Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

Thursday, November 26, 2015

Struktur Pasar : Persaingan Sempurna, Monopoli, dan Persaingan Monopolistik



CHAPTER 8
Dominic Salvatore
Managerial Economics
Struktur Pasar : Persaingan Sempurna, Monpoli, dan Persaingan Monopolistik
Ekonomi Manajerial Kelas A


Dipa Adi Pradipta (F0213032)
Indira Setio Rini (F0213051)
Muhammad Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Rahmat Abdi Sumaryono (F0213081)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015
STRUKTUR PASAR DAN TINGKAT 
 PERSAINGAN

Source : jembersantri.blogspot.com via google

            Proses dimana tingkat harga dan output di tentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar terdiri atas pembeli dan penjual actual maupun potensial suatu produk tertentu. Struktur pasar mengacu pada lingkungan persaingan dimana pembeli dan penjual produk berinteraksi.
Struktur pasar dibagi menjadi 4 jenis,yaitu pasar persaingan sempurna pada kutub ekstrem yang satu,pasar monopoli murni pada kutub ekstrem yang lain,dan pasar persaingan monopolistik serta pasar oligopoly yang berada di tengah-tengahnya.
Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar di defenisikan berdasarkan
1.      jumlah serta ukuran pembeli dan penjual produk,jenis produk yang di beli dan di jual  (yaitu standardisasi atau homogen,berlawanan dengan produk terdiferensasi),
2.      tingkat mobilitas sumberdaya (yaitu kemudahan bagi perusahaan atau pemilik factor produksi untuk memasuki atau keluar dari pasar),serta
3.      tingkat pengetahuan tentang harga ,biaya,dan kondisi permintaan dan penawaran yang dimiliki oleh agen-agen ekonomi (yaitu perusahaan,pemilik factor produksi,dan konsumen.)
cirri-ciri pasar di atas di gunakan untuk mendefinisikan 4 jenis struktur pasar sebagai berikut:
1.      persaingan sempurna : bentuk organisasi pasar dimana
a)      terdapat banyak pembeli dan penjual suatu produk,masing-masing terlalu kecil untuk mempengaruhi harga suatu produk.
b)      Produknya bersifat homogeny.
c)      Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna,
d)     Agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kondisi pasar.

2.      Monopoli : bentuk organisasi pasar dimana hanyaada satu perusahaan yang menjual sebuah produk yang tidak memiliki subtistusi dekat. Perusahaanbaru sangat sulit bahkan tidak mungkin masuk ke dalam industry ini.

3.      Persaingan monopolistic : mengacu pada kasus dimana terdapat banyak penjual produk yang terdeferensiasi dan perusahaan-perusahaan cukup mudah keluar dan masuk ke dalam industry dalam jangka panjang.

