Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Ritel Modern
Oleh :
Muhammad Abdullah ‘Azzam
Penyiapan Sumber Daya Manusia
Penyiapan
di bidang sumber daya manusia menjadi proses essensial, karena zaman masih
membutuhkan manusia untuk bekerja di bidang ritel modern. Penyiapan sumber daya
manusia ini termasuk budaya perusahaan, besarnya jumlah gaji, cara-cara
rekruitmen, hingga proses pemutusan kontrak. Penyiapan sumber daya manusia ini
juga termasuk mendeskripsikan spesifikasi sumber daya manusia yang kelak
membantu mensukseskan bisnis anda.
Penyiapan sumber
manusia sangat dipengaruhi olek konsep ritel kita. Beberapa ritel mungkin tidak
memerlukan sumber daya manusia dengan kriteria fisik tertentu, misal toko
online. Sedangkan ritel lain sangat memerlukan kriteria fisik tertentu seperti
toko kosmetik dan toko busana. Konsep kita nanti akan menjadi landasan penentuan
spesifikasi dan desain pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia. Maka pastikan
konsep ritel modern kita sudah sampai pada tahap dipahami dan diterima seluruh
tim manajerial, agar pada saat penyusunan rencana penyiapan sumber daya manusia
tidak ada kesalahpahaman antar lini.
Mengapa demikian?
Dalam ritel modern kelak masing-masing lini memiliki kriteria sumber daya
manusia tersendiri dan tidak bisa disamakan. Beberapa ritel memang menerapkan
beberapa posisi untuk all arounder,
namun untuk tahap awal terlalu banyak memberikan posisi serabutan seperti itu
bisa merepotkan kita dalam hal penggajian dan pemberian bonus. Alangkah baiknya
memang sejak awal dibedakan kriteria untuk masing-masing lini meskipun bisnis
kita masih baru. Namun jika kondisi belum memungkinkan maka dipersilahkan untuk
menambahkan fungsi serabutan dalam sususan sumber daya manusia kita.
Struktural Versus Non Struktural
Gambaran umum
diatas biasanya langsung menemui kendala pada penentuan formasi kepegawaian. Banyak
bisnis baru terutama dibidang ritel (baik itu tradisional maupun modern)
mengalami permasalahan disini. Apakah sejak awal sudah dibentuk struktur dan
tupoksinya atau mengutamakan bisnis berjalan dulu dengan menyediakan porsi
kerja serabutan dimana-mana.
Jika menginginkan
kecepatan, direktur memang dimudahkan dengan posisi serabutan dibawahnya. Untuk
alur komando lebih mudah dan lebih cepat karena direktur bisa dengan mudah
memerintahkan orang-orang disekitarnya pada waktu itu. Selain itu, dengan
adanya porsi kerja serabutan jajaran dibawah direktur apapun itu bisa dengan
bebas menjalankan apa-apa semaunya. Apalagi jika tim pembentuk ritelnya adalah
tim kecil dengan jumlah kurang dari 10 orang. Dengan menerapkan kebijakan structural
bisnis memang bisa berjalan lebih cepat.
Namun,
masalah akan mulai timbul ketika mulai muncul laissez faire, perilaku kemalasan kelompok. Individu anggota
kelompok akan lebih mudah mangkir dari tugas jika sudah ada seorang staff
andalan atau apapun bahasanya. Dalam organisasi berstruktur dan tersistem rapi
saja perilaku seperti ini masih sering muncul, apalagi jika terjadi pada tahap awal
fondasi bisnis. Kedepan akan bisa menimbulkan permasalahan serius mulai dari
kemalasan massal hingga meningkatnya keinginan untuk berpindah perusahaan.
Maka sejak
awal baiknya telah ditentukan posisi dan wilayah kerja masing-masing posisi,
serta komitmen untuk sukarela membantu tim lain yang membutuhkan. Meskipun Semart
disini hanya dalam tataran pelaksanaan tugas kuliah, namun sejak awal kami
telah menentukan posisi masing-masing anggota kami disesuaikan dengan latar
belakang dan bidang keunggulan mereka. Meskipun latar belakang tidak sesuai,
namun jika seorang anggota memiliki bidang keunggulan sesuai dengan kebutuhan
posisi tertentu, maka baiknya posisi tersebut diserahkan kepada anggota
tersebut, tentu dengan menyiapkan staff pendukung dibawahnya.
