Desain Pemasaran Ritel Modern
Oleh :
Muhammad Abdullah ‘Azzam
Mendesain Wajah Perusahaan
Pemasaran tidak
ubahnya seperti menentukan seperti apa calon konsumen melihat bisnis kita. Dalam
bisnis jual beli apapun, pemasaran menjadi hal urgen karena secanggih apapun
kita menyiapkan sumber daya manusia, sistem keuangan dan sistem operasional,
kesemuanya akan sia-sia jika kita tidak berhasil menjual satu-pun produk kita. Secara
ringkas, pemasaran membuat konsumen memiliki intensi untuk memenuhi
kebutuhannya dengan produk-produk yang kita jual. Secara khusus untuk ritel
modern, adalah konsumen memilih bisnis ritel kita dibandingkan bisnis ritel
lain, karena notabene semua bisnis ritel menawarkan produk sama dan sejenis.
Keunikan pemasaran
dalam ritel modern adalah kita menghadapi pasar dengan variansi produk tidak
berbeda jauh antar satu ritel dengan ritel yang lain. Bahkan pasar tradisional
juga bisa diklasifikasikan sebagai bisnis ritel karena sifat jual-beli produk
di dalamnya. Maka, persaingan bisnis ritel sangat luas dan cukup sulit jika
bersaing menggunakan keunikan dari produk. Pada tulisan sebelumnya di
mempersiapkan operasional ritel modern, penulis sempat mengulas tentang
flagship product atau produk unggulan. Meskipun produk unggulan mampu
memberikan kontribusi keuntungan dan harus mendapat perhatian khusus,
membicarakan bisnis berarti mengusahakan agar bisnis menghasilkan keuntungan
100%. Artinya, kesemua jenis produk yang diperdagangkan harus mampu memberikan
kontribusi keuntungan. Secara khusus hal ini dapat dilakukan dengan mendesain
sistem pemasaran ritel kita.
Maka sering
ditemui, meskipun sebuah toko telah melakukan spesialisasi produk tertentu,
tetap diberikan produk pelengkap dan bahkan produk pelengkap tersebut mendapat
perlakuan pemasaran sebagaimana mestinya. Perlakuan pemasaran tersebut tentu
bertujuan untuk menjaga kestabilan dan eksistensi produk, dan menumbuhkan
keuntungan secara umum. Meskipun membicarakan kontribusi keuntungan, soal
pemasaran tidak berarti semua produk harus menghasilkan keuntungan. Misalkan dalam
sebuah promo, produk B diberikan potongan harga hingga mengalami kerugian 5%
dibawah margin keuntungan. Namun semua itu tidak masalah selama produk lain,
produk A misal mampu memperoleh keuntungan hingga 15% dari margin.
Mendesain marketing
dalam bisnis ritel memang unik dan menarik, karena sangat banyak aspek yang
bisa digali. Membuat konsumen betah berlama-lama di toko juga termasuk poin
pemasaran. Diskon dan potongan harga sesuai event pada produk tertentu juga
salah satu poin pemasaran juga. Hingga penyediaan fasilitas-fasilitas lain yang
mungkin tidak ada hubunggannya dengan bisnis kita bisa menjadi salah satu poin
pemasaran. Maka tidak heran selama tahun-tahun kebelakang aspek pemasaran dalam
bisnis mengalami gebrakan luar biasa. Dengan perkembangan teknologi baik itu
informasi dan terapan, bisnis khususnya ritel memperoleh beragam cara kreatif
untuk mendesain wajah-nya.
Lantas bagaimana
Semart mempersiapkan wajah bisnis ditengah pasar sasarannya?. Dengan semangat
generasi muda tentu kami berusaha menghadirkan hal-hal unik dan mungkin belum
diterapkan sebelumnya. Bahkan kami berusaha semaksimal mungkin agar dapat akrab
dengan calon pasar kami, masyarakat Keresidenan Surakarta. Berikut ini beberapa
catatan bagaimana pengalaman penulis dan tim Semart dalam mendesain wajah
bisnis kami. Tentu kami memberikan perhatian khusus pada aspek ini, bahkan kami
bebankan kepada divisi lain, karena kami hadir untuk melayani Masyarakat
Surakarta dan mungkin Indonesia.