4.      Oligopoly : kasus ketika terdapat sedikit penjual sebuah produk yang homogen atau terdeferensiasi.

Monopoli,persaingan monopolistic dan oligopoly disebut persaingan tidak sempurna.
PERSAINGAN SEMPURNA
            Di dalam pasar persaingan sempurna harga pasar dan kuantitas sebuah produk di tentukan secara eksklusif oleh kekuatan permintaan dan penawaran produk tersebut,
Arti dan Nilai Penting Persaingan Sempurna
            Persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli suatu produk,dan masing-masing penjual dan pembeli terlalu kecil ukuranya hubungannya dengan pasar. Akibatnya mereka tidak mampu mempengaruhi harga produk tersebut. Perubahan jumlah output produk yang di hasilkan suatu perusahaan tidak akan memberikan pengaruh yang jelas terhadap harga pasar produk itu. Demikian pembeli produk tersebut terlalu kecil kemampuanya untuk bisa memperolehkeuntungan-keuntungan khusus dari penjual,baik berupa diskon maupun pemberian kredit khusus.
            Produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan dalam persaingan sempurna bersifat homogen,identik,atau terstandardisasi secara sempurna.contoh nya adalah gandum musim dingin kelas A.  sebagai akibatnya pembeli tidak bisa membedakan antara output satu perusahaan dengan lainya,sehingga mereka tidak peduli dari mana harus memperoleh produk tersebut.
            Dalam pasar persaingan sempurna ,mobilitas sumber daya bisa terjadi secara sempurna. Artinya pekerja dan factor produksi lainya dapat dengan mudah bergerak secara geografis dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainya,dan dapat bereaksi dengan cepat terhadap insentif berupa uang. Dalam jangka panjang ,perusahaan dapat masuk atau keluar dari industry tersebut tanpa kesulitan. Artinya tidak terdapat paten atau hak cipta,tidak di perlukan modal dalam jumlah besar untuk memasuki pasar,dan perusahaan sudah berdiri tidak memiliki keunggulan biaya abadi atas perusahaan baru karena pengalaman atau besarnya ukuran perusahaan.
            Dalam pasar persaingan sempurna,konsumen,pemilik factor produksi,dan perusahaan dalam pasar,memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap tingkat harga biaya-biaya serta peluang-peluang ekonomi secara umum saat ini dan saat yang akan datang. Dengan demikian ,konsumen tidak akan membayar terlalu mahal untuk produk tersebut. Perbedaan harga akan terhapus dengan cepat,dan sebuah harga tunggal bagi produk tersebut akan berlaku untuk keseluruhan pasar. Dengan adanya pengetahuan yang sempurna tentang harga dan biaya saat ini maupun pada masa mendatang ,produsen tahu persis berapa banyak yang harus mereka hasilkan.
            Pasar persaingan sempurna ini tidak pernah benar-benar ada di kehidupan nyata,yang mendekati mirip adalah pasar modal. Contoh lain yang agak memenuhi ketiga asumsi pertama adalah pasar komoditas seperti jagung dan gandum. Industry gas alam dan industry truk juga mendekati pasar persaingan sempurna. Model pasar persaingan pasar sempurna juga memberikan penjelasan-penjelasan dan prediksi-prediksi yang berguna atas fenomena ekonomi yang terjadi dalam dunia nyata meskipun asumsi-asumsi yang digunakan dalam model persaingan sempurna hanya mendekati nyata. Model ini membantu untuk mengevaluasi dan membandingkan efisiensi penggunaan daya di antara berbagai bentuk organisasi pasar.

PENENTUAN HARGA dalam PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
            Dalam pasar persaingan sempurna ,harga sebuah produk di tentukan pada perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar produk itu. Kurva permintaan pasar sebuah produk  merupakan penjumlahan horizontal kurva permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut. Kurva penawaran pasar sebuah produk dapat diperoleh dengan menjumlahkan secara horizontal kurva penawaran dari setiap produsen yang menghasilkan produk itu.
            Jika perusahaan suatu produk di tentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan penawaran pasar produk itu,perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan pengambilan harga. Artinya perusahaan tersebut menerima dari harga produk tersebut apa adanya dan tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah tingkat output dan penjualan produknya.
 Sebagai contoh,seorang petani gandumdapat menjual berapapun jumlah yang di inginkan nya pada tingkat harga pasar gandum berlaku.
D adalah kurva permintaan pasar .
S adalah kurva penawaran.
Tingkat harga keseimbangan P= $45
Titik E perpotongan D dan S
Misal: P = $ 55,kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta (QS-QD=RN=100) dan harga produk tersebut akan turun.
Seiring dengan turunya harga P ,kuantitas produk yang diminta meningkat dan kuantitas yang ditawarkan menurun hingga dicapainya keseimbangan P=$45,yaitu ketika kuantitas yang di minta sama dengan yang ditawarkan (QD= QS=40).sebaliknya padatingkat harga yang lebih rendah daripada harga keseimbangan ,QD>QS  (misal ,pada P=$35,QD-QS=JT=100),dan P akan meningkat hingga mencapai keseimbangan P=$45. Dengan mensubtitusikan harga keseimbangan ke dalam fungsi permintaan atau fungsi penawaran dan mencari solusi untuk Q,maka akan memperoleh kuantitas keseimbangan.


