sebanarnya juga bro, ini cuman tugas dari kampus tersayang aja. tapi, karena niat ane juga buat share ilmu, nggak ada salahnya kan ini ane repost?? heheh.. enjoy this knowledge meal..
MENGAPA DALAM MENENTUKAN NILAI SUATU PERUSAHAAN SANGAT
DIPENGARUHI OLEH FAKTOR-FAKTOR YANG MERUPAKAN KONDISI EKONOMI?
TIGA FAKTOR EKONOMI YANG MEMPENGARUHI
PEMBENTUKAN NILAI PERUSAHAAN
1.PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi
adalah sebuah kondisi, dimana keadaan ekonomi suatu Negara tengah berada dalam
kondisi kuat atau lemah. Kondisi ini biasa dipengaruhi oleh tingkat konsumsi,
atau pengeluaran agregat yang terjadi dalam suatu Negara pada masa tertentu, kemudian
PDB, yang merupakan perhitungan nilai final barang dan jasa dalam suatu Negara
dalam waktu tertentu, dan kemudian tingkat pengangguran, yang menggambarkan
produktivitas penduduk suatu Negara. Ketika pertumbuhan ekonomi suatu Negara
tengah menguat, ini menandakan bahwa, PDB,konsumsi,dan pengangguran suatu
Negara tengah berada dalam titik terbaik, kalau digambarkan, ketika orang
bekerja, mereka akan menghasilkan produk yang nantinya akan memperbesar nilai
PDB Negara, dan mereka akan memperoleh uang guna memenuhi kebutuhan mereka,
yang berarti, bahwa konsumsi di suatu Negara akan naik, itu adalah kondisi
ketika pertumbuhan ekonomi Negara tengah berada dalam kondisi yang terbaik,
yang tentunya memberi dampak yang positif bagi bisnis. Ketika bisnis mengalami
masa seperti itu, dikarenakan permintaan barang naik, niscaya mereka akan
berusaha keras guna memenuhi permintaan pasar, dan kemudian mereka akan mencari
tenaga tambahan, guna mencapai tingkat produksi itu. Lain halnya ketika ekonomi
melemah, maka yang terjadi justru sebaliknya, atau dengan kata lain, pada masa
ini bisnis tengah mengalami kelesuan.
2.TINGKAT SUKU BUNGA
Instrumen yang juga
mempengaruhi kondisi ekonomi suatu Negara, adalah tingkat suku bunga yang
tengah berlaku di suatu Negara, yang biasanya berkaitan erat dengan kebijakan
sektor moneter. Biasanya, ketika tingkat suku bunga di suatu Negara rendah,
maka banyak orang atau kita sebut sebagai businessman berani meminjam uang di
bank, sehingga, dalam kondisi ini, sector bisnis berputar, dan bergerak,
dikarenakan memperoleh kemudahan dalam meminjam dan melunasi pinjaman,
dikarenakan bunga yang rendah . lain halnya ketika tingkat suku bunga di suatu
Negara tengah berada dalam level tertinggi, atau tinggi, maka, para businessman
akan kesulitan untuk meraih suntikan modal guna menggerakkan usahanya, yang
berdampak pada turunnya produktivitas. Akan tetapi, terkadang, ada factor yang
satu lagi, yang dia bersifat amat kontradiksi dengan bunga, yang juga merupakan
indicator ekonomi yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan, yaitu..
3.INFLASI
Inflasi. Kondisi ketika
harga barang mengalami kenaikan secara terus menerus, dikarenakan banyaknya
jumlah uang yang beredar, ataupun karena factor-faktor lain, seperti
kelangkaan, dan lain-lain. Ini adalah kondisi yang pada dasarnya adalah suatu
dilemma bagi pebisnis, kenapa? Ketika terjadi inflasi, harga barang-barang
otomatis akan beranjak naik, dan tentunya, ini memberikan keuntungan yang tidak
sedikit bagi pebisnis. Akan tetapi, ketika mereka membutuhkan dana untuk
memperkuat dan menaikkan produksinya, mereka tidak akan semudah ketika inflasi
kecil dalam memperoleh dan,dikarenakan suku bunga naik, karena menaikkan suku
bunga adalah salah satu cara guna meminimalisir laju inflasi. Jadi, ketika
terjadi inflasi, pebisnis cenderung akan menambah produksinya, akan tetapi
ketika terjadi hal yang sebalinya (deflasi), pebisnis akan menurunkan
produksinya.
