Rangkuman
Chapter 9
Membangun Kekuatan Merek
Oleh : Muhammad Abdullah ‘Azzam
(F0213062)
Manajemen A
1. Apa
Itu Ekuitas Merek?
Sebelum mengkaji lebih lanjut mengenai ekuitas
merek, perlu diketahui bahwa merek (Brand)
menurut asosiasi pemasar amerika adlah “nama, kondisi, tanda, simbol atau
kombinasi diantaranya,yang digunakan untuk mengidentifikasi produk atau jasa
dari seorang penjual atau kelompok penjual dengan pesaingnya.” Merek telah ada
sejak lama, di eropa ada ketika terciptanya “guild”. Pada pemasaran modern
merek memegang peran penting untuk meningkatkan kehidupan konsumer dan
memberikan nilai finansial bagi perusahaan.
A. Peran
Merek
Merek mengidentifikasi siapa pembuat produk
dan mengijinkan konsumen untuk meminta pertanggung jawaban. Merek juga memberikan
performansi berharga untuk perusahaan. Merek dapat memberikan tanda kualitas,
memudahkan memilih produk bagi pelanggan, dan lain-lain.
B. Sekup
Branding
Branding (me-merek-kan) adalah mengangkat produk atau
jasa dengan kekuatan merek. Branding adalah sega asesuatu yang berkaitan dengan
membuat perbedaan.
C. Mendefinisikan
Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah nilai yang ditambahkan
pada produk atau jasa yang tengah diangkat (di-endorse). Nilai ini mungkin dapat merefleksikan apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan konsumen atas penghormatan terhadap suatu
merek.
D. Ekuitas
Merek Sebagai Jembatan
Dari perspektif ekuitas merek, investasi
perusahaan tiap tahun untuk produk dan jasa seharusnya dipikirkan sebagai
investasi untuk meningkatkan pengetahuan konusmen akan merek. Kualitas dari
investasi pembangunan merek adalah faktor kritis, tidak seperti kuantitas yang
tidak terlalu penting. Ada istilah janji merek, artinya adalah visi pemasar
tentang bagaimana merek itu seharusnya melakukan sesuatu pada pelanggan.
E. Model
Ekuitas Merek
Ada beberapa model untuk ekuitas merek,
diantaranya adalah brand asset valuator,
AAKER model, BRANDZ, dan brand
resonance. Masing-masing model memiliki keunggulan dan fungsi
masing-masing.
2. Membangun
Ekuitas Merek
Pemasar membangun ekuitas merek dengan
menciptakan struktur pengetahuan yang benar tentang merek dengan pelanggan yang
tepat. Proses ini berhuungan dengan kontak hubungan seluruh merek. Untuk
pembawa ekuitas merek dapat dilihat pada pilihan elemen merek, produk dan jasa
pendamping pemasaran, dan asosiao lain terkait dengan hubungan merek dengan
entitas lain.
A. Memilih
Elemen Merek
Elemen merek adalah alat-alat yang dapat di “trademark” yang berfungsi untuk
mengidentifikasi dan membedakan merek. Kriteria elemen merek antara lain mudah
diingat, bermakna, disukai, bisa ditransfer, bisa diadaptasi, dan bisa
dilindungi.
B. Mendesain
Aktivitas Pemasaran Holistik
Meskipun pemilihan elemen merek dan asosiasi
sekunder bermakna banyak, akan tetapi terpenting datang dari produk atau jaa
dan aktivitas pemasaran pendukung. Proses ini dapat ditempuh dengan melakukan
personalisasi, integrasi, dan internalisasi.
C. Mengangkat
Asosiasi Kedua
Dengan meminjjam merupakan langkah terakhir
untuk menciptakan ekuitas merek. Maksudnya, adalah dengan membuat hubungan
antara merek dengan entitas lain, sehingga menciptakan “asosiasi merek kedua”.
3. Mengukur
Ekuitas Merek
Pengukuran dapat dilakukan dengan pendekatan
tidak langsung maupun langsung. Yang diukur adalah “brand knowledge”-nya. Kedua pendekatan bersifat komplementer dan
dapat diterapkan bersama.
A. Audit
Merek
Merupakan pengerjaan dengan fokus pelanggan
yang menghadirkan akses kesehatan merek, memnuka sumber ekuitas merek, dan
memberikan saran untuk melakukan imporvisasi dan mendongkrak ekuitasnya. Dapat
dilakukan dengan invetarisasi merek dan eksplorasi merek.
B. Melacak
Merek
Mengumpulkan informasi dari pelanggan secara
rutin berdasarkan waktu secara keseluruhan.
C. Valuasi
Merek
Pekerjaan
melakukan estimasi total nilai finansial dari sebuah merek.
4. Mengelola
Ekuitas Merek
Proses mengelola merek dapat dilakukan
dengan langkah-langkah dibawah ini
A. Membentuk
Ulang Merek
Merek dibentuk ulang dengan melakukan
pembentukan ulang proses pemasaran, inovasi dan hal lain. Bahasa mudah : menyegarkan merek.
B. Revitalisasi
Merek
Kembali merubah kesadaran konsumen atas merek,
dibanding pesaing, maksudnya, membuat pelanggan menyadari bahwa merek kita itu
sangat penting, memilik nilai vital bagi pelanggan.
C.
Krisis Merek
Dapat membuat asusmsi kapan kira-kira krisis
akan menimpa merek. Dengan memperkirakan krisis akan memudahkan penanganan yang
diambil ketika krisis terjadi.
5. Rekonsturuksi
Visi Strategi Branding
Strategi branding merefleksikan jumah dan
sifat alami dari beberapa elemen merek yang diaplikasikan pada produk berbeda
yang dijual perusahaan. Ada istilah seperti brand
extension, sub-brand, patent brand, family brand, line extension, category
extension, brand line, brand units dan brand
variants yang memiliki makna tersendiri.
A. Pemilihan
Branding : Untuk Menjadikan Brand atau Tidak
Memilih melakukan branding atau tidak akan menimbulkan dampak berbeda. Branding memerlukan 4 strategi umum
yaitu nama individual, blanket family
name, separate family names for all products, cirporate name combined with
individual product names.
B. Ekstensi
Merek
Banyak perusahaan memutuskan untuk mendongkrak
asset dengan memperkenalkan produk baru dibawah merek terkuat mereka. Ada
keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah produk baru yang sukses, imbal
balik positif, dan lain-lain. Dampak negatifnya adalah meunculnya delusi merek
dan lain-lain.
C. Portofolio
Merek
Adalah seluruh merek yang disiapkan dan garis
merek yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu untuk dijual pada pembeli dengan
kategori tertentu. Dapat dikategorikan dengan flankers, cash cow, low entry lebel, high end prestige.
A.
Apakah
pemasaran yang mempengaruhi merek atau sebaliknya?
B.
Proses
branding sifatnya massif atau dipengaruhi segmentasi pasar?
No comments:
Post a Comment