Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Friday, January 17, 2014

universitas dan corong peradaban

universitas adalah, tempat ilmu memancar, terjadi pertukaran saham besar bernama ilmu dalam setiap denyut nadi kehidupan yang terjadi, siapapun mereka, mereka bisa menjadi investor, bisa menjadi user, dan itulah apa yang diharapkan dunia, dan kemanusiaan dari universitas. menjadi sebuah tempat dimana solusi dilahirkan, dan tugas itu juga diemban oleh bagian dari manusia yang bernama mahasiswa.

konbanwa minna, domo sumimase, alhamdulillah, ini lagi dalam kondisi semangat buat menulis, dan yah, ini hanya opini kecil saya saja, mengenai kehidupan yang tengah saya alami saat ini. kehidupan menjadi seorang mahasiswa, yang punya beragam cerita untuk diceritakan.

mimpi indah siswa sekolah menengah atas, adalah mencicipi nuansa keilmuan yang lebih tinggi, yang bisa mereka dapatkan di universitas, yang juga mereka impikan, mampi menjadi sebuah tempat, dimana minat, bakat dan bermacam skill baik itu akademik ataupun sosial mampu mereka kembangkan dengan optimal, dan mimpi, mereka akan mampu memberi arti, untuk apa mereka hidup di dunia ini. itu adalah impian siswa-siswi menegah atas, yang selangkah lagi akan memasuki universitas. sebuah pikiran yang menggambarkan keinginan luhur untuk memberi sesuatu, sesuai dengan apa yang mereka suka dan apa yang mereka mampu berikan.

akan sangat kontradiktif, ketika impian luhur itu, berubah menjadi suatu tindakan apatis, ketika mendapati kondisi yang mereka mau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, yang mengecewakan lagi, banyak universitas yang tidak lagi menjadi corong dari suatu peradaban, bahkan gelar dan ilmu hanya suatu komoditas yang dapat ditukar dengan uang senilai sekian, yang tidak lagi diperlukan integritas, dan pengabdian untuk dapat memperolehnya, atau, fungsi sosial dari universitas telah mengalami kegagalan dalam penerapan, dan ini menjadi sebuah PR besar bagi kita, yang merupakan bagian dari  universitas.

maka akan sangat disesalkan, ketika mahasiswa ataupun civitas akademika justru menjadi penyebab gagalnya fungsi sosial dari universitas, karena kita justru menjadi beban bagi revolusi akademis, revolusi intelektualita, yang bisa menjadi sebuah wake up call bagi kesadaran nasional untuk perubahan ke arah yang lebih baik,  kenapa? karena di pundak universitas beserta civitas akadmika yang terdapat di dalamnya, masa depan bangsa ini dipertanggung jawabkan.

bagaimana cara yang bisa kita tempuh saat ini? kita sebagai mahasiswa terutama? mahasiswa, merupakan inisiator dari perubahan besar, sebelum menjadi inisiator perubahan besar, setidaknya kita harus memiliki pengalaman menjadi inisiator perubahan kecil, perubahan dalam diri kita adalah perubahan kecil yang memerlukan sebuah inisiatif dari dalam diri kita, jadi, perbaiki diri kita sebagai mahasiswa, dengan berlaku layaknya mahasiswa, datang tidak terlambat, mengerjakan tugas tepat waktu, itu adalah perubahan kecil, yang kelak mampu merubah kita menjadi pengagas dari perubahan-perubahan besar yang akan membawa bangsa ini kearah yang lebih baik.

sekali lagi, kampus adalah corong perubahan, bergantungya berbagai mimpi luhur, yang menginginkan kebaikan, kita harus peduli dengan masalah bangsa ini dan turut mengkoresi dan mengkritisi masalah-masalah tersebut, tapi sekali lagi, yang kita perlukan sekarang, adalah kita semua mampu menjadi inisiator perubahan positif pada diri kita, perubahan sederhana, yang akan membawa dampak baik bagi diri kita sendiri. karena sekali lagi, universitas adalah corong peradaban, dan corong akan kembali aktif, ketika individu, kembali merubah dirinya menjadi individu yang menyadari siapa mereka, dan apa yang ada di pundak mereka.

hidup mahasiswa!

domo arigatou, untuk pembaca yang berkenan bertukar pikiran dengan saya

Muahammad Abdullah Azzam
Mahasiswa S1 Manajemen FEB UNS Surakarta.

No comments:

Post a Comment