Misal persamaan kurva permintaan dan penawaran pasar bagi produk=
QD = 625-25P
QS = 175+15P
            Dengan meletakan QD dengan QS kemudian mencari solusi untuk P:
QD =  QS
625-5P  = 175+5P
450 =10P
P  =$45
Dengan mensubtitusikan P=$45 kedalam fungsi permintaan atau penawaran dan mencari solusi untuk Q,kita memperoleh:
            QD = 625- 5P = 625 – 5 (45) = 400
            QS = 175 + 5P= 175 + 5(45) = 400
            Jika harga keseimbangan P=$45,maka sebuah perusahaan persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau elastisitasnya tak terhingga,ditunjukan oleh d pada P =$45. Perusahaan tersebut hanya perlu menentukan berapa kuantitas produk yang dihasilkan pada tingkat harga P=$45 agar dapat memaksimumkan laba totalnya. Anggap 100 perusahaan yang identik pada pasar ini masing-masing menghasilkan 4 unit produk pada P=$45. Jika satu dari perusahaan tersebut meningkatkan outputnya sebanyak 25 %,kuantitas total produk X yang dijual dalam pasar ini hanya meningkat 1 unit ,dari 400 menjadi 401,dan P akan turun dari $45 menjadi$44,99. Dan jika terdpat 10.000 perusahan ,harga akan turun menjadi $44,999 .Tentu saja jika seluruh perusahaan meningkatkan outputnya,kurva penawaran pasar bergeser ke kanan dan memotong kurva permintaan pada tingkat harga keseimbangan yang lebih rendah. Tetapi jika hanya ada satu perusahaan yang mengubah outputnya ,kita dapat dengan aman mengamsumsikan bahwa dampaknyaterhadap harga keseimbangan sangat kecil. jika harga produk bersifat tetap ,perubahan dalam pendapatan marginal (marginal revenue-MR) juga bersifat tetap dan sama dengan harga produk tersebut. P=MR
Analisis jangka pendek perusahaan persaingan sempurna
Dalam jangka pendek, beberapa faktor produksi bersifat tetap dan menimbulkan biaya tetap yaitu biaya yang harus ditanggung meskipun perusahaan tidak berproduksi. Perusahaan lebih baik tetap berproduksi meskipun mengalami kerugian jangka pendek selama kerugian tersebut lebih kecil dibanding biaya tetap. Tingkat output paling optimum bagi perusahaan dalam jangka pendek adalah suatu tingkat dimana perusahaan memaksimumkan labanya atau meminimumkan kerugiannya.
Tingkat output terbaik perusahaan yaitu penerimaan marginal (MR)=biaya margina(MC) jangka pendeknya. Jika MC > MR, perusahaan akan diuntungkan bila mengurangi output karena dengan ini perusahaan bisa menekan biaya total.
Perusahaan persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau elastisitasnya tidak terhingga, atau P=MR, maka kondisi tingkat output terbaik dinyatakan kembali sebagai P=MR=MC. Hal ini dapt dilihat pada figur 8-2.
Figur8-2
d= kurva permintaan dalam pasar persaingan sempurna.
MC= kurva biaya marginal
ATC= biaya total rata-rata
Titik E=tingkat output terbaik bagi perusahaan (ketika kurva MC berpotongan dengan kurva d atau kurva MR)
Figur 8-2 bagian atas
·         Pada titik E, Q=4 , P=$45 , ATC=$35 , laba=EA=$10/unit , laba total(EABC)=$40. Laba total ini adalah laba laba total tertiggi yang dapat diperoleh perusahaan.
·         Jika perusahaan memproduksi output yang lebih kecil dari Q=4, perusahana akan memperoleh peningkatan penerimaan total yang lebih besar daripada peningkatan biaya total karena MR>MC.
·         Jika perusahaan memprouksi output lebih besar dari Q=4, perusahaan akan menambah biaya total yang lebih besar dibanding penerimaan total.
Figur 8-2 bagian bawah
·         Pada titik E’ , perusahaan meminimumkan kerugian
·         Pada titik E’ , Q=3
·         FE’(kerugian)=$10/unit
·         FE’C’B(kerugian total)=$30
·         H= titik tutup
·         Bagian menanjak dari kurva MC di atas kurva AVC(titik tutup)= kurva penawaran jangka pendek perusahaan itu

