Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, February 6, 2014

uang yang hilang

"uang bukanlah segalanya, tapi segala sesuatu memerlukan uang"
tau tuh kata kata diatas siapa yang mempromosikan, yang jelas ane tau dari temen ane yang namanya fachreza milano, yang sekarang lagi mengabdi di ponpes gontor darussalam, semoga diberkahi oleh Allah SWT. 


konbanwa! assalamualaikum semuanya, pembaca blog campur campur yang terhormat (ane sebut gitu karena tema yang diangkat di blog ini ngga homogen :v) semoga selalu sehat dan selalu dimudahkan dalam setiap urusan, amin. well sore ini, judul yang ditulis emang mirip banget sama judul sinetron buatan indonesia, tapi ga papalah, anggap aja bukan.. oke, mungkin ini tema yang agak aneh ya, cuman ane lagi suka aja sama yang nemanya duit dan lagi pingin menyoroti masalah yang ada kaitannya sama duit, hehe.

pertanyaan ane yang muncul adalah sebenarnya, duit yang kita pakai buat transaksi selama ini itu, apa bener nilainya sama dengan barang yang kita peroleh?
oke katakanlah kita ambil dalam cerita sejarah munculnya fiat money, atau uang yang punya nilai nominal lebih besar dari nilai entrinsiknya,
kalau menurut eraamuslim digest, uang kertas berawal dari munculnya usury, yang di gagas oleh ksatria templar pada zaman penjajahan baitul maqdis oleh pasukan salib. usury merupakan surat berharga yang menjadi jaminan bahwa pemegangnya memiliki jumlah asset sebesar yang tercantum disitu. tetapi, segalanya berubah ketika templar ingin memanipulasi usury, untuk memonopoli asset yang dimiliki oleh para pemegang usury, sehingga, nilai yang tercantum dalam usury tidak lagi sesuai dengan asset yang dimiliki, sejak itu, muncul istilah usury palsu yang akhirnya menorehkan sejarah perampokan harta terbesar, yang kemudian memunculkan legenda the templar treasure, yang kemudian diangkat dalam sebuah film, the national treasure (dibintangi nicholas cage).

dalam sejarah manusia, ketamakan dan keinginan yang besar akan harta, berungkali membawa kita dalam bermacam sejarrah suram baik itu dalam tindakan kriminal kecil seperti pencurian, hingga tindakan kriminal besar dan terorganisir seperti kartel pedagang illegal dan koruptor. akan tetapi, apakah betul uang yang kita gunakan sekarang, uang yang kita gunakan untuk jual beli dan bahkan terkadang menjadi sebab pertikaian antar golongan betul-betul memiliki nilai sebagaimana mestinya?

dalam perspektif ekonomi, uang adalah sesuatu (bisa berupa benda lain) yang disepakati dan disukai masyarakat untuk dijadikan medium transaksi. misal manik kaca di kepulauan polinesia, uang kerang assyiria hingga sapi di afrika purba, benda benda tersebut merupakan uang, menurut definisi uang sebagai alat tukar. dengan kata lain, menurut definisi dasar itu uang haruslah memiliki nilai setara dengan apa yang ingin diperoleh, atau dengan kata lain, apabila terdapat ketidak sesuaian nilai uang dengan apa yang kita dapatkan, maka dapat dikategorikan sebagai penipuan.

uang kertas yang kita gunakan, merupakan jaminan dari negara bahwa negara mempunyai aset cair (liquid asset) atau yang biasa digunakan adalah logam mulia, seniali dengan jumlah uang yang di cetak dan di pasarkan, kalau uang logam, biasanya nilai entrinsik nya tidak jauh berbeda dengan nilai nominalnya, dan begitu pula dengan uang kertas nominal kecil, jadi saya tidak mempermasalahkan itu, yang jadi masalah, apakah betul uang yang negara keluarkan mampu menjadi bukti valid tentang kepemilikan aset negara?

