Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Wednesday, January 21, 2015

Serba Serbi Bendahara

malem semua.. :) makasi buat agan-agan yang udah mau liat produk ane.. kalau minat bisa hubungin ane lewat cp yang udah tertera.. ahaha. produk sepatu ane meskipun sederhana dan terbatas tapi itu produk terbaik (tsaahh). malem ini, ane, azzam, bakal cerita tentang suatu posisi dalam lembaga yang ngebuat ane ngga bisa ngapa2in buat sepatu yang udah ngebuat ane bertahan sebulan tanpa uang jajan :v. ahaha.'koplak lah anak kost kalau udah buat urusan duit mah...

posisi lembaga apa yang ngebuat ane jadi begini? (ceileh jadi begini).. oya ane salam dulu deh,, Assalamualaikum. ahaha. nama posisinya alhamdulillah bendahara. tau kan? orang paling "kaya" di lembaga atau "dianggap kaya" di lembaga. pekerjaan enak dimana kita cuman ngatur bagaimana biar lembaga bisa tetep terus berjalan dengan modal yang cukup.dimana cukup interaksi lewat sarana-sarana canggih kayak telepon seluler,memanfaatkan awan penyimpanan online,email, intinya ngga perlu keluar, bahkan hikkikomori bisa jadi bendahara yang baik :v. pekerjaan yang bisa ngebuat kita bebas menentukan kondisi kerja, bebas menentukan metode kerja dan sebagainya. posisi yang serba nyaman sebenarnya. bener-bener nyaman. kalau diliat dari segi teoritisnya :v. karena ini temanya berbagi pengalaman maka akan ane kasih apa yang ane alamin pas jadi bendahara, dan mengapa kok ente-ente pada harus bisa menguasai skill dasar bendahara, yaitu menajerial keuangan untuk membuat hidup kita semua jadi makin josh,mantap,top markotop.

1. latian megang duit banyak
kanjeng nabi Muhammad SAW pernah mengatakan, kita manusia berperang abadi melawan setan. setan disini wujudnya banyak, dan biasanya seneng hinggap di orang yang lagi dapet amanah ekstra berat. makannya banyak pemimpin bangsa yang korup ya mungkin gara-gara beliau kalah perang lawan setan. orang yang memegang amanah berat, identik dengan mereka yang memegang hajat hidup orang banyak. hajat hidup orang banyak selalu jodoh sama kuantitas uang yang luar biasa. dan, siapa yang mengelola uang tersebut dalam suatu lembaga dan organisasi?. kita yang dikenal sebagai bendahara.

cerita sedih nazaruddin dan sri mulyani, menjadi pelajaran gimana kita yang jadi bendahara bener-bener menjadi pasukan berani mati dalam sebuah pertempuran melawan setan. gimana ngga? bendahara skala kecil kayak ane aja ngeliat duit skala juta kadang-kadang suka ngga tahan, apalagi yang neglola fresh dan unexplainable money kayak bendahara partai. masya allah dah luar biasa.

makannya, posisi bendahara, bener-bener ngajarin kita sekalian buat dewasa dalam mengelola dan berinteraksi dengan uang. maksudnya dewasa disini, kita bisa membangun persepsi bahwa uang sekalipun yang notabene "hak kita" seringkali ternyata bukan sepenuhnya "hak kita", ada hak banyak orang disitu. ditambah dengan kejujuran persepsi akan semakin kuat dan akan membentuk individu yang dewasa dalam melihat uang dalam perspektif kebaikan. dalam berinteraksi misalnya, kemungkinan dengan pengalaman ber-bendahara kita memiliki sebuah pemahaman bahwa kelamaan megang uang ngga bagus bahkan diumpetin justru malah ngga manfaat. dalam pengelolaan misalnya, kita ngga lagi mengutamakan proses konsumsi sebagai lini utama kehidupan. tapi gimana caranya membuat uang-uang itu lebih produktif.

jujur untuk lini ini akan terbentuk dalam skala panjang ber-bendahara. tapi sebagai sarana latian ini udah cukup banget. cukup untuk mendewasakan seseorang, gimana? asik kan. iyalah asik. megang duit banyak tapi duitnya kek tiket gratis ke neraka.

2. latian nulis dan ngitung
kalau kita-kita beranggapan sekadar ngebedain huruf alphabet dianggap sebagai "nulis" dan ngebedain angka numerik sebagai "ngitung" you're so wrong man! itu belum disebut nulis ketika belum bisa makek skill itu untuk melakukan proses administrasi dan pencatatan keuangan. lah, apa bedanya? bukannya sama-sama nulis?