Berbaur dengan Masyarakat dengan Identitas Kita
Judul bahasan
ini adalah versi sulit dari “berbaur tapi tidak melebur”, penulis akan coba
menggambarkan 3 hal yang bisa dikelola secara mendasar lewat desain pemasaran
bisnis. Hal dasar itu adalah “berbaur”, “pasar” dan “identitas”. Dalam mendesain
pemasaran kita akan senantiasa berurusan dengan ketiga hal ini. Karena menjadi
berbeda bukan berarti “berbeda” dan menjadi unik tidak harus “terasing”.
Banyak pebisnis
muda dengan semangat tinggi berusaha menawarkan keunikan kepada pasar, dengan
segala macam modelnya. Keunikan bagus karena dia memiliki efek kejut dan dalam
waktu singkat dapat menarik simpati pasar. Artinya juga dalam waktu singkat akan
ada permintaan besar atas bisnis yang dia mulai. Dan dalam waktu singkat,
masyarakat dan pasar akan terheran-heran dengan keunikan tadi.
Masalah dari
keunikan dan efek kejut tadi, adalah semuanya berlangsung singkat, sekejap. Tentu
masih segar dalam ingatan, bagaimana sebuah makanan pedas dari bahan ketela
mampu mengguncang pasar. Bahkan berlomba-lomba muncul peniru dan sejenisnya
hingga puncaknya dimanapun kita pergi kita bisa melihat bagaimana berbagai
kalangan berlomba-lomba menikmati produk tersebut. Tidak berselang lama, seolah
makanan tersebut hilang begitu saja. Hanya sebagian masyarakat yang
menikmatinya.
Coba dibandingkan
dengan produk bernama “Indomie” yang bahkan di toko-toko umum masyarakat
menyebut merek mie instan lain dengan produk tersebut. Atau bandingkan dengan
Lumpia yang menjadi kuliner identitas Kota Semarang. Membuat kejutan memang
asyik dan menyenangkan, tapi tantangan sesungguhnya adalah bagaimana
mempertahankan momen kejutan itu.
Akhirnya,
perlahan tren membuat kejutan beralih menjadi bagaimana masyarakat terdekat
dari bisnis kita, terbiasa dan membutuhkan bisnis kita. Inilah perubahan momen,
dimana kejutan dibangun dengan memulai proses membaurkan bisnis kita dengan
masyarakat terdekat kita. Masyarakat terdekat kita harus menyadari bahwa bisnis
kita adalah bagian dari mereka, menjadi konsumen kita, dan turut mempromosikan
bisnis kita.
Tantangan
ini, jika dihadapkan pada bisnis ritel modern, pembauran menjadi lebih mudah
karena kita tidak harus membuat produk yang “sesuai” dengan selera masyarakat. Sebagai
pebisnis ritel, kita hanya harus memastikan kehadiran kita di tengah-tengah
masyarakat sesuai dan tidak dipandang asing oleh mereka. Maka, melibatkan
masyarakat sejak awal saat merintis toko menjadi hal penting, bahkan toko
online sekalipun!. Mengapa demikian? Masyarakat sekitar memiliki kapasitas
berbicara, mengarahkan kritik dan atau pujian kepada bisnis kita. Artinya,
sebelum betul-betul memasuki pasar, penilaian mereka tidak ubahnya seperti
penilaian calon pasar sendiri.
Maka dengan
mengenalkan bisnis kita, beserta identitas dan keunikannya kepada masyarakat
bisa memunculkan simpati yang kelak akan menjadi pandangan umum atas bisnis
kita. Jika pandangan tersebut positif, selamat, anda sudah siap bertempur
memperebutkan pasar degan ritel lain. Namun jika masih negtif, lakukan
perbaikan berdasarkan pandangan masyarakat, tentu dengan tidak menanggalkan
identitas bisnis kita secara keseluruhan.
Dengan demikian,
hasil akhir dari sebuah pembauran bisnis ini adalah identitas bisnis kita yang
turut menjadi representasi masyarakat di sekitar kita. Identitas inilah yang
nanti sangat penting digunakan saat akan melakukan ekspansi, baik level lokal
maupun internasional. Contoh paling ringkas adalah, ritel-ritel multinasional
yang ada di Indonesia, bisa jadi tidak sama dengan negara asalnya, karena
banyaknya penyesuaian dengan kultur masyarakat Indonesia dan lain sebagainya. Namun,
budaya kerja dan sebagainya dari ritel-ritel tersebut bisa jadi masih mirip
dengan negara asal dan lain-lain.