Kurva penawaran jangka pendek perusahaan dan pasar persaingan sempurna Pada figur 8-2 bagian bawah, bagian kurva MC yang bergaris tebal mewakili kurva penawaran jangka pendek perusahaan persaingan sempurna. Karena perusahaan dalam pasar persaingan sempurna selalu menghasilkan output pada tingkat P=MR=MA, selama P>AVC. Dengan ini, jika P=$55 maka Q=4,5; jika P=$45 maka Q=4. Artinya, jika P diketahui, maka Q dapat dicari.
S(figur 8-1) memiliki bentuk yang sama dengan s (figur 8-2) tetapi skala kuantitas lebih besar dari s. Pada titik perpotongan D dan S, kita memperoleh harga keseimbangan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Analisis jangka panjang perusahaan persaingan sempurna
Dalam jangka panjang, semua input dan biaya produksi bersifat variabel. Tingkat output terbaik adalah tingkat dimana harga=biaya marginal jangka panjang(long-run marginal cost-LMC) perusahaan. Tingkat skala pabrik optimum adalah tingkat dimana kurva biaya total rata-rata jangka pendek (short-run average total cost-SATC) perusahaan bersinggungan dengan kurva biaya rata-rata jangka panjang (long-run average cost-LAC) perusahana pada tingkat output terbaik.
Jika perusahaan dalam pasar memperoleh laba, akan ada pesaing yang masuk, yang menyebabkan penawaran pasar meningkat(kurva bergeser ke kanan), akibatnya harga turun hingga seluruh laba hilang dari pasar. Jika perusahaan dalam pasar mengalami kerugian, beberapa perusahaan akan meninggalkan pasar, akibatnya penawaran dalam pasar menurun hingga seluruh perusahaan yang ada dalam pasar hanya mencapai titik impas. Saat pasar persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka panjang, semua perusahaan berproduksi pada titik terendah pada kurva LAC dan mencapai titik impas. Lihat titik E* pada figur 8-3. Saat P=$25, tingkat output terbaik=4unit, yaitu ketika P=LAC. P=LMC=titik terendah LAC(perusahaan dapat keluar masuk pasar dengan bebas dan mudah sehingga semua keuntungan dan kerugian akan hilang sendirinya)
Agar pasar persaingan sempurna mencapai keseimbanganjagka panjang, semua perusahaan dalam industri tersebut harus berproduksi pada tingkat P=MR=LMC=titik terendah LAC(titik E*) sehingga SMC=LMC


