Maafkan Aku
belum pernah aku melihat yuko memasang wajah seperti itu. wajahnya memerah menahan air mata yang terlanjur membasahi kelopak mata dan pipi-nya. perempuan jepang yang aku temukan dalam keadaan lusuh ini, sekarang telah menjelma menjadi seorang wanita cantik, sangat cantik. entah kenapa jilbab turki yang dulu aku berikan sama sekali belum mau dilepas-nya sampai hari ini, bahkan, saat tidur dia senantiasa mengenakannya. aku kembali teringat kejadian ketika dia mengucapkan sesuatu yang tidak kuduga yang membuatlku mengagumi-nya dan berbuat baik pada-nya. aku jadi teringat bagaimana Tora berkata "kenapa kamu melakukannya lagi?", jawabannya sederhana, jauh sebelum itu akulah yang senantiasa memberikan potongan ikan goreng kepada Yuki, sudah sebulan aku rutin melakukan hal aneh itu. bisa dikatakan aku sudah bertemu dengan-nya jauh lebih lama dari dia tinggal di rumahku.
aku memperbaiki posisi duduk-ku dan menatap Yuko.aku tahu ada sesuatu yang aku tidak boleh tau, bersyukur mahasiswa robotika terbaik Indonesia itu telah membuka kunci-kuncu menuju berita buruk yang mungkin akan segera aku hadapi. sial.
saat aku ingin berkata, Yuko membuka pembicaraan..
"nee ahmad, apa yang akan kau lakukan jika didepanmu ada sesuatu yang bernilai sama dengan uang 50 Juta Yen?"
Yuko menatapku, serius. seolah berkata "jawablah ahmad.."
"ya,, mungkin aku akan menjaganya dan akan kumanfaatkan untuk kepentingan-ku"
muka Yuko memerah.. kulihat bibirnya bergumam, sedikit banyak aku tau apa yang dikatakan "...mesum....tidak bisakah dia memilih kata-kata yang lain......"
kulihat Yuko memperbaiki posisi duduk-nya, dan berdehem..
"ehem, oke, pernahkan kau bertanya-tanya kemana kora pagi-mu menghilang?"
aku jadi teringat, dua hari terakhir aku tidak pernah lagi menemukan koran pagi di pintu rumahku. pertama aku mengira Orang Mesir pemilik kios itu marah karena aku senantiasa menunggak pembayaran koran bulanan, tapi aku tahu dia tidak akan berbuat seperti itu...
"aku.. tidak tahu. kemana koran-koran pagi-ku?"
aku semakin heran karena kebetulan dua hari terakhir jatah mengantar koranku tidak aku ambil karena aku harus mengejar laporan bulanan yang diminta professor-ku.
dengan muka serius, Yuko melempar koran-kora pagi ku ke meja makan
"maaf ahmad, aku memang menyembunyikannya. kamu harusnya bersyukur kamu memiliki lingkungan dan orang baik yang senantiasa melingungimu.."
Yuko kemudian menunjuk bulatan merah yang memang selalu diberikan pemilik kios koran
"orang mesir tua itu selalu memberikan informasi-informasi terbaik yang harusnya kamu tau dan kamu pelajari. dia adalah orang yang sangat baik."
Yuko menutup matanya, terlihat seperti berusaha menutupi kekesalannya.
aku secara seksama membaca berita-berita yang dilingkari oleh pemilik kios koran. mendadak seluruh tubuhku mendesir, berita-berita itu seperti membekukanku...
"Yuko.. ini apa?"
Mitsubasha Mengumumkan Menolak Kerjasama dengan Plutokrat Lokal
Rumor!! 100% Benar! Putri Tunggal Pemilik Mitsubasha Menghilang Sejak Sebulan Lalu!
Pemimpin Shueei Gumi : Kepala Wanita Itu adalah 50 Juta Yen
Berita Lokal : Teror Wanita Malam Asakusa Berhenti? Memasuki Hari Ke-5 Tanpa Teror
Shueei Gumi : Kami Akan Mulai Bergerak Malam Ini
berbagai headline di koran 2 hari itu membuat aku kecut dan takjub, apa-apa an yang telah aku perbuat? mengapa aku bisa terlibat dalam tindakan mengerikan ini?
