Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Wednesday, May 13, 2015

Resume Marketing Kotler and Keller, Chapter 5



Rangkuman
Chapter 5
Menciptakan Lotalitas Hubungan Jangka Panjang
Oleh : Muhammad Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A


            Hari ini perusahaan menghadapi kompetisi paling ketat. Berpindah dari filosofi produk dan penjualan menuju filosofi pemasaran holistik, bagaimanapun juga, memberikan mereka kesempatan yang lebih baik untuk menaklukan dan unggul pada persaingan. Titik balik atau inti dari orientasi pemasaran holistik yang diterapkan dengan baik adalah hubungan yang kuat dengan pelanggan. Pemasar harus terhubung dengan pelanggan, menginformasikan, mendekati dan bahkan melibatkan mereka dalam proses. Perusahaan yang terpusat pada konsumen terikat pada membangun hubungan dengan konsumen, tidak hanya produk. Mereka ahli dalam teknik pemasaran, tidak hanya teknik produksi. Pionir dari teknik menajemen hubungan pelanggan adalah Harrah’s Entertainment.
            Pada tahun 1997, Harrah’s meluncurkan program loyalitas pionir yang menarik seluruh data pelanggan kepada gudang yang tersentral dan menyediakan analisis yag canggih untuk dapat memahami lebih baik nilai dari investasi yang dibuat untuk konsumennya. Harrah’s memiliki 10 juta lebih pelanggan yang menjadi anggota aktif, yang dengan hal ini memicu pertumbuhan pendapatan dari sisi gaming saja menjadi 6.4 milyar dolar per-tahun.  Mengapa? Karena member sejumlah itu terus dipantau dan diberikan beragam layanan seperti tiket makan dan lain-lain. anggota aktif juga dimintai pendapat sehingga pelayanan yang diberikan Harrah’s dapat lebih sesuai dengan keinginan pelanggan.
A.      Membangun Nilai Konsumen, Kepuasan dan Loyalitas
Menurut Don Peppers dan Martha Rogers, alasan perusahaan menciptakan produk, membuat pabrik, dan membayar orang adalah pelanggan. Pandangan bisnis klasik yang mengganggap bisnis dikendalikan dan dibuat sebagian kecil orang di tataran top manajer dan dibuat untuk mengendalikan pelanggan berubah drastis dengan pandangan bisnis modern yang menganggap bahwa pelanggan menjadi inti dari bisnis. Apapun yang dibuat dan diputuskan jajaran manajemen puncak berdasarkan apa yang diinginkan pelanggan.
1.      Customer Perceived Value
Pelanggan saat ini lebih teredukasi dan lebih terinformasi jauh dari sebelumnya, dan mereka memiliki alat-alat untuk untuk memverifikasi klaim perusahaan. Pilihan yang dibuat oleh pelanggan akan jatuh pada perusahaan atau bisnis yang memaksimalkan nilai yang akan diterima pelanggan. Tawaran mana yang memberikan keuntungan lebih banyak akan menjadi pilihan pelanggan. Maka, perusahaan dapat menerapkan beberapa hal dibawah.
a.      Menerapkan Konsep Nilai
b.      Proses Pemilihan dan Implikasi
c.       Menyampaikan Nilai Konsumen yang Tinggi
2.      Kepuasan Total Konsumen
Secara umum, kepuasan berarti sebuah perasaan seseorang dari dari kenyaman dan kekecewaan yang merupakan hasil dari membandingkan performa yang didapatkan dari produk atau hasil dengan ekspektasi konsumen. Apabila performa dibawah ekspektasi, pelanggan tidak puas. Apabila sama, maka pelanggan terpuaskan, apabila lebih, maka pelanggan akan sangat terpuaskan.
3.      Memonitor Kepuasan
Banyak perusahaan secara sistematis mengukur seberapa baik mereka mereka melayani pelanggan. Mengidentifikasi faktor pembentuk kepuasan dan merubah operasi dan pemasaran sebagai hasilnya. Perusahaan yang bijaksaa rutin mengukur kepuasan pelanggan dikarenakan, itu adalah salah satu kunci untuk mendapatkan perhatian pelanggan. Secara mendasar ada beberapa hal yang dapat membantu proses pengukuran, diantaranya adalah hal-hal berikut ;
a.      Teknik Pengukuran
b.      Dampak dari Kepuasan Pelanggan
c.       Komplain Pelanggan
4.      Kualitas Produk dan Layanan
Produk dan layanan juga menjadi salah satu pembentuk dari kepuasan pelanggan. Kepuasan dapat diperoleh dari kualitas dua hal itu. Kualitas adalah totalitas dari fitur dan karakteristik dari produk dan layanan yang timbul dari kemampuan untuk memuaskan keinginan atau memenuhi kebutuhan.
a.      Dampak dari kualitas
B.      Memaksimalkan Nilai Seumur Hidup Pelanggan
Menurut teori 80-20, 80 persen profit dari perusahaan dihasilkan dari 20 persen pelanggan teratas. Maka, untuk mendapatkan hal itu, perusahaan membidik dan menembak pelanggan yang memilii karakteristik demikian, dengan cara ;
1.      Profitabilitas Pelanggan
Pelanggan yang menguntungkan adalah individu, rumah tangga, atau perusahaan yang perusahaan menghabiskan uang untuk menarik mereka.
a.      Analisis Profitabilitas Pelanggan
2.      Mengukur Nilai Seumur Hidup Pelanggan
Customer Lifetime Value (CLV) mendeskripsikan hasil bersih dari nilai saat ini dari arus profit yang diharapkan dari pembelian konsumen seumur hidup.
C.      Cultivating Customer Relationship
Perusahaan menggunakan informasi tentang pelanggan untuk memperbaiki presisi pemasaran untuk membangun hubungan jangka panjang yang kuat. Hal itu dapat dilakukan degan metode-metode berikut ;
1.      Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Manahement)
a.      Personalisasi Pemasaran
b.      Pemberdayaan Pelanggan
c.       Pandangan dan Rekomendasi Pelanggan
2.      Merayu dan Mendapatkan Pelanggan
a.      Mengurangi Deflek
b.      Retensi Dinamis
c.       Memanejemen Basis Pelanggan
3.      Membangun Loyalitas
a.      Interaksi dengan Pelanggan
b.      Membangun Program Loyalitas
c.       Membuat TIES Institusional
4.      Win-Backs
D.     Database Pelanggan dan Database Pemasaran
Pemasaran harus mengetahui dan mengenal pelanggan mereka. Dalam hal mengenal pelanggan mereka, Perusahaan harus mengumpulkan informasi dan menyimpannya dalam sebuah database yang menggabungkan atau menjadi pusat data pemasaran. Database pelanggan adalah sebuah pengumpulan yang terorganisir dari informasi komprehensif tentang pelanggan secara individu atau prospek yang ada, bisa diakses dan dapat dieksekusi kemudian, untuk memberikan kualifikasi terbaik tentang penjualan produk atau jasa atau memperbaiki hubungan pelanggan.
1.      Database Pelanggan
2.      Penyimpanan Data dan Memperoleh Data
3.      Sisi Bawah dari Database Pemasaran dan CRM

1.      Distribusi nilai jujur atau manipulasi? Mana yang lebih baik?
2.      Dalam beberapa kasus perusahaan perlu memilih antara pelanggan dan nasib perusahaan sendiri. Dalam kondisi apa perusahaan memilih pelanggan dan pada kondisi apa perusahaan menyelamatkan diri sendiri?

No comments:

Post a Comment