Persaingan dalam erekonomian global
Permintaan dan penawaran domestik, impor, dan harga
Persaingan internasional mempengaruhi harga dan jumlah yang dijual perusahaan domestik (figur 8-4)
Jika tidak terdapat perdagangan, tingat harga keseimbangan ada pada titik E, sehingga konsumen membeli 400 unit(semuanya diproduksi di dalam negeri) pada P=$5. Jika ada perdagangan bebas, P=$3, konsumen akan membeli 600unit(200 unit dari perusahaan domestik, 400 unit dari impor)
Nilai Tukar Dolar dan Daya Saing Inernasional Perusahaan- perusahaan AS
Pasar tempat ditukarnya sebuah mata uang dengan mata uang lainya dsebut sebagai pasar valuta asing. Pasar valuta asing bagi suatu matauang misalnya dollar AS, terwujud dan dibentuk di berbagai lokasi (misalnya London, Tokyo dan Frankfurt, seain juga di new york) tempat dollar diperjualbelikan dalam mata uang negara lain. Berbagai pusat moneter internasional ini dihubungkan dengan jaringan telepon dan teleks serta selalu berhubungan satu sama lain. Tingkat di mana mata uang yang satu di tukar dengan mata uang lainya disebut nilai tukar. Ini adalah harga sebuah unit mata uang asing dihitung dalam mata uang domestik. Misalnya,nilai tukar (R) antara dollar AS dengan euro (€), mata uang 12 negara European Monetary Union- EMU adalah jumlah dollar yang dipergunakan untuk membeli satu euro. Artinya, R = $/€. Jadi R = $/€ = 1, ini berarti bahwa dibutuhkan satu dollar untuk membelii satu euro
Dalam sistem nilai tukar megambang (flexible exchange rate) seperti yang dianut AS sekarang ini, harga dolar dari euro (R) ditentukan (seperti halnya harga komoditas lainya dalam pasar persaingan sempurna) oleh perpotongan antar kurva permintaan dan penawaran pasar euro. Hal ini ditunjukkan pada figur 8-5, dengan sumbu vertikal mengukur harga dolar dari euro, atau nilai tukar (R = $/€), dan sumbu horizontal mengukur jumlah euro. Kurva permintaan dan penawaran pasar euro berpotongan pada titik E sehingga nilai tukar keseimbangan menjadi R = 1, yaitu pada saat jumlah euro yang diminta dan yang dtawarkan adalah sama, yang jumlahnya €300 juta sehari. Pada nilai tukar yang lebih tinggi, jumlah euro yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta, dan nilai tukar akan jatuh menuju tingkat keseimbangan R = 1. Pada nilai tukar lebih rendah R = 1, jumlah euro yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan dan nilai tukar akan meningkat hingga mencapai nilai tukar keseimbangan.
Permintaan AS atas euro memiliki kemiringan negartif, menunjukkan bahwa semakin rendah nilai tukar (R), semakin banyak jumlah euro yang diminta oleh Amerika Serikat. Alasanya adalah karena semakin rendah nilai tukar(artinya, semakin sedikit jumlah dolar yang diperlukan untuk membeli satu euro), semakin murah bagi Amerika Serikat untuk mengimpor dari dan untuk menanamkan investasi di EMU, sehingga semakin besar jumlah euro yang diminta oleh penduduk AS. Sebaliknya, kurva penawaran euro di AS, biasanya memiliki kemiringan yang positif, menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai tukar (R), semakin besar jumlah euro yang diperoleh atau ditawarkan kepada Amerika Serikat. Alasanya adalah karena pada nila tukar yang lebih tinggi, penduduk eropa menerima lebih banyak dolar atas setiap euro yang mereka miliki. Akibatnya, bagi mereka harga barang dan investasi di AS, menjadi lebih murah dan mereka ingin belanja lebih banyak di AS, sehingga jumlah euro yang tersedia di AS menjadi semakin banyak.
Jika kurva permintaan AS atas euro bergeser ke atas (misalnya, sebagai akibat menigkatnya selera AS terhadap barang dari EMU) dan memotong kurva penawaran euro di AS pada titik A( figur 8-5), nilai tukar keseimbangan akan menjadi R = 1,10 dan kuantitas akan menjadi €400 juta per hari. Dolar dikatakan telah mengalami depresiasi karena sekarang diperlukan $1,10 (dan bukan $1,00) untuk membeli 1 euro. Dengan demikian depresiasi mengacu kepada peningkatan harga mata uang asing dalam mata uang domestik. Sebaliknya, jka dengan berlalunya waktu, kurva permintaan AS atas euro bergeser ke bawah sehingga memotong kurva penawaran AS atas euro pada titik B (lihat figur 8-5), nilai tukar keseimbangan akan turun menjadi R= 0,90 dan dolar dikatakan telah mengalami apresiasi. dengan demikian apresiasi mengacu kepada turunya harga mata uang asing dalam mata uang domestik. Pergeseran dari kurva penawaran euro di AS dengan cara yang sama akan mempengaruhi nilai tukar dan kuantitas keseimbangan euro.
Jika tidak terdapat campur tangan otoritas moneter nasional, pasar valuta asing beroperasi seperti halnya pasar persaingan sempurna yang lain, di mana harga dan kuantitas keseimbangan ditentukan pada perpotongan kurva permintaan dan penawaran pasar valuta asing. Kadan- kadang, otoritas moneter berusaha memengaruhi nilai tukar dengan melakukan pembelian atau penjualan terkoordinasi atas suatu mata uang di pasar valuta asing.
figur 8-5 | pasar valuta asing dan nilai tukar dolar
MONOPOLI
Monopoli adalahsebuah bentuk organisasi pasar di mana halnya terdapat sebuah perusahaan yang menjuak sebuah produk, padahal produk tersebut tidak memiliki subtitusi yang dekat. Jadi, seorang monopolis merupakan representasi pasar dan menghadapi kurva permintaan pasar yang memiiki kemiringan negatif. Tidak seperti perusahaan dalam persaingan sempurna, seorang monopolis dapat memperoleh laba dalam jangka panjang karena perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam industri. Dengan demikian, monopoli merupakan kebalikan dalam bentuk yang ekstreem dari pasar persaingan sempurna dalam spektrum atau jajaran organisasi pasar.
