Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Sunday, April 19, 2015

Resume Marketing. Kotler and Keller. Chapter 2

yosh yosh.. yoroshii :) karena kuliah udah mulai lagi, akhirnya ane ketemu ama marketing :v ululuu. tau kan marketing yang isinya ngebuat resume terus.. nah ane dapet dosen yang sama. jadi chapter marketingnya akan lanjut terus, meskipun ganti buku sih. ahaha
btw gais, Assalamulaikum, thanks banget udah nyupprt blog ane, meskipun masih newbie gara2 ngga berani ngedit HTML tapi ane cukup seneng, masih eksis dan bisa bermanfaat kontennya. so, gais, enjoy this very long part, god bless u all ;)



Rangkuman
Collecting Information and Forecasting Demand
Oleh : Muhammad Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A


A.     Pemasaran dan Nilai Konsumen
Tugas dari setiap bisnis adalah untuk mengantarkan nilai dari konsumen dalam memperoleh sebuah profit. Dalam kompetisi ekonomi yang sangat ketat dengan bertambahnya pembeli yang memiliki informasi yang dihadapkan dengan pilihan yang beragam, perusahaan tidak dapat memenangkan persaingan selain dengan cara :
1.      Proses Menghantarkan Nilai
Proses ini dahulu diwakilkan dengan barang. Sekarang, proses ini dimulai dari sejak promosi dengan mengkomunikasikan nilai, hingga pra penjualan dengan melakukan follow up kepada pelanggan.
2.      Rantai Nilai
Merupakan alat untuk mengidentifikasi cara untuk membuat lebih banyak nilai pelanggan.
3.      Kompetensi Inti/Unggulan
Dahulu perusahaan menguasai sumber daya secara keseluruhan. Kali ini cukup melakukan spesialisasi. Bahkan hanya dengan sumber daya kreatif beberapa perusahaan dapat menguasai pasar. (contoh : Google.Inc, Apple.Inc)
4.      Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Konsumen
Orientasi holistik dapat dilakukan dengan cara eksplorasi nilai, menciptakan nilai dan menghantarkan nilai.
5.      Aturan Terpusat dari Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan metode yang digunakan untuk memberikan arah pada proses-proses diatas. Sehingga proses pemasaran berbasis nilai ini dapat berjalan seperti yang diinginkan pemasar.

B.      Perencanaan Strategis Perusahaan dan Divisi
Beberapa perusahaan memberikan kebebasan pada unit bisnisnya untuk menentukan perencanaan penjualan dan keuntungan mereka sendiri. Ada juga yang memberikan tujuan tapi membiarkan pengembangan tujuan tersebut. Ada pula yang ikut dalam mengembangkan unit bisnis mereka. Ada 4 aktivitas yang dilakukan, yaitu:
1.      Mendefinisikan misi perusahaan
Menetapkan misi dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan dari Peter Ducker. Setelah berhasil dijawab, misi ini dijadikan pedoman bagi setiap komponen perusahaan.
2.      Menetapkan unit bisnis strategis
Menciptakan unti bisnis strategis mempertimbangkan hal-hal seperti kondisi pasar sasaran. Dengan memperhatikan hal tersebut, SBU memiliki kesempatan lebih besar untuk dapat memperoleh tujuan.
3.      Menempatkan sumber daya untuk setiap unit bisnis strategis
Penempatan setelah didirikannya atau dipilihnya SBU. Perusahaan harus memilih alokasi sumber daya, tentunya dengan mempertimbangkan kondisi SBU.
4.      Memperoleh keunggulan dari pertumbuhan
Proses ini termasuk pada merencanakan bisnis baru, memperkecil, dan mengekseskusi bisnis lama. Proses ini juga termasuk penyikapan perusahaan ketika terjadi celah antara harapan penjualan di masa mendatang dengan proyeksi penjualan. Perusahaan akan menciptakan bisnis baru untuk memenuhi hal tersebut.
5.      Organisasi dan Budaya Organisasi
Organisasi merupakan bagian dari perencanaan strategis. Organisasi adalah seluruh truktur, kebijakan dan budaya organisasi yang dapat mengalami disfungsi dengan cepatnya perkembangan bisnis. Sedangkan budaya organisasi memiliki sifat yang unik, didefinisikan sebagai pembagian pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma yang membentuk karakter organisasi. Budaya organisasi memiliki ketahanan dan bisa jadi penentu sukses-tidaknya perusahaan dalam sebuah perubahan bisnis.
6.      Inovasi Pemasaran
Menggunakan ide-ide imajinatif dalam mencari metode terbaru dalam proses menghantarkan nilai. Sebuah keniscayaan bagi jajaran manajer untuk mencari ide segar. Ide segar tersebut dapat diperoleh dari beragam masukan dari sleuruh lini yang ada pada perusahaan.

C.      Perencanaan Unit Bisnis Strategis
Perencanaan ini memiliki beberapa proses yaitu:
1.      Misi Bisnis
Menentukan untuk apa diadakan bisnis itu, pertanyaan esensial yang harus dijawab seluruh pelaku bisnis.
2.      Analisis SWOT (Strength, Weak, Oppotunity, Threat)
a.      Lingkungan Eksternal
Analisis dengan menggunakan peluang dan gangguan. Memanfaatkan kondisi di luar perusahaan untuk menentukan strategi.
b.      Lingkungan Internal
Analisis menggunakan peluang keunggulan dan kelemahan internal perusahaan. Dilakukan dengan tujuan perbaikan dan pengembangan kemampuan internal SBU.
3.      Formulasi Tujuan
Merupakan tujuan dari analisis SWOT. Merencanakan dan mengembangakan tujuan spesifik dalam sebuah periode perencanaan tertentu.
4.      Formulasi Strategis
Menerapkan sebuah rencana dalam ‘’bermain’’ di dunia bisnis. Dapat dilakukan dengan cara “Porter Generic Strategis  maupun “Strtegic Alliances”.
5.      Formulasi dan Penerapan Program
Sebuah konsekuensi yang harus dipenuhi. Perencanaan yang baik memerlukan implementasi nyata dari perusahaan. Tidak hanya berupa perencanaan tanpa implementasi.
6.      Umpan Balik dan Pengendalian
Umpan balik maksudnya mempertimbangkan kondisi pasar yang terus berubah, menuntut perusahaan untuk memperbaiki strategi pasarnya. Sedangkan pengendalian, perusahaan berada pada kondisi ideal untuk tetap berada di pasar.

D.     Perencanaan Produk : Aturan dan Konten dari Perencanaan Pemasaran
1.      Aturan Riset
Selalu melakukan pembaruan informasi terhadap kondisi alam.
2.      Aturan Hubungan
Bagaimana proses pemasaran tidak terlalu menganggu kondisi alam.
3.      Dari Perencanaan Pemasaran hingga Aksi Pemasaran
Perencanaan pemasaran dan aksi pemasaran harus ada pada koridor yang berlaku.

Pertanyaan
1.      Proses menghantarkan nilai dapat dimulai dari promosi. Media promosi yang dapat menghantarkan nilai terbaik adalah?
2.      Mengapa metode tersebut dipilih oleh perusahaan?

No comments:

Post a Comment