"Yuko,, tapi mengapa?"
aku bertanya dan menatap-nya dengan muka nanar, apa yang sebenarnya sudah terjadi.
Kulihat Yuko berusaha keras menahan lelehan air matanya, dia bersikap tegar layaknya seseorang yang lain..
"berterimakasihlah pada karyawan magang perusahaan ayah-ku itu,,,"
dia menutup mata, aku yakin di hatinya dia menyumpahi Arman setengah mati
"dan bersyukurlah pada dirimu sendiri Ahmad, karena kau memutuskan "lari" ke negara ini melalui jalur yang baik.."
dia membuka mata-nya, menunjukkan ekspresi wajah yang tegas, kuat. tidak lagi kulihat sosok yang manja dan lemah serta pesakitan...
aku takjub, dan jantungku serasa mau copot, saat dia memperkenalkan dirinya lagi..
"perkenalkan, Yukarin Ichijou, Putri Tunggal dari Saizo Ichijou, Pemilik Perusahaan Teknologi Mitsubasha, mohon kerjasamanya"
dia tersenyum, menundukkan kepala-nya dengan sopan. aku? aku lupa meletakkan kesadaranku...
Jakarta
laki-laki berjas itu sudah menikmati nyaman-nya kamar hotelnya. untuk pekerjaan mudah ini, bos membayar telalu mahal, gumamnya. dia kembali menyeruput sampanye yang dia pesan khusus untuk malam ini. televisi tengah menyiarkan sebuah acara lawak lokal yang membuat dia kembali tersenyum. siapa sangka bocah itu memiliki latar belakang yang menarik. dia pandangi lagi berkas informasi yang telah dia gandakan beberapa kali. pikirannya menerawang ke sebuah kota di negara asal-nya, dan dia tersenyum.
"cara melarikan diri yang konyol kukira"
dia kembali menyeruput sampanye-nya, penuh dengan kemenangan. kemudian dia berlayar sendirian melewati batas dunia
-Continued
belum pernah aku melihat yuko memasang wajah seperti itu. wajahnya memerah menahan air mata yang terlanjur membasahi kelopak mata dan pipi-nya. perempuan jepang yang aku temukan dalam keadaan lusuh ini, sekarang telah menjelma menjadi seorang wanita cantik, sangat cantik. entah kenapa jilbab turki yang dulu aku berikan sama sekali belum mau dilepas-nya sampai hari ini, bahkan, saat tidur dia senantiasa mengenakannya. aku kembali teringat kejadian ketika dia mengucapkan sesuatu yang tidak kuduga yang membuatlku mengagumi-nya dan berbuat baik pada-nya. aku jadi teringat bagaimana Tora berkata "kenapa kamu melakukannya lagi?", jawabannya sederhana, jauh sebelum itu akulah yang senantiasa memberikan potongan ikan goreng kepada Yuki, sudah sebulan aku rutin melakukan hal aneh itu. bisa dikatakan aku sudah bertemu dengan-nya jauh lebih lama dari dia tinggal di rumahku.
aku memperbaiki posisi duduk-ku dan menatap Yuko.aku tahu ada sesuatu yang aku tidak boleh tau, bersyukur mahasiswa robotika terbaik Indonesia itu telah membuka kunci-kuncu menuju berita buruk yang mungkin akan segera aku hadapi. sial.
saat aku ingin berkata, Yuko membuka pembicaraan..
"nee ahmad, apa yang akan kau lakukan jika didepanmu ada sesuatu yang bernilai sama dengan uang 50 Juta Yen?"
Yuko menatapku, serius. seolah berkata "jawablah ahmad.."
"ya,, mungkin aku akan menjaganya dan akan kumanfaatkan untuk kepentingan-ku"
muka Yuko memerah.. kulihat bibirnya bergumam, sedikit banyak aku tau apa yang dikatakan "...mesum....tidak bisakah dia memilih kata-kata yang lain......"
kulihat Yuko memperbaiki posisi duduk-nya, dan berdehem..