Ada empat alasan dasar munculnya monopoli. pertama, perusahaan mungkin menguasai sepenuhnya persediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. kedua, perusahaan tersebut bisa jadi memiliki hak paten atau hak cipta yang melarang perusahaan lain menggunakan proses produksi tersebut( yang sama). ketiga, dalam industri tertentu bisa saja terjadi skala ekonomis jika jumlah outpu yang dihasilkan cukup besar, sehingga hanya terdapat satu perusahaan yang memenuhikebutuhan seluruh pasar. keempat, monopoli bisa terjadi akibat adanya hakmonopoli pemerintah. Dalam kasus ini, sebuah perusahaan didirikan sebagai penghasil atau distributor tunggal sebuah barang atau jasa, tetapi harus di bawah regulasi pemerintah.
Tidak seperti monopoli yang berdasarkan peraturan, kasus monopoli yang murni jarang terjadi di masa lampau. dan saat ini dilarang oleh hukum antitrust(di amerika). Meskipun begitu, model monopoli murni sering berguna untukmenjelaskan perilaku bisnis yang diobservasi dalam kasus kasus- kasus menyerupai monopoli murni, selain juga memberikan pemahaman kepada pasar persaingan tidak sempurna yang lain. Yang perlu dicatat adala monopolis tidak memiliki kekuatan yang tidak terbatas dipasar.  
A.    Penentuan Harga Output Jangka Pendek pada Pasar Monopoli
            Seorang monopolis sangat berbeda dengan pengusaha dalam pasar persaingan sempurna, mereka tidak bertindak sebagai pengambil harga, tetapi dapat menentukan harga produk yang dijualnya. Kita akan melihat, bagaimana seorang monopolis memaksimumkan labanya pada jangka pendek maupun jangka panjang.
            Seorang monpolis, menghadapi pasar produk, dimana tidak ada produk subtitusi terdekat. Ia menghadapi kurva permintaan pasar atas produk itu yang memiliki kemiringan negatif. Berarti, seorang monopolis dapat menjual barang lebih banyak dengan menurunkan harganya.  Karena itu, pendapatan marginalnya lebih kecil dari harga produk dan kurva pendapatan marginalnya berada di bawah kurva permintaan yang dihadapinya.
            Terbentuknya garis linier pada model di bawah ini dikarenakan, penerapan fungsi berikut
Jadi, pada harga 15, monopolis dapat menjual 100 unit barang, sedangkan pada harga 14, monopolis dapat menjual 200 unit barang. Maka, menentukan titik yang dilewati gari linier, adalah memasukan kedua perubahan hasil penjualan tersebut (14x200-15x100) dan perubahan kuantitas produk terjual pada fungsi diatas.
Tingkat output yang paling menguntungkan bagi seorang monopolis dalam jangka pendek adalah 500 unit dan ditunjukkan pada titik E, dimana MR = MC. Pada Q = 500, P = $11 (titik A pada kurva D), dan ATC = $8 (titik F), sehingga monopolis tersebut memperoleh laba per unit sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1500 (daerah yang diarsir).
            Monopolis dapat memperoleh titik impas jika ATC = P pada tingat output terbaik. Jika ATC > P pada tingkat output terbaik, monopolis akan mengalami kerugian. Monopolis tetap harus menjalankan usahanya jika merugi pada jangka pendek, selama P > AVC, karena, jika keluar dari bisnis monopolis harus menanggung TC yang cukup besar.
B.     Penentuan Harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar Monopoli
            Dalam jangka panjang, semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan seorang monopolis dapat menentukan skala pabrik yang optimum untuk memproduksi tingkat output terbaik. Tingkat output terbaik monopolis jangka panjang adalah jika P = LMC, dan skala pabrik yang optimum adalah saat kurva SATC bersinggungan dengan kurva LAC pada tingkat output terbaiknya.  Monopolis bisa memperoleh laba ekonomis jangka panjang, karena tidak adanya pesaing baru yang memasuki pasar.  Dan, karena pesaing baru terhalang, monopolis tidak akan berproduksi pada tingkat terendah kurva LAC.
Tingkat output paling tepat oleh monopolis dalam jangka panjang adalah 700 unit dan ditunjukkan oleh titik E, yaitu ketika MR = LMC. Oada Q = 700, - + $9 (titik A’ pada kurva D). Monopolis itu mengoperasikan skala pabrik yang optimum (ditunjukkan oleh kurva SATC dalam figur) pada titik F’ pada tingkat biaya rata-rata $5. Monopolis tersebut akan memperoleh laba jangka panjang per-unit sebesar A’F’ = $4 dan laba total sebesar A’F’B’C’ = $2800.
C.    Perbandingan Monopoli dengan Pasar Persaingan Sempurna
NO
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Monopoli
1.
Perusahaan berproduksi pada titik terendah LAC
Tidak berproduksi pada titik terendah LAC dan memperoleh laba jangka panjang
2.
Efisien jika pada titik terendah LAC dan output terkecil, menciptakan homogenitas
Berada pad kondisi sumber daya yang tidak bisa dikelola kecuali beberapa perusahaan saja
3.
Bisa memiliki biaya produksi lebih kecil
Biaya produksi sangat besar (banyak sumber daya tidak terpakai)
4.
Menjamin adanya persaingan dan alih teknologi
Secara teori dan keyakinan umum menjamin alih teknologi, tapi seringkali tidak demikian
5.
Penggunaan sumber daya optimal, deadweight loss minimal
Adanya deadweight loss

