Garam merupakan senyawa netral, hasil percampuran asam dan basa yang di kimia dilukiskan dengan rumus senyawa NaCl, memiliki rasa asin dan akrab dengan iodium sehingga fusion dari dua benda itu dapat menciptakan sebuah zat yang diduga dapat meningkatkan kecerdasan manusia, bla bla bla.
kalem aja keles, ane kagak bakal ceramah kimia :v lagian ane kan anak ekonomi (diih siapa yang nanyaa).
oke guys, Assalamualaikum? hehe. ini gaya sms vice manager ane di Kajian Ekonomi Islam, KEI UNS, yang maknanya itu salam kudu di jawab, tapi tenang aja, ane ngga bakal minta ente buat njawab kok, heheh :). met malem semua,, kayaknya udah jarang banget ane ngucapin selamat malam, secara ngebuka blog juga jarang :v banyak agenda sob, pas ngenet juga kadang pikirannya kemana mana *IYKWIM. haha, udah cukup ngegaringnya, ane juga udah garing kek ikan asin, masih bau garem..
oke, ceritanya ini post hanya berbagi pengalaman ane hari ini, well, tadi ane jalan-jalan gratis ke kota 1001 goa, apa coba,, pacitan, tempat lahirnya calon mantan presiden endonesa bapak SBY, semoga menutup masa jabatannya dengan elegan dan ngga dibumbui Post Power Syndrome, amin. dan semoga suksesornya adalah orang yang menjaga amanah, janji dan mulutnya, bukan orang yang menang manis manja tapi janji sendiri dibuat mencla mencle. semoga segera insyaf.
malah nyasar ampe politik kan, pacitan sih.. loh? garing. :v. oke, tadi nyampe ke ane main ke pacitan for free, sama temen-temen kampus yang jumlahnya hampir 250 orang ikhwan (cowok) dan akhwat(cewek), sekitar satu persen lah dari populasi mahasiswa UNS :), dan emang seru banget sob, apalagi bis 5, atau kodenya bus to E desu. pas di wonogiri ngadat hingga terpaksa ganti bis, selepas dari salah satu goa ngga kuat nanjak dan terpaksa bergerak dengan menggunakan bobot mati bis minus penumpang. greget banget kan,, yaiyalah orang ketua pantianya bang Mad Dog alias Yayan Ruhiyan :v. di pacitan itu, kita manusia berkun jung ke dua tempat, yang kalau di kategorikan tempat wisata pertama, Goa Gong itu wisata sains, dan pengetahuan, alias refreshingnya otak kiri, yang kedua, pantai Teleng Ria itu wisata kinestetis, alias mengasah otak kanan dengan refreshing dan socialita. #Tsahhhh
haha, terus kenapa ane kasih judul garem? sebenarnya judul garem ini muncul karena pas lagi seneng-seneng begitu, gigi ane ngga mau diajak kompormi. udah tau lah ane udah termasuk tua, nyadar kok, udah upper 18. dan alhamdulilah masih disayang sama Allah dengan dikasih gigi lagi, tapi, gigi yang muda,kinyis-kinyis, kecil, ngga berdaya itu merobak gusi ane yang lemah, dan yah kebayang lah.. mulut yang jadi sarang bakteri, ditambah dengan gusi yang terluka, apa yang terjadi? yup, bener, infeksi. gusi ane membengkak ampe 300%, bukan hal yang menyenangkan, beda sama di perekonomian atau perbankan. :v. dan akhirnya di perjalanan yang memakan waktu sekitar 5 jam itu, ane memiliki satu visi, yaitu kumur dengan air laut, yang garamnya masih bersifat liquid dan belum jadi koloid.
dan itulah, gara-gara untu loro (sakit gigi), ane kurang enjoy dalam menikmati kuliner khas jawa timur, memilih bermacam souvenir untuk oleh-oleh, de el el, bawaanya pengen mecahin nih bengkak yang nonjol di gusi, dan wala, pas udah di laut, niatnya langsung mau terapi malah ada agenda fisik yang lumayan buat bahan ketawaan nanti di forum aktifis :v.
guys, fellas, garam yang merupakan senyawa netral itu, sebenarnya ngga jauh beda sama kita, manusia.
pada dasarnya, kecenderungan manusia untuk bertindak itu ya kayak si garam ini, netral, tapi memiliki pengaruh besar, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
pernah denger pasti lah, pepatah yang manyatakan hidup tanpa cinta bagi sayur tanpa garam, tanpa garam, tanpa manusia dunia ini haram. itulah, sekali lagi kecenderungan manusia.
akan tetapi, jelas, dunia itu ngga seperti laut yang ritme ombaknya begitu-begitu saja, bahkan bisa diperkirakan. hidup juga ngga seperti gunung berapi yang periode letusannya bisa dihitung dengan algoritma analisa dan probabilitas sederhana, bukan juga kaya gempa, yang sifatnya selalu destruktif. justru kehidupan itu merupakan gabungan dari fenomena alam yang seolah powerful itu. maka dari itu, diperlukan ketegasan kita sebagai garam-garam yang netral tadi, untuk menghadapi dunia dengan cara yang seperti apa. yang ane maksudkan itu bro, dalam hidup bukan salah besar ketika kita berpihak pada suatu golongan, bahkan loyal kepada golongan tersebut, yang tentunya, variasi paham dan nilai-moral yang dianut masing-masing golongan seringkali kontras, kalau di Corel kontrasnya mungkin 100%kali ya, tapi itulah, mengapa kita diciptakan dengan sifat yang "seolah" mirip garam.
keberpihakan merupakan suatu keniscayaan guys, ngga peduli mau ente sealim nabi khidir juga, pasti ente juga bakal berpihak pada suatu hal atau golongan, namun, jangan kehilangan sifat netral kita dalam menghadapi golongan yang mungkin kontradikitif dengan apa yang kita yakini.silahkan membenci, antipati dan menolak, atau bahkan menjadi oposan golongan lain, tapi, harus dong, fair,professional, dan jujur jayak garam..
oke guys? be an useful salt, even it sticky in your body when you not wash it carefully using soap. (ane masih garuk-garuk, sumpah itu garem gatel dan lenget banget, panas membakar lagi)
Wallahu 'Alam
Muhammad Abdullah 'Azzam, Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret Surakarta
No comments:
Post a Comment