Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Tuesday, October 11, 2016

Unpopular Opinion : Jakarta

http://mojok.co/wp-content/uploads/2016/08/jakarta-002.jpg

- Ini die si jali-jali... lagunya enak sekali, etc
.jali-jali, ngga hafal karena bukan orang jakarta meskipun orang jakarta entah masih apal apa ngga

btw, sebenarnya yang mana orang jakarta?

Salam, Assalamualaikum, salam sejahtera bagi kita semua
salam siang, dari solo yang panas serta sumuk membara. entah kenapa kok tetiba kota solo jadi serba labil, di malam hari bak puncak dan di siang hari bak bu*it d*ri (disensor biar ngga kena gusur). tetapi dalam banyak hal memang aslinya solo sudah panas, maklum, kota ini terletak di dataran rendah. konon jika kerajaan wonogiri banjir sedengkul, Kota Solo sudah tinggal kenangan. tetapi alhamdulilllah warga wonogiri baik hati, sepenuh-penuh nya air di waduk gajah mungkur belum pernah selama 3 tahun kebelakang ditumpahkan ke Kota Solo.

siang ini saya ngga akan membahas Solo, btw saya lupa kalau nulis make ane apa saya ya? yaudah pake ane aja biar lebih hemat ngetik,dan ngga pusing-pusing bikin frasa-frasa panjang.

beberapa waktu lalu ane melintas di ibukota indonesia, namanya jakarta. hampir semua orang tau nama kota ini karena setiap hari, berita-berita di televisi nasional ngga habis habis memberitakan soal yang satu ini. ada pembunuhan pasti di jakarta, ada pemerkosaan pati di jakarta, bahkan konon sindikat koruptor lintas etnik dan agama terbesar semuanya di jakarta. bahkan mungkin kalau ada orang loncat dari gedung 30 lantai, pasti orang langsung bilang kejadia itu cuman ada di jakarta. karena di kota lain belum ada gedung 30 lantai, nggeh nopo nggeh?.

maka biang keladi buruknya citra indonesia ya jakarta itu, hla di setipa hari setiap waktu bisa diitung pake jempol berapa kali kota kecil macam solo tayang di televisi nasional. yo jelas, kan artis nya solo sudha pindah ke jakarta, lagi dolan-dolin di istana. (jujur ane pengen kelekaran di depan istana negara, kayaknya enak deh). selain artisnya solo, hampir semua artis, pemain film dagelan birokrasi dan hukum eksodus semua ke jakarta. bahkan drama kisah cinta kaum yuribana (google aja) diputer eksklusif terus menerus dan berakhir dengan dipenjaranya yang berperan sebagai seme. dimana lokasi syuting nya? jelas, jakarta.

woh tapi jangan salah, jakarta punya sejarah peradabannya sendiri. sebagai salah satu dari dua kota besar asli indonesia di jawa bagian barat (selain banten) jakarta juga dikenal sebagai kota meriam kedua di jawa barat. dipajangnya meriam Ki Jalu di depan museum kota tua menjadi bukti dulu jakarta pernah keras menolak kolonialisme dan imperialisme. namun, semenjak namanya diganti menjadi batavia, digantinya sama VOC, hilang sudah itu. bahkan sejarah jakarta tidak pernah lepas dari taun-tuan tanah dan kontraktor modal yang tidak ada habisnya mengeruk kepunyaan jakarta. sebut saja tanah datang semua atau air putra yang mengangkangi kawasan reklamasi pesisir jakarta.

tapi ya sudah, namanya sudah ganti jadi jakarta, bukan lagi jayakarta. entah apa maksud dari nama jakarta, tapi ya lucu juga, entah karena tuntutan toleransi dan semacamnya, tapi tetep ndak boleh bawa kita suci ke ranah politik ya? haha. sekarang jakarta sudah bukan lagi jakarta, wajar lah banyak yang hilang dari jakarta. perwajahan indonesia itu dipertaruhkan, indonesia apakah tetap tercermin sebagai negara beragama atau ngga beragama ditentukan dalam waktu kurang dari setengah tahun.

bidak dan papan sudah disipakan, masing masing tengah melakukan manuver. entah apa yang tuhan rencanakan ane tidak tahu, tapi ya, kota solo sudah merasakan sesuatu yang mungkin orang jakarta sudah merasakan bumbunya.

pahit? manis?
yang jelas, saya juga bisa misuh-misuh. nggih nopo nggih?

Hanya Pangeran Agung yang Tahu

Created by :
Muhammad Abdullah 'Azzam, Bachelor Students of Management Study, Faculty of Economy and Business, Sebelas Maret University, Surakarta.
For further information contact me in felloloffee@gmail.com or azzamabdullah@student.uns.ac.id
Penerima Manfaat Baktinusa Angkatan 6

No comments:

Post a Comment