Dalam pasar persaingan sempurna, kurva LMC = LAC mempresentasikan kurva penawaran pasar. Karena itu, keseimbangan terjadi pada titik E ketika Q = 1000 unit, P= $6 (titik E pada kurva D), ENG = $6000 mempresentasikan surplus konsumen (yaitu, perbedaan antara apa yang rela dibayar konsumen dengan apa yang sesungguhnya dibayar untuk 1000 unit produk tersebut), dan semua perusahaan mencapai titik impas. Jika pasar tersebut dimonopoli, tingkat output terbaik adalah 500 dan ditunjukan pada titik E’, yaitu ketika MR = LMC, dan P = $11 (titik H pada kurva D). Laba monopolis adalah H,E’,N,T = $2500, surplus konsumen ada HTG = $1250 dengan kerugian masyarakat yang ditanggung masyarakat karena penggunaan sumber daya tidak efisien adalah EE’H = $1250.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
A.    Arti dan Nilai Penting Persaingan Monopolistik
            Pasar persaingan monopolistik didefiniskan sebagai bentuk organisasi pasar dimana terdapat banyak penjual dari sebuah produk yang heterogen atau terdiferensiasi dan masuk atau keluarnya perusahaan baru ke dalam industri agak mudah dalam jangka panjang. Produk terdiferensiasi adalah produk yang mirip tetapi tidak identik dan memenuhi kebutuhan dasar yang sama. Persaingan muncul karena banyaknya perusahaan dan tidak bisa saling mempengaruhi, dan monopoli berasal dari produknya yang terdiferensiasi.
            Karena dalam persaingan monopolistik setiap perusahaan menjual produk yang agak berbeda, kita tidak bisa menurunkan kurva permintaan atau penawaran pasar atas produk itu sebagaimana dalam pasar persiangan sempurna. Kita juga tidak memiliki satu tingkat harga keseimbangan atas produk tersebut, tetapi yang kita miliki adalah sekumpulan tingkat harga. Analisis kita harus dibatasi pada “tipikal” atau “yang mewakili” lainnya. Dalam persaingan monopolistik perusahaan dapat menentukan biaya lain seperti iklan yang akan dikeluarkan sebagaimana perusahaan menentukan harga atau kuantitas produk tersebut.
B.     Penentuan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar Ersaingan Monopolistik
Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yng terdiferensiasi, kurva permintaan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif, tetapi, karena terdapat banyak produk subtitusi yang dekat dengan produk itu kurva permintaannya sangat elastis dengan perubahan harga. Elastisitas harga terhadap permintaan tinggi kaau diferensiasi produknya semakin sedikit. Karena kurva permintaan miring-negatif-linear, maka kurva pendapatan marginal di bawah kurva permintaan.
Tingkat output terbaik jangka pendek perysahaan persaingan sempurna adalah 6 unit ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q = 6, dan P = $9 (titik A pada kurva D) dan ATS = $7 (titik F), sehingga perusahaan tersebut memperoleh laba per unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar AFBC = $12 (daerah yang diarsir). Seperti monopoli, laba diperoleh jika P>ATC, impas jika P=ATC dan jika P<ATC maka mengalami kerugian, namun tidak masalah selama P>AVC.
C.     Penentuan Harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba dalam jangka pendek atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang (dengan membangun skala pabrik yang optimum untuk berproduksi pada tingkat output terbaik mereka), lebih banyak perusahaan akan memasuki pasar dalam jangka panjang. Kurva permintaan akan bergeser pada sebelah kiri karena pangsa pasarnya berkurang, hingga akhirnya bersinggungan dengan kurva LAC perusahaan. Jadi, dalam jangka panjang perusahaan monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada bagian kurva LAC yang memiliki kemiringan negatif (tidak dalam titik terendah).