Selain penentuan
posisi dan wilayah kerja, memang diperlukan komitmen bersama untuk bantu
membantu jika ada tim atau divisi yang kesulitas. Semart mengalami kondisi
ketika kami hanya memiliki satu orang saja dalam posisi Sumber Daya Manusia,
dan anggota tersebut baru akan bekerja setelah proses perencanaan awal selesai.
Maka, kami meminta beliau untuk turut serta membantu divisi operasi bagian toko
untuk melakukan survey lokasi dan sejenisnya, agar tidak terjadi kekosongan
kerja. Begitu juga dalam hal seperti survey pasar kadang Semart menurunkan
kesatuan dari berbagai divisi untuk mensukseskan hal tersebut.
Dengan adanya
sturktur, posisi, wilayah kerja dan komitmen bersama untuk saling membantu
setidaknya anda akan memiliki dua keuntungan. Keuntungan pertama adalah
keuntungan legal dimana anda nanti bisa lebih mudah menegur atau memberikan
peringatan atas kinerja staff dibawah anda. Kedua, secara kultural anda akan
diuntungkan karena saat sistem berjalan fungsi kontrol juga akan dilaksanakan
oleh staff lain, jika memang ada staff tertentu yang mangkir karena alasan
tidak jelas. Dengan aspek legal dan kultural tadi, secara umum anda telah
menggaransi 25% komitmen dari bawahan anda. Memang tidak semudah yang
dituliskan apalagi saat menjalankan, tetapi berdasarkan pengalaman kedua hal
diatas sangat membantu.
Kriteria, Perekrutan dan Kontrak
Ketiga hal
diatas akan dapat dirumuskan setelah anda memperoleh informasi kondisi riil di
lapangan. Kondisi riil diatas termasuk keterterimaan pasar dengan konsep,
kondisi lingkungan sekitar, dan harapan-harapan anda untuk bisnis kedepan. Dengan
mengetahui pasar dan lingkungan anda dapat dengan jelas mendeskripsikan
kebutuhan pegawai seperti apa untuk ritel anda nanti. Selain itu
harapan-harapan anda dengan bisnis nanti akan memudahkan anda dalam menentukan
kontrak seperti apa untuk mengikat kesetiaan pegawai anda.
Semart sendiri,
dengan melihat kondisi kota Surakarta menentukan bahwa toko kami tidak akan
bukan 24 Jam, hanya dari pukul 09.00-01.00 dinihari dibagi dalam 3 shift. Dengan
demikian, Semart tidak harus mewajibkan pengelola toko laki-laki untuk Shift
malam, karena tepat tengah malam toko sudah ditutup. Dan karyawan dapat pulang
atau beristirahat di toko. Selain itu, karena kami menginginkan sebuah toko
ramah pelanggan, maka khusus untuk layanan front office kami mengharuskan
laki-laki dan perempuan dengan penampilan dan pembawaan menarik.
Dengan memiliki
standar kriteria, anda akan lebih mudah dalam menentukan sistem perekrutan
seperti apa yang anda akan lakukan. Semart sendiri, melaksanakan perekrutan
berbasi rekomendasi. Jadi pada tahap awal kami tidak akan membuka lowongan
kerja secara terang-terangan namun memang menggunakan jaringan yang kami miliki
untuk memperoleh orang-orang terbaik yang kami ketahui latar belakang dan asal
usulnya. Penggunaan rekomendasi ini akan sangat membantu, karena pada tahap
awal membangun bisnis, karyawan tidak komitmen berarti menentukan hitungan
mundur selesainya bisnis anda.