"ehem, oke, pernahkan kau bertanya-tanya kemana kora pagi-mu menghilang?"
aku jadi teringat, dua hari terakhir aku tidak pernah lagi menemukan koran pagi di pintu rumahku. pertama aku mengira Orang Mesir pemilik kios itu marah karena aku senantiasa menunggak pembayaran koran bulanan, tapi aku tahu dia tidak akan berbuat seperti itu...
"aku.. tidak tahu. kemana koran-koran pagi-ku?"
aku semakin heran karena kebetulan dua hari terakhir jatah mengantar koranku tidak aku ambil karena aku harus mengejar laporan bulanan yang diminta professor-ku.
dengan muka serius, Yuko melempar koran-kora pagi ku ke meja makan
"maaf ahmad, aku memang menyembunyikannya. kamu harusnya bersyukur kamu memiliki lingkungan dan orang baik yang senantiasa melingungimu.."
Yuko kemudian menunjuk bulatan merah yang memang selalu diberikan pemilik kios koran
"orang mesir tua itu selalu memberikan informasi-informasi terbaik yang harusnya kamu tau dan kamu pelajari. dia adalah orang yang sangat baik."
Yuko menutup matanya, terlihat seperti berusaha menutupi kekesalannya.
aku secara seksama membaca berita-berita yang dilingkari oleh pemilik kios koran. mendadak seluruh tubuhku mendesir, berita-berita itu seperti membekukanku...
"Yuko.. ini apa?"
Mitsubasha Mengumumkan Menolak Kerjasama dengan Plutokrat Lokal
Rumor!! 100% Benar! Putri Tunggal Pemilik Mitsubasha Menghilang Sejak Sebulan Lalu!
Pemimpin Shueei Gumi : Kepala Wanita Itu adalah 50 Juta Yen
Berita Lokal : Teror Wanita Malam Asakusa Berhenti? Memasuki Hari Ke-5 Tanpa Teror
Shueei Gumi : Kami Akan Mulai Bergerak Malam Ini
berbagai headline di koran 2 hari itu membuat aku kecut dan takjub, apa-apa an yang telah aku perbuat? mengapa aku bisa terlibat dalam tindakan mengerikan ini?
"Yuko,, tapi mengapa?"
aku bertanya dan menatap-nya dengan muka nanar, apa yang sebenarnya sudah terjadi.
Kulihat Yuko berusaha keras menahan lelehan air matanya, dia bersikap tegar layaknya seseorang yang lain..
"berterimakasihlah pada karyawan magang perusahaan ayah-ku itu,,,"
dia menutup mata, aku yakin di hatinya dia menyumpahi Arman setengah mati
"dan bersyukurlah pada dirimu sendiri Ahmad, karena kau memutuskan "lari" ke negara ini melalui jalur yang baik.."
dia membuka mata-nya, menunjukkan ekspresi wajah yang tegas, kuat. tidak lagi kulihat sosok yang manja dan lemah serta pesakitan...
aku takjub, dan jantungku serasa mau copot, saat dia memperkenalkan dirinya lagi..
"perkenalkan, Yukarin Ichijou, Putri Tunggal dari Saizo Ichijou, Pemilik Perusahaan Teknologi Mitsubasha, mohon kerjasamanya"
dia tersenyum, menundukkan kepala-nya dengan sopan. aku? aku lupa meletakkan kesadaranku...
Jakarta
laki-laki berjas itu sudah menikmati nyaman-nya kamar hotelnya. untuk pekerjaan mudah ini, bos membayar telalu mahal, gumamnya. dia kembali menyeruput sampanye yang dia pesan khusus untuk malam ini. televisi tengah menyiarkan sebuah acara lawak lokal yang membuat dia kembali tersenyum. siapa sangka bocah itu memiliki latar belakang yang menarik. dia pandangi lagi berkas informasi yang telah dia gandakan beberapa kali. pikirannya menerawang ke sebuah kota di negara asal-nya, dan dia tersenyum.
"cara melarikan diri yang konyol kukira"
dia kembali menyeruput sampanye-nya, penuh dengan kemenangan. kemudian dia berlayar sendirian melewati batas dunia
-Continued
No comments:
Post a Comment