Tiga hal yang disebutkan
diatas, akan berdampak secara langsung ataupun tidak langsung bagi masyarakat
selaku konsumen maupun pebisnis selaku produsen, yang akan saya bahas disini
adalah dampak-dampak yang terjadi secara langsung saja, baik itu jangka pendek
maupun jangka panjang.
1. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT
SUKU BUNGA MEMPENGARUHI PERMINTAAN AKAN
PRODUK PERUSAHAAN
Seperti dijelaskan
sebelumnya, pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga merupakan beberapa
factor yang mempengaruhi perekonomian, dalam dampak yang mempengaruhi
permintaan ini adalah, apabila suatu Negara tengah berada dalam pertumbuhan
ekonomi yang kuat, atau relative kuat, biasanya akan membuat masyarakat lebih
mampu untuk membeli dan memenuhi kebutuhan hidupnya yang berarti,bahwa
permintaan masyarakat pada masa ini tengah berada dalam kondisi progresif,
begitu halnya dengan bunga, ketika tingkat suku bunga sedang rendah atau
relative rendah, masyarakt akan lebih memilih untuk membelanjakan uangnya guna
memenuhi kebutuhannya, daripada menginvestasikan uangnya dalam bentuk tabungan
kepada bank, yang juga menyebabkan naiknya permintaan. Lain halnya, jika
kondisi yang terjadi adalah pertumbuhan ekonomi lemah, atau tingkat suku bunga
tinggi, atau bahkan kedua-duanya, maka masyarakat akan lebih memilih untuk
mengamankan uangnya, daripada membelanjakannya. Seperti contohnya, masyarakat
yang merupakan nasabah bank, ketika mengethui tingkat suku bunga naik, mereka
akan memasukkan uangnya kedalam bank, dengan harapan memperoleh imbal balik
dari bunga tersebut. Yang berarti, bahwa dalam kondisi ini, permintaan akan
produk perusahaan akan mengalami penurunan.
dari paragraph diatas,
kondisi ekonomi yang kuat dan bunga, dapat secara langsung mempengaruhi
pendapatan yang diterima perusahaan, maka dari itu, di paragraph kali ini saya
akan mencoba membahas mengenai
2.PENGARUH PERMINTAAN AKAN PRODUK
PERUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN YANG DITERIMA PERUSAHAAN
Semakin banyak yang laku,
semakin banyak uanhh yang didapat. Itu adalah sebuah prinsip yang hamper
diketahui oleh orang-orang yeng bergelut di dunia usaha. Ketika permintaan akan
produk meningkat, berarti,produk yang kita perdagangkan adalah produk-produk
yang laku di pasaran, yang berarti, bahwa uang yang kita peroleh dari
produk-produk itu (baik berupa barang atau jasa) akan lebih banyak,sehingga
menaikkan pendapatan kita, karena produknya laris. Lain halnya ketika produk
yang kita jual tidak laku, yang berarti, uang yang kita dapat dari produk itu
hanya sedikit, yang berakibat dengan tidak naiknya pendapatan, atau justru akan
mengurangi pendapatan kita.
Mengapa demikian?
Dikarenakan dalam berusaha kita juga memerlukan biaya, karena tidak mungkin
dengan tanpa biaya kita bias menghasikan suatu produk, biaya disini tidak hanya
berupa materi. Tenaga juga termasuk salah satu komponen biaya. Sedangkan, kalau
kita berbicara biaya adalah sebagai komponen yang bersifat modal, maka, yang
amat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah tingkat suku
bunga, dan tingkat inflasi.