Terakhir,
tinggal menentukan kontraknya. Kontrak disini sangat dipengaruhi oleh proyeksi
bisnis anda. Karena setiap manusia memang normalnya memiliki rasa bosan dan
sejenisnya. Karyawan-karyawan fondasi tadi memang baiknya diberikan iming-iming
dan jenjang karier lebih baik di perusahaan anda. Tawaran menjadi kepala bagian
toko jika toko kelak membuka cabang, atau kepala proyek dan sejenisnya sudah
sebaiknya tertulis di kontrak kerja mereka. Selain iming-iming, tentu kewajiban
dan konsekuensi pelanggaran kewajiban tertulis jelas dalam kontrak. Karena kontrak
ambigu bisa berarti membawa bara api dalam perusahaan anda.
Banyak perusahaan
pada akhirnya dihancurkan citranya oleh karyawan atau oleh media karena
ketidakjelasan kontrak ini. Dengan penerapan ketiga hal diatas, setidaknya anda
telah memastikan lagi 20% dari loyalitas karyawan dibawah anda. Hal-hal ini
lebih bersifat teknis, jadi jika anda berkeinginan untuk melaksanakannya,
segera formulasikan segala macam harapan anda dalam bentuk fisik agar bisa
segera ditransformasi kedalam bentuk perangkat-perangkat teknis.
Gaji dan Bonus
Banyak pegawai
pemula termasuk penulis merasa ribet dan kesusahan dengan hal ini. Karena pemberian
gaji dan bonus dalam kepala penulis sendiri menentukan segala-galanya dari
loyalitas karyawan. Beberapa pendapat memang menyatakan demikian, namun jika
sudah dikaitkan dengan keinginan untuk berpindah dan fenomena pegawai lompat
kodok urusan gaji seolah menjadi tidak berarti.
Pertama,
urusan gaji murni hal teknis dimana anda sebagai pebisnis hanya perlu melihat
standar UMR di kabupaten/kota tempat tinggal anda dan menjadikannya sebagai
patokan gaji. Karena UMR membuat anda terlindung dari urusan legal-formal dan
secara manusiawi anda tidak berbuat jahat kepada karyawan. Kedua, untuk menarik
karyawan, pemberian tambahan atau tunjangan senilai 5-10% dari gaji dan
fasilitas lainnya cukup sebagai magnet penarik karyawan. Sudah selesai,
sesederhana itu. Bahkan manajer Semart di bagian sumber daya manusia hanya
memerlukan waktu satu malam saja untuk merumuskan sistem penggajian.
Bahasan cukup
menarik disini adalah bonus, karena bonus bisa menimbulkan berbagai efek baik
positif maupun negative bagi karyawan dan perusahaan. Bonus artinya adalah
pendapatan diluar gaji, dalam berbagai bentuk. Namun penulis disini lebih suka
mengkategorikan bonus sebagai sesuatu yang bersifat materiil. Trend baru-baru
ini banyak perusahaan memberikan bonus berdasarkan kinerja karyawan dengan
tidak merubah gaji pokok karyawan.
Maka bonus
bisa menjadi senjata menarik untuk mengikat dan mengambil manfaat dari
karyawan. Penulis dan tim Semart menerapkan bonus ini untuk menarik karyawan. Memanfaatkan
kemajuan teknologi, latar belakang budaya solo dan program marketing kami,
dirumuskanlah konsep “Bonus Malam Suro”. Artinya, karyawan bisa dengan bebas
mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk berbelanja pada malam tersebut dan
setiap kepala akan dihargai dalam bentuk rupiah. Selain THR dan bonus tahun
baru, hal ini menjadi menarik karena karyawan dilibatkan langsung untuk
mensuksekan perusahaan. Apa ide anda untuk 15% ini?
Budaya Perusahaan
Hal terakhir
adalah hal sulit karena langsung tidak langsung hal ini akan memperngaruhi
langsung 40% dari loyalitas karyawan. Namun sekeras apapun mencoba, manusia
secara statistic memang memiliki keinginan untuk berpindah dengan modal dasar
10% dan puncaknya pada 90%. Maka, 10% menuju 100% ini sangat ditentukan oleh
satu hal. Hal tersebut adalah kenyamanan, dan budaya menjadi pembentuk penting
untuk hal kenyamanan pegawai dan karyawan dalam bekerja.
