mereka berkumpul di tengah lapangan luas. apa yang mereka lihat adalah orang-orang berpakaian ngga jelas, aliran musik heavy metal, yang mereka teriakan hanya mampu dipahami oleh kalangan mereka saja, tangan mereka mengacung menunjuk langit, dan saya bergetar karena ternyata syair yang mereka teriakkan adalah keyakinan hakiki terhadap tuhan yang maha esa. mereka meneriakkan kemuliaannya, tangan yang teracung itu bukan membentuk simbol satan atau lucifer seperti biasanya, akan tetapi hanya 1 jari, lambang tauhid, lambang janji suci pengabdian seorang muslim kepada tuhannya. itulah yang mereka katakan, itulah yang mereka tuju, itulah yang mereka teriakkan, itulah yang mereka perjuangkan.
-kesan saat penulis menonton konser tawheed salam satu jari, via youtube.
melihat kenyataan itu, saya menyimpulkan satu hal, bahwa ada satu hal, yang bisa membuat mereka yang sebelumnya sampah, menjadi suatu komunitas yang mampu menghasilkan hal-hal yang bermanfaat dan mampu berperan positif dalam kehidupan. apa itu? cahaya kebenaran, cahaya yang berasal dari aqidah yang paripurna. yaitu, agama, religiusme, dan penolakan terhadap kekacauan dan kefanaan dunia. kembali kepada yang maha agung, yang maha sempurna. yaitu Allah SWT, tuhan yang maha esa.
kenapa saya membawa islam, dengan Allah sebagai tuhannya? dalam islam, kita dirancang dan di desain untuk menghindari kefanaan dunia. dalam ayat-ayat al-quran, berkali kali diingatkan bahwa dunia tidak lain hanyalah permainan. dengan kata lain, ketika para punker yang mencari kebenaran dan hakikat hidup, mereka mencari apa yang bisa mencerahkan dunia, atau bisa dibilang, bahwa ketika mereka ingin mencari kebenaran hakiki, salah satu caranya adalah meninggalkan dunia, menjauh dari hal-hal yang merusak dunia. dan itu bisa diperoleh di islam.
lantas lihat, bagaimana perbedaan antara mereka yang bergerak dalam punk yang sifatnya destruktif, dengan punk-punk yang bergerak atas dasar aqidah. dalam punk yang dibalut aqidah, minuman keras dan narkoba bukan hal yang dianggap wajar, bahkan cenderung untuk ditinggalkan, free sex cenderung dianggap hal yang merusak moral dan menodai hakikat hidup sebagai seorang punker. prinsip ketuhanan, yang dianggap melawan konsep kebebasan punk, justru dianggap menjadi payung tujuan terkuat mereka. yang dapat melindungi banyak hal dalam kehidupan penting mereka. ketuhanan dianggap sebagai pedoman mereka, dan itulah yang membuat mereka berbeda daripada komunitas punk yang lain.
lantas, setelah mereka berani beda dalam punk mereka, kita, sebagai manusia yang menganggap diri sebagai manusia berbudi, justru tidak bisa menjadi mereka. kita tidak mau menempuh jalan yang berbeda dalam kehidupan bermanusia. kita tidak mau menjadi orang yang berbeda dalam kebaikan yang membawa manfaat. kita masih sering mengikuti mereka-mereka yang mayoritas, tanpa mempertimbangkan baik itu sisi positif maupun negatifnya, asalkan kita bisa diterima dalam suatu masyarakat.
sekarang bandingkan kita yang mengaku beradab dengan mereka yang kita anggap tidak berguna tapi telah tercelup dalam cahaya islam. mereka tidak peduli komunitas punk yang lain menganggap mereka apa. mereka tetap berperan dalam kebaikan, menaman dan menyemai kebaikan dimanapun. mereka berada. mereka tetap menyakini kebaikan yang sesuai dengan kebaikan umum, walaupun secara tampilan dan gaya hidup bertentangan dengan gaya hidup dan tampilan mainstream. itulah kritik para proletar yang secara tajam menohok kita dalam kancah aplikasi kebaikan. kita yang mengaku beadab justru sering melupakan dalam mengaplikasikan kebaikan yang kita ketahui. yang kita anggap itu mainstream. kritik kaum proletar yang tidak diumbar dalam kekasaran ataupun mengaggu kehidupan orang lain. inilah kritik proletar yang menyadarkan bahwa dalam merealisasikan dan mengamalkan kebaikan. inilah kritik proletar yang lebih menyakitkan daripada sebatas kritik yang berdasar pada kekerasan dan pengerusakan.
inilah, ini yang dimaksud kritik proletar yang diteriakkan komunitas punk muslim. seolah mereka ingin berteriak pada kita "kami yang kamu sebut sampah mampu memberi kebaikan yang realistis, sedangkan kamu yang beradab, apa yang telah kamu cipatakan?" mereka mampu memperoleh hidaya dan pencerahan di tengah lubang yang gelap dan pekat, sedangkan kita, yang memperoleh kemudahan hal dalam meraih hidayah, justru sering mengingkari apa yang telah kita dapat, apa yang telah kita pahami. lebih jelas lagi ini adalah kritik langsung bagi kita yang mengaku muslim! kita yang mengaku muslim yang beradab! inilah kritik proletar yang secara langsung mengahantam ummat muslim. lihat bagaimana mereka mampu memberikan kebaikan yang terkadan kita abaikan.
lantas apa yang akan kita lakukan? kapan kita akan berubah? kapan? saya sebagai penulis juga tidak mengetahui kapan. kita hanya bisa menjadi seperti mereka ketika kita mau berpaling dan menjadi orang yang konsisten dengan kebaikan apa yang kiya yakini. sampai kapanpun, ketika kita belum menyadari dan mengembangkan potensi kebaikan yang kita miliki, lebih jelasnya adalah potensi kita untuk berubah.
kapan anda akan mulai?