uang kosong, atau dollar kosong, populer setelah amerika dihantam krisis berkepanjangan yang dimulai pada tahun 2008 hingga sekarang. menyakatakan bahwa uang dollar yang merupakan rujukan moneter internasional tidak lain hanya menggambarkan kertas bergambar dan bertuliskan segelintir angka, yang nilainya tdak lagi bisa di jamin oleh pemerintah, atau, bisa dikatakan bahwa dollar hanyalah kertas biasa yang hakikatnya tidak bernilai sama sekali. berarti, selama ini, dunia moneter internasional menjadikan kertas sebagai rujukan mereka. bukankah itu aneh jika dunia tetap saja tunduk pada kekuatan amerika yang hanya menjual kertas yang kemudian digunakan untuk transaksi internasional? lantas apakah dollar anda sungguh bernilai apabila anda kembalikan kepada pemerintah amerika untuk kemudian ditukar dengan logam mulia? dan apakah kita, tetap bersikeras untuk tunduk dalam permainan uang yang di dukung hanya oleh lobi dan kekuatan pemerintahan yang sama sekali tidak didukung oleh kekuatan ekonomi?

inilah yang saya maksud uang yang hilang, uang yang kita gunakan tidak lagi sesuai dengan nilai yang tercantum, bahkan kurs mata uang asing pun, hanyalah ilusi moneter yang diciptakan oleh pemegang kepentingan atas kepemilikan dunia ini, dan mereka sukses memiliki dunia ini dari segi moneternya.
dengan tidak terjaminnya nilai uang, wajar apabila ekonomi konvensional menjadikan uang memiliki time value, karena memang, nilai 1000 pada tahun 1970 berbeda jauh dengan nilai 1000 pada tahun 2014, dan itulah yang memunculkan spekulasi dan peluang tumbuhnya tambahan yang tidak jelas, dikarenakan memang uang itu nilainya tidak jelas.

lantas solusinya? uang adalah benda yang sangat liquid, mudah mengalir seperti air, dan berpindah tangan seperti pinjal. jangan ada uang yang dibiarkan menganggur dan diinvestasikan ke sesuatu yang hanya berfungsi sebagai pemindah nilai seperti emas dan logam mulia, saya mendukung dinar tapi saya tidak setuju dengan investasi emas. lebih baik uang anda diputar sebagai suntikan modal bagi dunia bisnis yang sedang tumbuh, apabila memungkinkan di investasikan dalam bentuk saham ke perusahaan emiten yang bonafide, atau kalau bisa, tidak ada salahnya anda merintis bisnis dengan memanfaaatkan uang yang anda miliki, yang sederhana saja, intinya, jangan biarkan uang anda menumpuk tapu tidak mampu mendatangkan manfaat.

yang perlu diingat, akan tiba masa, nilai uang benar-benar 0, tidak bernilai sama sekali, karena perhitungan inflasi dan sebagainya, yang didasarkan pada keyakinan ekonomi konvensional, karena mereka menjadikan uang sebagai dasar, alat ukur dan tujuan. akan tetapi, yang mahal justru adalah waktu si uang yang tersia-sia ketika tidak digunakan untuk berproduksi, karena dengan mengacu pada teori inflasi, uang yang hidup nilainya dapat terus meningkat karena umur uang itu dipersingkat untuk dilakukan regenerasi, jadi fenomena uang kosong dapat di rubah menjadi fenomena positif, jika kita berpegang pada nilai waktu atas uang, bukan nilai uang atas waktu.

jadi, jangan jadikan uang sebagai tujuan utama, karena nilai uang semakin hari semakin terkikis, tapi jadikanlah waktu anda sebagai prioritas, karena waktu adalah sesuatu yang akan selalu memiliki nilai tetap, yang tergantung pada bagaiman cara kita memanfaatkannya. be an entrepreneur!

Muhammad Abdullah 'Azzam
Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret Surakarta.

No comments:

Post a Comment