Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

Friday, June 19, 2015

Resume Marketing Kotler and Keller Chapter 9














Rangkuman
Chapter 9
Membangun Kekuatan Merek
Oleh : Muhammad Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A
1.      Apa Itu Ekuitas Merek?
Sebelum mengkaji lebih lanjut mengenai ekuitas merek, perlu diketahui bahwa merek (Brand) menurut asosiasi pemasar amerika adlah “nama, kondisi, tanda, simbol atau kombinasi diantaranya,yang digunakan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dengan pesaingnya.” Merek telah ada sejak lama, di eropa ada ketika terciptanya “guild”. Pada pemasaran modern merek memegang peran penting untuk meningkatkan kehidupan konsumer dan memberikan nilai finansial bagi perusahaan.
A.     Peran Merek
Merek mengidentifikasi siapa pembuat produk dan mengijinkan konsumen untuk meminta pertanggung jawaban. Merek juga memberikan performansi berharga untuk perusahaan. Merek dapat memberikan tanda kualitas, memudahkan memilih produk bagi pelanggan, dan lain-lain.
B.      Sekup Branding
Branding (me-merek-kan) adalah mengangkat produk atau jasa dengan kekuatan merek. Branding adalah sega asesuatu yang berkaitan dengan membuat perbedaan.
C.      Mendefinisikan Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah nilai yang ditambahkan pada produk atau jasa yang tengah diangkat (di-endorse). Nilai ini mungkin dapat merefleksikan apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan konsumen atas penghormatan terhadap suatu merek.
D.     Ekuitas Merek Sebagai Jembatan
Dari perspektif ekuitas merek, investasi perusahaan tiap tahun untuk produk dan jasa seharusnya dipikirkan sebagai investasi untuk meningkatkan pengetahuan konusmen akan merek. Kualitas dari investasi pembangunan merek adalah faktor kritis, tidak seperti kuantitas yang tidak terlalu penting. Ada istilah janji merek, artinya adalah visi pemasar tentang bagaimana merek itu seharusnya melakukan sesuatu pada pelanggan.
E.      Model Ekuitas Merek
Ada beberapa model untuk ekuitas merek, diantaranya adalah brand asset valuator, AAKER model, BRANDZ, dan brand resonance. Masing-masing model memiliki keunggulan dan fungsi masing-masing.
2.      Membangun Ekuitas Merek
Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan struktur pengetahuan yang benar tentang merek dengan pelanggan yang tepat. Proses ini berhuungan dengan kontak hubungan seluruh merek. Untuk pembawa ekuitas merek dapat dilihat pada pilihan elemen merek, produk dan jasa pendamping pemasaran, dan asosiao lain terkait dengan hubungan merek dengan entitas lain.
A.     Memilih Elemen Merek
Elemen merek adalah alat-alat yang dapat di “trademark” yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan membedakan merek. Kriteria elemen merek antara lain mudah diingat, bermakna, disukai, bisa ditransfer, bisa diadaptasi, dan bisa dilindungi.
B.      Mendesain Aktivitas Pemasaran Holistik
Meskipun pemilihan elemen merek dan asosiasi sekunder bermakna banyak, akan tetapi terpenting datang dari produk atau jaa dan aktivitas pemasaran pendukung. Proses ini dapat ditempuh dengan melakukan personalisasi, integrasi, dan internalisasi.
C.      Mengangkat Asosiasi Kedua
Dengan meminjjam merupakan langkah terakhir untuk menciptakan ekuitas merek. Maksudnya, adalah dengan membuat hubungan antara merek dengan entitas lain, sehingga menciptakan “asosiasi merek kedua”.
3.      Mengukur Ekuitas Merek
Pengukuran dapat dilakukan dengan pendekatan tidak langsung maupun langsung. Yang diukur adalah “brand knowledge”-nya. Kedua pendekatan bersifat komplementer dan dapat diterapkan bersama.
A.     Audit Merek
Merupakan pengerjaan dengan fokus pelanggan yang menghadirkan akses kesehatan merek, memnuka sumber ekuitas merek, dan memberikan saran untuk melakukan imporvisasi dan mendongkrak ekuitasnya. Dapat dilakukan dengan invetarisasi merek dan eksplorasi merek.
B.      Melacak Merek
Mengumpulkan informasi dari pelanggan secara rutin berdasarkan waktu secara keseluruhan.
C.      Valuasi Merek
Pekerjaan melakukan estimasi total nilai finansial dari sebuah merek.

4.      Mengelola Ekuitas Merek
Proses mengelola merek dapat dilakukan dengan langkah-langkah dibawah ini
A.     Membentuk Ulang Merek
Merek dibentuk ulang dengan melakukan pembentukan ulang proses pemasaran, inovasi dan hal lain. Bahasa mudah :  menyegarkan merek.
B.      Revitalisasi Merek
Kembali merubah kesadaran konsumen atas merek, dibanding pesaing, maksudnya, membuat pelanggan menyadari bahwa merek kita itu sangat penting, memilik nilai vital bagi pelanggan.
C.      Krisis Merek
Dapat membuat asusmsi kapan kira-kira krisis akan menimpa merek. Dengan memperkirakan krisis akan memudahkan penanganan yang diambil ketika krisis terjadi.
5.      Rekonsturuksi Visi Strategi Branding
Strategi branding merefleksikan jumah dan sifat alami dari beberapa elemen merek yang diaplikasikan pada produk berbeda yang dijual perusahaan. Ada istilah seperti brand extension, sub-brand, patent brand, family brand, line extension, category extension, brand line, brand units dan brand variants yang memiliki makna tersendiri.
A.     Pemilihan Branding : Untuk Menjadikan Brand atau Tidak
Memilih melakukan branding atau tidak akan menimbulkan dampak berbeda. Branding memerlukan 4 strategi umum yaitu nama individual, blanket family name, separate family names for all products, cirporate name combined with individual product names.
B.      Ekstensi Merek
Banyak perusahaan memutuskan untuk mendongkrak asset dengan memperkenalkan produk baru dibawah merek terkuat mereka. Ada keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah produk baru yang sukses, imbal balik positif, dan lain-lain. Dampak negatifnya adalah meunculnya delusi merek dan lain-lain.
C.      Portofolio Merek
Adalah seluruh merek yang disiapkan dan garis merek yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu untuk dijual pada pembeli dengan kategori tertentu. Dapat dikategorikan dengan flankers, cash cow, low entry lebel, high end prestige.

A.      Apakah pemasaran yang mempengaruhi merek atau sebaliknya?
B.      Proses branding sifatnya massif atau dipengaruhi segmentasi pasar?

No comments:

Post a Comment