"sesungguhnya manusia diciptakan dari segumpal darah"
Q.S Al-'Alaq Ayat 2
teori evolusi menyatakan, kehidupan berkembang dari generasi awal menuju generasi sekarang atau, kita berasal dari penyempurnaan yang bertahap, bukan dilahirkan dari kesempurnaan penciptaan. kita juga di gambarkan mengalami revolusi besar besaran, dalam fungsi fisik, fungsi pemikiran, hingga keyakinan, selalu mengalami perubahan, dan penyempurnaan dengan dipengaruhi oleh faktor diri, faktor lingkungan, tetapi faktor kejaiban dari penciptaan dan kuasa tuhan bukan menjadi pertimbangan sehingga, seluruh ayat ayat dan bukti yang menyatakan tentang keabsahan penciptaan di ingkari dan dianggap sebagai ajaran yang kuno, karena berbenturan dengan perkembangan logika manusia (kristen dan masa pencerahan dalam renasains)
konichiwa, assalamualaikum, haha, semangat baru mengisi liburan, dan bentar lagi mulai kuliah..:) semangat buat semuanya, terutam mahasiswa UNS yang emang bentar lagi masuk kuliah, tepatnya tanggal 10 februari 2014, yah, semoga rahmat Allah menyertai kami, amin.
oke, membahas evolusi, sebenarnya bukan juga kapasitas ane gan, karena feel dan disiplin ilmu yang ane dalami untuk saat ini, masih sekitaran ekonomi, tapi, karena dulu ane pernah jatuh cinta sama Harun Yahya, jadi yaa,, ane akan membahas fakta penciptaan dari perspektif ane sebagau calon ekonomi, insya Allah.
dalam buku kedua the Wealth karya Adam Smith, dijelaskan bahwa manusia yang dalam buku pertamanya dijelaskan sebagai homo economicus, atau mahluk yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pribadi tanpa mempertimbangkan nasib maholuk lain, ternyata juga harus menjadi homo socius, yang dalam artinya, pemenuhan kebutuhannya, juga harus memberi maslahat kepada mahluk yang lain. kaitannya dengan penciptaan adalah,
apabila sebuah doktrin yang ditanamkan, kita sekarang lahir dan besar, berkembang karena kemampuan kita sendiri, tanpa adanya campur tangan lain dari selain kita sendiri, akan memunculkan pola pikir bahwa karena apa yang kita tempuh sekarang adalah dari kita, maka kita tidak memiliki tanggung jawab sosial, karena masing-masing harus berusaha sendiri sendiri, jadi mind set yang terbentuk, dengan berdasar pada pola pikri evolusionis, kita hidup sendiri, tanpa mempertimbangkan yang lain, atau individualisme.
sedangkan apabila kita berpegang pada pola pikir yang terbentuk dalam metode penciptaan, adalah eksistensi kita di dunia, tidak terlepas dari yang lain, bahkan kehadiran kita di dunia, tidak terlepas dari peran penciptaan tuhan, taua peran pencipta, sehingga mind set yang terbentuk adalah, kita harus memiliki kontribusi untuk bersama menjaga eksistensi kita, dengan catatan kontribusinya tidak disama ratakan antar individu, atau biasa disebut masyarakat madani.
oke, jadi yang dibahas disini, yang ingin ane sampaikan, adalah dengan menerapkan pola pikir tuhan dan hamba, maka kan ada rasa untuk terus bersama dan saling berperan karena dalam keyakinan islam, kehidupan kita sebagai manusia, tidak pernah terlepas dari adanya kontribusi dari siapapun itu, baik sesama mahluk ataupun Tuhan, jadi kita, sebagai manusia, demi menjaga eksistensi kita sebagai ciptaan tuhan, hendaknay turut berkontribusi, dan besosial, karena kita tidak mampu hidup sendirian.
we are creatures, so we will never walak alone.
wallahu 'alam
Muhammad Abdullah 'Azzam
Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
No comments:
Post a Comment