.apa yang tertulis disini adalah sebagai pengingat dan masukan, bagi penulis sendiri dan bagi pembaca
muhammad abdullah azzam
mahasiswa manajemen FEB UNS
sumber gambar dari google.
-kesan saat penulis menonton konser tawheed salam satu jari, via youtube.
melihat kenyataan itu, saya menyimpulkan satu hal, bahwa ada satu hal, yang bisa membuat mereka yang sebelumnya sampah, menjadi suatu komunitas yang mampu menghasilkan hal-hal yang bermanfaat dan mampu berperan positif dalam kehidupan. apa itu? cahaya kebenaran, cahaya yang berasal dari aqidah yang paripurna. yaitu, agama, religiusme, dan penolakan terhadap kekacauan dan kefanaan dunia. kembali kepada yang maha agung, yang maha sempurna. yaitu Allah SWT, tuhan yang maha esa.
kenapa saya membawa islam, dengan Allah sebagai tuhannya? dalam islam, kita dirancang dan di desain untuk menghindari kefanaan dunia. dalam ayat-ayat al-quran, berkali kali diingatkan bahwa dunia tidak lain hanyalah permainan. dengan kata lain, ketika para punker yang mencari kebenaran dan hakikat hidup, mereka mencari apa yang bisa mencerahkan dunia, atau bisa dibilang, bahwa ketika mereka ingin mencari kebenaran hakiki, salah satu caranya adalah meninggalkan dunia, menjauh dari hal-hal yang merusak dunia. dan itu bisa diperoleh di islam.
lantas lihat, bagaimana perbedaan antara mereka yang bergerak dalam punk yang sifatnya destruktif, dengan punk-punk yang bergerak atas dasar aqidah. dalam punk yang dibalut aqidah, minuman keras dan narkoba bukan hal yang dianggap wajar, bahkan cenderung untuk ditinggalkan, free sex cenderung dianggap hal yang merusak moral dan menodai hakikat hidup sebagai seorang punker. prinsip ketuhanan, yang dianggap melawan konsep kebebasan punk, justru dianggap menjadi payung tujuan terkuat mereka. yang dapat melindungi banyak hal dalam kehidupan penting mereka. ketuhanan dianggap sebagai pedoman mereka, dan itulah yang membuat mereka berbeda daripada komunitas punk yang lain.
lantas, setelah mereka berani beda dalam punk mereka, kita, sebagai manusia yang menganggap diri sebagai manusia berbudi, justru tidak bisa menjadi mereka. kita tidak mau menempuh jalan yang berbeda dalam kehidupan bermanusia. kita tidak mau menjadi orang yang berbeda dalam kebaikan yang membawa manfaat. kita masih sering mengikuti mereka-mereka yang mayoritas, tanpa mempertimbangkan baik itu sisi positif maupun negatifnya, asalkan kita bisa diterima dalam suatu masyarakat.
sekarang bandingkan kita yang mengaku beradab dengan mereka yang kita anggap tidak berguna tapi telah tercelup dalam cahaya islam. mereka tidak peduli komunitas punk yang lain menganggap mereka apa. mereka tetap berperan dalam kebaikan, menaman dan menyemai kebaikan dimanapun. mereka berada. mereka tetap menyakini kebaikan yang sesuai dengan kebaikan umum, walaupun secara tampilan dan gaya hidup bertentangan dengan gaya hidup dan tampilan mainstream. itulah kritik para proletar yang secara tajam menohok kita dalam kancah aplikasi kebaikan. kita yang mengaku beadab justru sering melupakan dalam mengaplikasikan kebaikan yang kita ketahui. yang kita anggap itu mainstream. kritik kaum proletar yang tidak diumbar dalam kekasaran ataupun mengaggu kehidupan orang lain. inilah kritik proletar yang menyadarkan bahwa dalam merealisasikan dan mengamalkan kebaikan. inilah kritik proletar yang lebih menyakitkan daripada sebatas kritik yang berdasar pada kekerasan dan pengerusakan.
inilah, ini yang dimaksud kritik proletar yang diteriakkan komunitas punk muslim. seolah mereka ingin berteriak pada kita "kami yang kamu sebut sampah mampu memberi kebaikan yang realistis, sedangkan kamu yang beradab, apa yang telah kamu cipatakan?" mereka mampu memperoleh hidaya dan pencerahan di tengah lubang yang gelap dan pekat, sedangkan kita, yang memperoleh kemudahan hal dalam meraih hidayah, justru sering mengingkari apa yang telah kita dapat, apa yang telah kita pahami. lebih jelas lagi ini adalah kritik langsung bagi kita yang mengaku muslim! kita yang mengaku muslim yang beradab! inilah kritik proletar yang secara langsung mengahantam ummat muslim. lihat bagaimana mereka mampu memberikan kebaikan yang terkadan kita abaikan.
lantas apa yang akan kita lakukan? kapan kita akan berubah? kapan? saya sebagai penulis juga tidak mengetahui kapan. kita hanya bisa menjadi seperti mereka ketika kita mau berpaling dan menjadi orang yang konsisten dengan kebaikan apa yang kiya yakini. sampai kapanpun, ketika kita belum menyadari dan mengembangkan potensi kebaikan yang kita miliki, lebih jelasnya adalah potensi kita untuk berubah.
kapan anda akan mulai?
.apa yang tertulis disini adalah sebagai pengingat dan masukan, bagi penulis sendiri dan bagi pembaca
muhammad abdullah azzam
mahasiswa manajemen FEB UNS
sumber gambar dari google.
No comments:
Post a Comment