Mudah dituliskan
dan dikonsep untuk urusan budaya ini, namun nyatanya amat sulit untuk
diaplikasikan dan dilaksanakan. Beberapa perusahaan memiliki konsep tentang
budaya dan menuliskannya besar-besar di berbagai tempat disekitar perusahaan,
namun sama saja, dalam keseharian belum ada yang mampu melaksanakan hal
tersebut. Kecuali perusahaan dewasa yang betul-betul matang hingga akhirnya
keberhasilannya diakui secara nasional. Astra, Adis Group adalah beberapa
perusahaan yang dinilai berhasil untuk aspek menciptakan budaya perusahaan (dan
aspek lain tentunya).
Penulis dan
Semart pun belum melaksanakan budaya perusahaan, bahkan konsep kami pun belum
bisa dikatakan matang. Namun, 3 hal, kesetaraan, pelayanan dan pengabdian kami
terapkan dalam keseharian kami dalam berinteraksi hingga pada akhirnya mengantarkan
tim kami sebagai tim terbaik dalam praktik simulasi manajerial jurusan
manajemen FEB UNS.
Kesetaraan,
kami amalkan dengan bahkan seorang General Manager harus rela duduk di
perempatan untuk melakukan survey kepadatan arus lalu lintas. Pelayanan
dibuktikan dengan “kalau kamu luang, bantulah temanmu!”. Pengabdian kami
wujudkan dalam bagaimana kami mencintai masyarakat Surakarta dan budayanya kami
wujudkan dalam Semart, mengabdi dan melayani.
Permasalahan
pasti akan muncul dan orang-orang pasti
ingin berhenti. Namun jika sudah timbul kenyamanan dengan sekitar, sekali
langkah diambil hanya ada satu jalan, Maju.
Demikian seri
bagaimana menyiapkan sumber daya manusia dalam ritel modern, pada tulisan-tulisan
berikutnya akan kami bahas lebih mendalam tentang bagaimana memetakan dan
memecahkan masalah-masalah sumber daya manusia. Selalu ikuti, seri “Memulai
Ritel Modern” ini.
Matur Nuwun
Muhammad Abdullah 'Azzam, Bachelor Students of Management Study, Faculty of Economy and Business, Sebelas Maret University, Surakarta.
For further information contact me in felloloffee@gmail.com or azzamabdullah@student.uns.ac.id
Penerima Manfaat Beasiswa Aktifis Nusantara Dompet Dhuafa Angkatan 6
Tulisan ini juga sudah dimuat di selasar.com, untuk membaca bisa klik pranala dibawah ini :
https://www.selasar.com/jurnal/35567/Mempersiapkan-Sumber-Daya-Manusia-Ritel-Modern
Untuk seri sebelumnya, bisa klik pranala dibawah ini :
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/ritel-modern-mempersiapkan-empat-pilar.html
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/retail-modern-spionase-dan-konsultasi.html
Untuk artikel lain mungkin bisa tengok disini :
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/perempuan-dan-peradaban.html
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/kemenangan-menyejarah.html
Thank you for support!
Follow dan Komen untuk artikel-artikel menarik lainya
For further information contact me in felloloffee@gmail.com or azzamabdullah@student.uns.ac.id
Penerima Manfaat Beasiswa Aktifis Nusantara Dompet Dhuafa Angkatan 6
Tulisan ini juga sudah dimuat di selasar.com, untuk membaca bisa klik pranala dibawah ini :
https://www.selasar.com/jurnal/35567/Mempersiapkan-Sumber-Daya-Manusia-Ritel-Modern
Untuk seri sebelumnya, bisa klik pranala dibawah ini :
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/ritel-modern-mempersiapkan-empat-pilar.html
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/retail-modern-spionase-dan-konsultasi.html
Untuk artikel lain mungkin bisa tengok disini :
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/perempuan-dan-peradaban.html
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/04/kemenangan-menyejarah.html
Thank you for support!
Follow dan Komen untuk artikel-artikel menarik lainya
No comments:
Post a Comment