Tetapi apa yang bisa kita lakukan waktu itu? bahasa verbal yang kita ketahui baru air mata dan tangisan, tangan ini tidak cukup kuat untuk mengenggam, dan pikiran ini bahkan tidak cukup jauh untuk mengingat ekspresi dan perasaan yang terjadi saat kita lahir. Lantas mana pembuat onar sekaligus Khalifah, Wakil Allah, yang memiliki potensi menjadi mahluk lebih mulia dari malaikat namun mampu menjadi lebih rendah dari binatang melata?

Bukan, bukan saat itu, ketika kita lahir kita hanya seonggok daging. Sederhananya belum bisa melakukan banyak hal, masih serba terbatas. Dunia ini masih jauh dari pandangan dan genggaman kita. Lantas kapan titik awal kehidupan kita? Saat kita Aqil Baligh? Ketika orang Aqil Baligh memang dia sudah masuk kepada tahap mereka yang bisa dibebani. Bisa dibebani dengan beban ibadah, merupakan syarat awal untuk berkembang biak, dan bahkan disebutkan saat Aqil Baligh saat itulah dosa dan pahala sudah kita tanggung sendiri. Apakah ini yang merupakan awal dari para penakluk dan perubah zaman?

Ketika Aqil Baligh kita hanya berubah, dari manusia yang tidak bisa apa-apa menjadi hamba. Ya, baru hamba. Konon katanya, ibadahnya hamba hanya dilakukan agar dia tidak dimarahi tuannya. Kualitas seperti ini bukanlah kualitas pemimpin. Karena pemimpin itu merdeka, para khalifah itu merdeka, merdeka dalam ketaatan kepada tuhannya, dia melakukan ibadah bukan karena takut dihukum Tuhannya. Tetapi karena itu adalah keniscayaan, wujud ketaatan, ketakutan kepada Tuhan tetap mereka miliki, namun hal itu diwujudkan dalam bentuk lebih agung, semaksimal mungkin memberikan yang terbaik atas pedoman tuhannya.

Titik inilah awal seorang manusia bisa memulai perjalanan hidupnya, tidak hanya terbatas pada beribadah namun lebih dari itu, yaitu peran apa yang akan hamba itu lakukan? Dunia ini luas, kemudian islam adalah agama yang menyuluruh, mengurus semua aspek kehidupan manusia. Artinya ada ribuan peran yang bisa dilakukan manusia, apalagi seorang muslim. Ribuan peran ini tidak serta merta muncul begitu saja kemudian dilaksanakan manusia, ayat-ayat al-quran berulang kali menyatakan “jika kamu mau berpikir”. Artinya, manusia memang harus memikirkan sesuatu, tidak hanya untuk mencari hikmah-hikmah yang Allah sajikan, namun yang Allah tanamkan dalam diri kita.

Inilah kenapa titik awal itu terjadi saat manusia akhirnya menemukan apa yang Allah berikan untuk dirinya. Kemudian, dengan kemampuan penuh, kemampuan itu dia gunakan dan kembangkan, digunakan untuk kebaikan mahluk yang lain, serta dikembangkan terus menerus dengan menggali hikmah yang tersebarluas di alam semesta ini. Titik awal ini terjadi saat manusia memutuskan untuk menemukan perannya. Kemudian setelah menemukan peran tersebut, dia memberikan segala daya dan upaya untuk memberikan yang terbaik dengan perannya tersebut.

Inilah sebuah perbedaan yang membuat manusia itu unik. Menemukan sebuah peran dan melaksanakan peran tersebut secara serta merta akan memberikan warna baru bagi individu, dan tentu, bagi lingkungan. Inilah awal manusia menjadi manusia seutuhnya. Dimana tempat terbaik bagi kita untuk dapat membuka wawasan semacam ini? di dunia ini ada sebuah tempat dimana orang pandai berkumpul jadi satu dengan orang berpengalaman, dimana pengetahuan tergeletak bebas bak guguran daun. Kampus. Tempat ini memberi perspektif sangat luas tentang bagaimana kita membentuk dan memainkan peran kita, ribuan inspirasi tergeletak disini!

Ada beberapa orang hebat yang memperoleh titik awal mereka, berniat mengambil peran mereka setelah menjalani kehidupan keras di jalanan. Ada orang hebat yang menemukan titik awal mereka dalam perjalanan melintas bumi. Ada orang yang memulai titik awal mereka setelah mereka bertemu sosok manusia luar biasa. Namun kamu mungkin sudah berada di kampus, sudah berada di institusi pendidikan tinggi terbaik, kamu bisa bertemu mereka-mereka yang memiliki pengalaman jalanan dan pengalaman para petualang dalam kesakralan panggung akademik. Lantas apa yang kamu tunggu untuk memulai awalmu?

Orang-orang berputus asa tidak peduli dengan lingkungan. Namun hanya butuh rasa tidak syukur untuk membentuk orang-orang gagal, tidak peduli dia berada di lingkungan sebaik apapun. 


Muhammad Abdullah 'Azzam, Bachelor of Management Study, Faculty of Economy and Business, Sebelas Maret University, Surakarta.

For further information contact me in felloloffee@gmail.com or skripsiazzam@gmail.com

Alumni Penerima Manfaat Beasiswa Aktifis Nusantara Dompet Dhuafa Angkatan 6

Untuk tulisan lain berkaitan dengan manajemen, silahkan kunjungi pranala dibawah ini

kunjungi juga profil selasar saya di :https://www.selasar.com/author/abdullah/
Thanks for your support!

Follow dan Komen untuk artikel-artikel menarik lainya 

No comments:

Post a Comment