Karena penulis
berbicara ritel modern skala mikro sebagaimana bisnis Semart sendiri, maka
Semart memiliki lebih banyak kesempatan untuk membaur lebih dalam dengan
masyarakat. Sejak awal penyiapan hingga pelunucuran bahkan desain dari toko
Semart sendiri, kami berusaha mengadaptasi budaya jawa khususnya di Kota
Surakarta. Memang menimbulkan kritik jika kita berbicara ritel skala makro,
namun jika memperhatikan relung pasar, memunculkan versi terbaru dari adaptasi
budaya masyarakat bisa menghadirkan keuntungan baik lokal maupun interlokal.
Secara lokal
masyarakat merasa tersegarkan dengan adanya adaptasi terbaru dari budaya
mereka. Secara interlokal masyarakat umum akan tertarik untuk melihat versi
unik dari budaya jawa. Maka grand launching toko dengan mengikutsertakan
komunitas hiburan lokal seperti tater dan grup band, produk unggulan yang
merupakan trademark masyarakat solo, dan berbagai sarana pendukung yang pantas
dipadukan dengan budaya jawa menjadi senjata Semart untuk menghasilkan kesan “Brang
New Surakarta”. Memang akan banyak tantangan dimasa mendatang, tapi melihat
bagaimana perkembangan masyarakat mendatang, Semart menghadirkan alternative pengalama
berbelanja secara modern yang tetap berdampingan dengan budaya lokal.
Interactive Marketing
Istilah ini
penulis belum mencari telah diungkapkan oleh siapa, namun penulis sempat
membaca sekilas di buku Marketing Management karangan Kottler bahwa sebaiknya
kita berusaha melbatkan konsumen dalam setiap pemasaran yang kita lakukan. Maka,
dalam penyusunan desain pemasaran Semart, penulis selaku general manager
meminta agar tim pemasaran melibatkan konsumen secara langsung dalam memasarkan
Semart.
Secara ringkas,
konsumen akan dilibatkan dan diberikan reward atas apa yang mereka lakukan
dengan produk-produk semart, dan memberikan kesempatan besar untuk menunjukkan
eksistensi diri dengan produk atau toko kami. Maka, kami mendesain toko
sedemikian rupa agar calon konsumen mendapat kesempatan melakukan hal-hal
tersebut. menghadirkan kesan tradisional, klasik namun elegan menjadi motivasi
kami, maka, inilah yang kami lakukan.
Kami mendesain
toko sedemikian rupa dengan desain interior maupun eksterior dengan kesan
klasik-elegan. Penggunaan material kayu sebagai material penyusun utama toko
diharapkan memberikan kesan tersebut. Pemilihan warna-warna pastel serta sistem
pencahayaan diharapkan membuat kesan nyaman kepada konsumen. Selain itu,
mengkonsep toko sekaligus tempat nongkrong
menjadi konsep andalan kami.
Untuk fasilitas
toko, kami menghadirkan berbagai mainan klasik seperti mesin ding-dong yang
dapat dimainkan setelah memperoleh poin belanja tertentu. Beserta mesin crane dengan produk makanan klasik
sebagai hadiahnya, serta internet dan televisi menjadi berbagai hal yang
dharapkan membuat konsumen betah berlama-lama di toko kami. Selain itu, lahan
parkir, lokasi dan aksesibilitas toko menjadi pertimbangan agar calon konsumen
mudah menemukan toko kami.
Berbagai sarana
dan hal-hal tadi dipadukan dengan produk unggulan dan pendukung kami, sehingga
orang akan merasa pantas jika ingin eksis di toko dan dengan produk kami. Dipadukan
dengan karyawan toko yang ramah dan anggun, ya, kami benar-benar berusaha
menghadirkan kesan kangen dan membuat konsumen seolah menjadi bagian tidak
terpisahkan dari toko kami.
Promo berupa
potongan-potongan harga yang kaku tetap kami lakukan, namun itu bukan
prioritas. Karyawan yang sinis bukan bagian dari bisnis kami. Karena, konsumen,
produk dan karyawan adalah bagian tidak terpisahkan dari bisnis kami. Lantas,
bagaimana anda akan mengajak konsumen untuk berbisnis dengan anda? Dengan tulisan
promo semata atau berusaha memastikan dia akan mengadakan kunjungan kembali? Silahkan
dipilih.
