Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, March 20, 2014

Logika Massa

"yang di hasilkan oleh sekelompok pembuat minyak wangi saat mereka berkumpul berbeda dengan apa yang dihasilkan pemabuk"

diambil dari pepatah minyak wangi dan tukang besi


kumpulan, kerumunan, massa, publik, merupakan klasifikasi sekelompok masyarakat yang berkumpul menurut sosiologi. masing-masing memiliki ciri yang berbeda antara satu sama lain, walaupun intinya sama sama kerumunan. sama-sama banyak orang yang berkumpul karena ada,ingin,menghidari sesuatu yang menarik minat mereka. Pemilu merupakan sebuah pesta terbesar bagi negara yang menganut sistem demokrasi, baik itu di dalam ataupun luar negeri. selalu ada banyak objek yang bisa dijadikan tontonan atau alasan berkumpulnya sebagian besar orang. maka pemilu adalah saat dimana terbentuk banyak kerumunan dengan tujuan pribadi yang varatif tapi memiliki tujuan berkumpul yang jelas. dan saat itulah, terjadi kejadian ketika logika pribadi dapat larut dengan mudah dalam emosi massa.

Assalamualaikum gan, konichiwa semuanya. semoga selalu dimudahkan dalam setiap urusan agan pembaca sekalian. ok, sekedar intermezzo aja, kejadian berawal dari ane pulang kuliah, persiapan buat perjalanan sore ini ke Semarang insya Allah, doain ya gan. hehe. ane melihat sgerombol manusia memakai motor yang ngga jelas itu motor apa, kemudian terdengar suara knalpot yang ngga jelas, amat sangat bising kerena sisitem peredam suaranya dihilangkan bahkan beberapa knalpot dipotong dan di hilangkan, sehingga mencipatakan polusi suara yang luar biasa, terutama jika agan lagi ada di warung yang dindingnya terbuat dari seng, kena tuh kuping. yah FYI, itu yang kampanye dari nomer 6. jan e kemaren 4 lebih parah karena ratusan motor berlaku serupa, tapi kalau mereka mah emang sejak zaman baheula juga udah begitu.

oke, diliat dari intermezzo singkat ane, ada beberapa point disini. suara berisik yang dihasilkan oleh para massa bayaran atau bisa disebut kader 5 tahunan itu, jelas menabrak dan melanggar batas batas etika dan estetika, bahkan peraturan kampanye, peraturan kepolisiann bahkan perundang-undangan yang mengatur hak asasi. pertanyaannya, yang kampanye sama-sama manusia, kenapa mereka ngga merasa seperti manusia yang lain?

inilah yang membuat ane penasaran, jadi ane kepoin mereka dan ikuti perjalanan mereka guna membuktikan hipotesis yang ane susun, walaupun kuping ane sakit minta ampun. dan benar, mayoritas individu yang berada di luar massa itu, lebih memilih menjauh dan segera pergi meninggalkan massa yang berjumlah kecil tapi berisik minta ampun, beberapa bahkan menunjukkan sikap apatis dengan menggeber motor lebih cepat ketika melewati massa kampanye itu. anehnya, yang membuat keributan malah enjoy, seolah suara berisik dari knalpot mereka ngga lain adalah live concert dari Slipknot tapi efek distorsinya kebablasan.

akhirnya muncullah argumen yang ane susun dan ane coba share siang ini. bhahwa untuk menunjukkan kultur dan eksistensi diri, memang tidak ada cara lain yang lebih efektif dari penggerakkan massa dalam jumlah besar dan  promosi mengenai apa yang ingin dituju dari massa tersebut. atau, kalau diterjemahkan dalam bahasa filosofis, bahwa kebajikan atau kejahatan akan memberi impact lebih besar dan lebih kuat jika dilakukan secara bersama, apalagi dengan dipayungi oleh perlindungan legal-formal oleh organisasi yang dimiliki oleh pemerintah.

nah, berarti, dengan menggabungkan diri dalam suatu jamaah, atau bersama dalam mengakkan kebaikan, itu akan memberi dampak yang jauh lebih efektif apabila dibandingkan dengan bekerja sendiri, dan berjamaah dalam sebuah organisasi legal-formal yang diakui dan dilindungi oleh ketetapan hukum, akan lebih mempermudah dan memberi kita akses untuk menegakkan dakwah atau apapun itu secara keselurahan dan lebih luar dari yang bisa kita lakukan dalam sebuah organsasi non-legal-formal, yang pergerakannya hanya terbatas pada gerakan ekstra parlementer.

masih belum paham maksud ane? oke ane sederhanain.

promosi kebaikan lewat politik dan demokrasi, better and more effective then using another method. problem? so, ayo kita berani berpolitik guys!


No comments:

Post a Comment