Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Sunday, February 23, 2014

zhu ge liang (kung ming) the dragon from west

"tiap strategi pertempuran memiliki kelemahan, tergantung bagaimana kau menerapkannya"

Zhu Ge Liang, a day before the battle of chibi

Assalamualaikum gan! semoga hari minggu ini menyenagkan, haha. ane semalam ngga mosting, buat menghormati para jomblo :D karena menurut wancak.com, malem minggu adalah saat para jomblo berduka cita, hehe. selamat siang buat agan pembaca sekalian, yang ane hormati, terimakasih, senantiasa mengikuti blog sederhana ane, hehe, dan konchiwa minna, genki desu ka?

oke, oke, sekedar intermezzo aja, ane sangat seneng sama yang namanya filem-filem kolosal, pokonya yang ada kuda, pedang, tombak ama perang perang besar. makannya ane sangat seneng tiap ramadhan karena glob*l tv mesti nayangin kingdom of heaven, the three kingdom, dan filem kolosal yang lain. ane juga respek banget sama para penglima perang zaman dulu, mulai dari Alexander the Great, Julius Caesar, Hannibal, Hammurabi, Amru bin Ash, Saladdin, Richard I the Lionheart, dan kisah yang paling ane suka, dari kisah kisah perang terkenal salah satunya adalah kisah perang klasik cina, dalam masa 3 kerajaan, yang menceritakan pertikaian klasik antara Liu Bei, Cao Cao, dan Sun Quan, yang masing-masing mewakili kerajaan Shu, Wei, dan Wu, yang terletak di Barat, Utara dan Selatan.

nah, dalam tiap cerita klasik, selalu aja ada tokoh-tokoh yang menonjol dalam setiap ceritanya, nah dalam cerita 3 kerajaan ini, ada seorang ahli strategi militer, yang namanya ane pinjem buat jadi judul posting ane hari ini, secara ane juga nge fans banget ama ni orang. Namanya Zhu Ge Liang, dalam sebuah buku disebut juga Chuko Liang, dan kadang juga disebut dengan panggilan Kung Ming, ahli strategi milik Liu Bei dari Shu. sorang yang bisa dikatakan filsuf cina klasik, karena sangat memegang ajaran taoisme dan konfusiusme sebagai pedoman dalam setiap pengambilan keputusan dan strategi militer, juga dalam pernjalinan aliansi dan pemilihan lokasi pertempuran. Pengetahuannya tentang geografi dan sejarah, tidak bisa dianggap remeh, astronomi, ilmu kelautan dan teknologi senjata juga merupakan bidang keahliannya, bahkan ilmu medis, sejarah dan herbalogi juga salah satu kemampuan yang dimiliki oleh Zhu Ge Liang.

Itulah gambaran ringkas, mengenai seorang Kung Ming, yang merupakan salah satu suksesor dalam kemenagan aliansi Wu dan Shu dalam pertempuran Chibi, antara 50.000 melawan 800.000 pasukan Wei. oke, yang ane ingin bahas disini bukan si Kung Ming itu gimana, agan agan pembaca bisa search aja di mbah google, atau tonton aja film Red Cliff atau Three Kingdom, atau malah main aja  game Dynasty Warrior, ada kok campaign yang menceritakan khusus tentang perang besar ini. Yang akan ane bahas, adalah bagaiman manjadi seorang Kung Ming, dan rahasia Kung Ming yang menurut ane membuatnya bisa menjadi salah satu ahli strategi besar cina di zaman ini.

1. Cinta buku, dan ahli memperoleh informasi
buku adalah jendela dunia, kita semua udah paham lah, secara gituu, hehe, ngga ada salahnya meluangkan waktu untuk mengkaji buku buku klasik atau modern yang membahas bermacam masalah, selain agan akan semakin luas wawasannya, pemahaman kita semua suatu masalah juga makin mendalam, ngga usah buku buku runyam kaya kalkulus atau teori ekonomi, buku ringan kayak novel juga terkadang memberi inspirasi yang tidak terduga

2. Cinta alam, dan berfikiran terbuka
Alam menyimpan rahasia besar akan keluasan ilmu tuhan, itu ane udah bahas gan di postingan ane yang ada judulnya #1Hari1Ayat, nah Kung Ming menerapkan prisnsip ini secara kaffah, totalitas. Jadi dia ngga pernah menganggap remeh alam, dan rutin memperhatikan tanda-tandanya, sehingga mampu membuat sebuah keputusan yang jitu dan efektif dalam setiap penentuan strategi dan metode pertempuran. Selain itu, terbuka dengan saran dan masukan orang lain, membuat kita bisa menjadi sebuah bank data yang mampu memperoleh competitive advvantage dibanding orang lain di sekitar kita.

3. Rendah Hati, dan apresiatif terhadap orang lain
Padi makin berisi makin merunduk, udah jelas itu yang dimaksudkan dalam rendah hati itu sendiri. dalam literatur sejarah, Kung Ming dianggap lebih unggul jauh, diatas ahli strategi manapun yang ada di daratan China pada masa itu, tetapi tidak sekalipun Kung Ming meremehkan lawannya, dia hanya memikirkan cara terbaik untuk mempu menang dengan elegan atas lawan-lawannya, bahkan kalau perlu tidak usah mengorbankan nyawa orang lain. Dengan sayangnya dia atas nyawa orang lain, apalagi dengan orang lain yang berprestasi atas suatu hal, dan hal ini yang membuat Kung Ming menjadi sangat istimewa di dataran China pada zaman 3 kerajaan, dan dikenang, bahkan diabadikan oleh masyarakat zaman sekarang.

so what? sederhana kan? hanya tinggal kembali pada nurani kita, dan kita bisa jauh lebih baik dari Kung Ming, karena ada satu perbedaan besar, hal yang dulu tidak bisa di akses Kung Ming mampu dengan mudah di akses oleh kita. so nunggu apa lagi? bangkitlah pemuda Indonesia! yang Muslim secara khusus, hehe.

Wallahu 'alam
Muhammad Abdullah 'Azzam
Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret Surakarta

No comments:

Post a Comment