Efek Kejut dan Diskon
Maksud tetap
memasang diskon dan sebagainya adalah disini. Diskon dengan angka-angka seksi
potongan 70% misalnya tetap menjadi daya Tarik khususnya bagi masyarakat Indonesia.
Namun, memang tidak setiap hari bisa ditemukan hal seperti itu, umumnya musim
diskon dilaksanakan saat momen seperti lebaran dan tahun baru. Bersyukur gagasan
kami akhirnya mendapat landasan yurispudensi saat tanya alasan perusahaan donat
ternama memberikan diskon donat satu lusin 100rb atau 50rb. Maksudnya,
pemberian diskon tidak harus menunggu momentum pasar, namun kita sebagai
pebisnis memiliki kemampuan untuk membangun momen tersebut.
Pemberian diskon
dari perusahaan donat tadi adalah contohnya, dalam waktu sekejap dengan bantuan
media sosial ada hysteria dalam masyarakat. Lebih hebatnya lagi perusahaan
donat tersebut justru makin menjaga momentum dan eksistensinya di pasar lewat
diskon tadi. Maka metode seperti inilah yang semart coba lakukan dengan
mengambil momentum 1 Syuro dimana saat itu Semart mengadakan diskon khusus
sehari penuh.
Masyarakat sekarang
mencari keunikan dan eksistensi, dan jika dipadukan dengan penawaran ekonomi
bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Memanfaatkan karyawan
dan sarana media sosial, kami berencana membuat “ledakan” lewat diskon besar
malam suro ini. Pemberian benefit khusus kepada karyawan saat event diskon,
potongan pada produk-produk tertentu, dan lain sebagainya menjadi tawaran-tawaran
untuk memeriahkan malam satu suro ini.
Dengan keunikan-keunikan
yang telah Semart sebutkan, kami berusaha menghadirkan sebuah bisnis ritel yang
tidak berjarak dengan masyarakat. Justru sebaliknya, kami berusaha menghadirkan
alternative pilihan kepada masyarakat.
Tentu,
semua pilihan desain marketing dikembalikan kepada masing-masing bisnis, namun
inilah bagaimana kami mendesain bisnis kami. Dengan teknologi, kita bisa
menciptakan momentum. Dengan permainan harga kita bisa menggaransi keuntungan. Namun,
menjaga interaksi dengan konsumen tidak bisa diciptakan, dia ditumbuhkan. Dan meminjam
pernyataan Kottler, bahwa tugas pemasaran salah satunya adalah menumbuhkan
intensi kunjungan kembali konsumen. Lantas, bagaimana anda membuat konsumen mau
mengunjungi anda kembali?
Muhammad Abdullah 'Azzam, Bachelor Students of Management Study, Faculty of Economy and Business, Sebelas Maret University, Surakarta.
For further information contact me in felloloffee@gmail.com or azzamabdullah@student.uns.ac.id
Penerima Manfaat Beasiswa Aktifis Nusantara Dompet Dhuafa Angkatan 6
Tulisan ini juga sudah dimuat di selasar.com, untuk membaca bisa klik pranala dibawah ini
https://www.selasar.com/jurnal/36039/Desain-Pemasaran-Ritel-Modern
Untuk seri sebelumnya, bisa klik pranala dibawah ini
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/05/retail-modern-mempersiapkan-operasional.html
For further information contact me in felloloffee@gmail.com or azzamabdullah@student.uns.ac.id
Penerima Manfaat Beasiswa Aktifis Nusantara Dompet Dhuafa Angkatan 6
Tulisan ini juga sudah dimuat di selasar.com, untuk membaca bisa klik pranala dibawah ini
https://www.selasar.com/jurnal/36039/Desain-Pemasaran-Ritel-Modern
Untuk seri sebelumnya, bisa klik pranala dibawah ini
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/05/retail-modern-mempersiapkan-operasional.html
http://fellofello.blogspot.co.id/2017/05/retail-modern-mempersiapkan-sistem.html
Thank you for support!
Follow dan Komen untuk artikel-artikel menarik lainya
Thank you for support!
Follow dan Komen untuk artikel-artikel menarik lainya
No comments:
Post a Comment