Tingkat output terbaik bagi perusahaan dlam pasar persaingan monopolistik dalam jangka panjang adalah 4 unit dan ditunjukkan oleh titik E’, ketika MR’ = LMC = SMC’ dan P = LAC = SATC’ = $6 (titik A’), sehingga perusahaan tersebut mencapai titik impas. Hal ini berbeda dengan tingkat output terbaik 7 unit yang ditunjukkan oleh titik E”, ketika MR’ = LMC dan P = LAC - $5 (titik E”) dalam keseimbangan jangka panjang pada perusahaan persaingan sempurna. Sedikit lebih tingginya lAC dan P artinya perusahaan menyediaka sejumlah produk terdiferensiasi.
D.    Variasi Produk dan Beban Penjualan dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam pasar persaingan monopolistik, sebuah perusahaan dapat meningkatkan pengeluarannya untuk meningkatkan variasi produk dan usaha penjualan, agar dapat meningkatkan permintaan atas produknya dan membuat produknya lebih tidak elastis terhadap perubagan harga. Variasi produk (product variation) mengacu pada perubahan beberapa ciri produk yang dilakukan oleh perusahaan persaingan monopolistik, untuk menjadikan produknya lebih menarik bagi konsumen. Beban penjualan (selling expense) adalah semua beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengiklankan produk, meningkatkan armada penjualan, memperbaiki pelayanan, dan sebagainya.
Kurva D” dan MR”, sebagaimana LAC* dan LMC*, lebih tinggi ketimbang yang ada pada figur 8.10 karena biaya variasi produk dan usaha penjualan lebih besar. Sekalipun dalam jangka pendek usaha-usaha tersebut dapat meningkatkan laba perusahaan, dalam jangka panjang perusahaan pada titik impas. Hal ini ditunjukkan pada titik A*, dimana Q = 5 unit dan P = LAC*$8, dan MR” = LMC* (titik E*).

No comments:

Post a Comment