3.BAGAIMANA INFLASI DAN TINGKAT SUKU
BUNGA DAPAT MEMPERNGARUHI BIAYA
Inflasi dan suku bunga
adalah hal yang saling berkaitan tapi memiliki sifat yang saling kontradiksi,
satu dengan yang lain. Ketika terjadi inflasi, suku bunga naik, tapi jika yang
terjadi sebaliknya maka tingkat suku bunga turun. Ketika kondisi inflasi,
produsen biasanya ingin menawarkan produk sebanyak-banyaknya karena harga naik,
akan tetapi, inflasi tidak hanya mempengaruhi barang satu produsen saja, tapi
bias juga barang-barang yang lain, seperti bahan baku, barang-barang yang
bersifat substitusi ataupun komplementer juga ikut terpengaruh. Dalam kondisi
ini, produsen memnbutuhkan biaya lebih besar guna mencapai produksi yang
diinginkan, yang berarti, produsen memerlukan modal. Ketika kita berbicara
modal disini adalah uang, maka, pada masa-masa inflasi, tingkat suku bunga akan
lebih besar, dilakukan untuk menghambat laju inflasi. Ketika produsen meminjam
uang di masa ini, maka, ketika jatuh tempo pengembalian, produsen harus
membayar lebih mahal, dikarenakan bunga yang ditanggung lebih besar, yang
berarti biaya yang dikeluarkan juga lebih besar. Akan tetapi, jika yang terjadi
sebaliknya, maka akan terjadi hal yang sebalinya pula.
Biaya disini, dalam
konsep penentuan laba dalam akuntansi, akan menjadi pengurang bagi pendapatan (atau
bersifat negatif). Begitu juga dalam suatu bisnis, apabila kondis yang muncul
adalah perusahaan itu mengalami biaya yang lebih besar dibandingkan pendapatan,
maka bias dipastikan bahwa perusahaan itu mengalami rugi, kalau sebaliknya,
pendapatan lebih besar dari biaya, maka perusahaan itu untung/memperoleh laba.
Laba atau rugi, yang
merupakan hasil perhitungan antara biaya dan pendapatan, merupakan indicator
yang di gunakan untuk menilai nilai suatu perusahaan. Mengapa? Akan coba saya
jelaskan di paragraph pentup ini.
PENGARUH LABA TERHADAP NILAI SUATU
PERUSAHAAN
Ketika anda sebagai
investor, diberi pilihan, anatara dua perusahaan. Yang satu konsisten dengan
keu tungannya dan mampu tetap survive, yang satu lagi konsisten dengan
kerugiannya dan tinggal tunggu waktu untuk gulung tikar, mana yang anda pilih?
Seorang investor yang pemula sekalipun tentunya ingin menanamkan uangnua di
perusahaan yang memiliki nilai postif, kecuali, jikan anda adalah investor yang
menyukai tantangan. Nilai yang dibentuk disini, adalah akumulasi daripada
kemampuan perusahaan untuk tetap merih keuntungan dan tetap bertahan, melaui
ujian-ujian yang terjadi akibat satu factor, yaitu kondisi ekonomi, yang
diakumulasikan dalam satu kata yang bernama laba. Apabila suatu perusahaan
mampu meraih laba, dan mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu,
maka otomatis, nilai perusahaan itu akan memiliki nilai yang postif, apalagi,
jika ditambah dengan perolehan laba yang cukup besar dan konsisten (hal ini
biasanya tercantum dalam prospectus perusahaan yang ingin go public). Akan
tetapi jika yang terjadi adalah kondisi yang sebaliknya, seperti kegagalan
dalam bertahan di tengah-tengah kondisi ekonomi, dan memeproleh kerugian
apalagi jika kerugian itu cukup besar, niscaya, nilai yang diperoleh juga akan
sesuai dengan apa yang didapat, yang kalau dalam kondisi ini adalah nilai
negative.
Jadi, kondisi ekonomi
dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan dapat terjadi, karena kondisi ekonomi
memiliki efek berantai terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu
perusahaan. Mulai dari aktivitas produksi dan biaya-biayanya, hingga aktivitas
penjualan, secara keseluruhan hamper dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang
terjadi pada masa itu. Ketika kondisi ekonomi bagus, maka itu akan meembawa
angina segar bagi pebisnis, tapi apabila yang terjadi adalah kondisi ekonomi
yang lesu, yang terjadi adalah sebaliknya. Maka, yang terpenting bagi
perusahaan bukan hanya mengejar nilai melalui besaran laba yang didapat, akan
tetapi,suatu perusahaan juga haruslah survive, bertahan, dan menyesuaikan diri,
bahkan menaklukan dan memeprbaiki kondisi ekonomi dimana dia berada.
Muhammad Abdullah Azzam (F0213062),
Manajemen kelas A
No comments:
Post a Comment