ada bedanya,banyak banget. tapi akan ane rangkum jadi 3 lini utama
1. lini kepribadian
dengan melatih melakukan proses administrasi itu nambahin skill kita dalam kehidupan nyata terutama dari lini ngelola idup,pengembangan diri, dan profesionalitas. nih bandingin, mereka yang belum pernah belajar tentang begituan, paling mentok cuman jadi golongan masyarakat skala bawah. mereka yang bisa begituan langsung jadi cantrik desa (sumber :  laskar pelangi) ini nyata terjadi dalam periode 2 dekade lalu, dan masih berlaku sampai sekarang. meskipun kata bob sadino kamu punya bisnis kecil kamu adalah bos, tapi kalau bisnisnya ngga maju2 gara2 dah ngerasa jadi bos? hla jelas kalau timpang dibanding dengan sekda atau minimal pak lurah lah :v
2. lini pengalaman kerja
dunia kerja bukan dunia empuk dimana kita salah banyak diampunianya (putra pamungkas, UNS KEI 2013). maka, apa, kalau kita salah dikit aja, bisa berarti karir atau bisnis kita tamat. inget gimana Bill Clinton terancam cabut dari posisi presiden cuman gara-gara ikkeh-ikkeh ama staffnya? itu contoh sederhana . apalagi kesalahan yang sifatnya administratif, kayak misalnya ngga paham cara bikin surat. jangankan kerja, mbikin curriculum vitae sendiri  aja belum tentu, yang otomatis ngga bisa ngelamar kerja. dengan pemahaman administratif dan kemampuan penulisan laporan keuangan yang mumpuni, pfft.. kalau mau kita aja bisa ngibulin orang satu lembaga, apalagi cuman ngibulin pewawancara. eh tapi jangan ngibul. dosa.
3. lini relasi dan kerja nyata
bukannya ane mau ngesampingin bidang lain ya. tapi skill menjadi seorang administrator terutama administrasi keuangan akan kepake seumur hidup apalagi jika dilatih sejak di kampus atau bahkan kalau bisa sejak bocah dah. kenapa? 2 point diatas menjadi penguat point terakhir ini yang pada intinya menjadikan bendahara sebagai posisi stratejik untuk mengembangkan kemampuan ngitung-nulis a.k.a administratif ini gais. makannya, kenapa pilih wahana yang ngga jelas menuju kemana kalau ada wahana yang menawarkan "saya akan membentuk kamu menjadi pribadi a,b,c,d dengan kriteria x.y.z?"

3. sarana mencari relasi ber-profit
meskipun dalam sebuah kepanitiaan yang nyari duit itu anak-anak sponsorship, tapi di lapangan, anak bendahara justru akan ketiban sampur yang super berat dan ngeselin, apalagi kalau sponsorshipnya kayak kebo nungging. cuman ngasi relasi aja, kita yang ngejar duitnya, mereka yang jadi pahlawan. wah ampas tahu banget kalau ketemu yang begituan. lantas apakah bendahara kelas dewa akan diem aja? weits, bendahara kelas dewa tahu bener caranya memancing di air keruh. ngga percaya? mau ane ketemuin ama nazaruddin? :v.

masksudnya apa? ngga semua lini lembaga memiliki kesempatan untuk menilai untung rugi berbisnis dengan seorang relasi dari lembaga lain selain bendahara. karena, kita mengetahui persis indikator apa yang dapat menyimpulkan standar itu. yang paling gampang kalau dari segi indikator, adalah nominal yang kita cantumin di daftar nama donatur pas mbikin LPJ. ya kali kalau disuruh mbandingin antra donatur kecil yang ngasi duit cuman ceban dibandingin ama owner percetakan dengan aset jutaan, mending bisnis ama yang mana coba?

apa cuman gitu aja? nggak lah, bendahara sebagai pemegang data akan memahami betul posisi dan plus minus dari masing-masing donatur yang pastinya datanya bukan kita yang nyari. jahat kan? kayak kita memanfaatkan lembaga. lah, ngga lah, kalau kita menghubungi mereka selaku lembaga dan berkerja professional sebagai wakil lembaga dalam bisnis mereka, lembaga kita juga kena dampaknya, meskipun ya, paling kata-kata ini yang "agak asik" "enak ya kalau bisnis dengan mas fulan dari lembaga n". haha. ngga paham maksudnya? yaelah. mereka nyaman bisnis sama fulan loh, dan itu branding yang sangat luar binasa dalam dunia bisnis.


piye bro? enak tenan kan jadi bendahara, lantas tunggu apalagi? segera isi posisi stratejik ini di lembaga-lembaga yang bergengsi, dijamin ngga bakalan nyesel!
kalau mau jadi lembaga, sekalian masuk ke lambaga skala besar, contohny JN UKMI yang lagi ngadain oprec pengurus 2015. so tunggu apalagi gan! coba jajal pengalaman menjadi dewa duit di lembaga paling fantastis di UNS atau lembaga dakwah dan lembaga-lembaga lain di banyak kampus atau organisasi massa di seluruh indonesia.
so, Be There and Be The Trusted Money Avatar. :V

Wallahu 'Alam
muhammad abdullah 'azzam. Mahasiswa S1 Manajemen FEB UNS. Koordinator Departemen Administrasi dan Keuangan Lembaga Dakwah Kampus Nasional Jamaah Nuruh Huda (JN-UKMI) UNS periode 2013-2014.

No comments:

Post a Comment