Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, January 15, 2015

Dark Ages #2

ohayo gazaimas. assalamualaikum. ho, bisa nulis lagi. ngelanjutin yang kemaren belum kelar. ahaha. lagian ane nulis dini hari sih.. udah keburu ngantuk, jadinya yaudah. :v
yang sekarang ane akan ngebahas konten dari post pertama tentang Dark Ages juga. maksudnya dark ages ya jelas jaman kegelapan lah. jaman dimana manusia terperangkan dalam kebodohan,ketidaktahuan, dan hal-hal lain yang nggak mengenakkan pokoknya. sekarang kita akan melihat jaman kegelapan dari perspektif lain, sederhananya, karena indonesia sebagai negara dunia, tidak berada pada posisi yang jelas apakah sebagai negara maju atau berkembang. karena beberapa alasan. maka, dengan ketidakjelasan posisi tersebut yang tercipta adalah kondisi sekarang. kondisi yang ngga jelas dan serba mengambang. dan ini justru berbahaya, karena dengan tanpa fondasi yang jelas bukan tidak mungkin indonesia justru malah berada di tengah zaman kegelapan yang paling pekat.

beberapa alasan yang akan ane ungkapkan adalah sebagai berikut.

1. kehilangan identitas dan moral
jaman kegelapan dan kegemilangan dibedakan oleh lini ini. pada jaman kegelapan meskipun ada kode etik knighthood hal itu tidak lebih dari sekadar pengabdian dan loyalitas pada tuan tanah dan itupun berskala terbatas. sehingga mengehentikan kemampuan individu dan kelompok untuk mengembangkan diri. ini juga yang menjadikan alasan, kenapa bangsa arab lebih cepat berkembang dengan hanya diberikan arah tujuan individu melalui sentuhan ideologis islam. karena sistem sosial arab memberikan kebebasan, mungkin kultur sebagai pedagang juga mempengaruhi hal ini.
maka, bisa dibilang, pengembangan diri individu dan kelompok adalah mereka harus memiliki identitas yang jelas, karena identitas dan ideologi akan menjadi jalan untuk menentukan tujuan gerak individu atau kelompok

sedangkan moral menjadi sebuah batasan. maksudnya batasan adalah bahwa pengembangan diri yang dilakukan individu maupun kelompok tidak berlangsung serampangan dan terjaga pada aspek-aspek kebaikan. moral juga berfungsi sebagai pembentuk identitas, dan bahkan identitas sendiri sesungguhnya merupakan kumpulan dari moral yang diperoleh oleh kelompok maupun individu.

kembali kita lihat pada hipotesisi pengembangan dan lolosnya suatu bangsa dari era kegelapannya adalah kala mereka memiliki 2 hal demikian yang menjadi kekuatan memperoleh tujuan. pertanyaannya, bangsa indonesia saat ini memiliki hal ini atau tidak?. ekspansi pemikiran,kegoncangan budaya, hingga acuh terhadao identitas berbangsa bahkan identitas sebagai manusia merupakan fenomena yang wajar. buktinya sederhana, bukti teori dapat ditemukan pada fenomena lupanya anak bangsa terhadap identitas mereka, bahkan banyak anak bangsa yang kehilangan kemampuan untuk menentukan tujuan. aspek moral? tidak perlu ditanyakan. produksi film porno rumahan yang mencapai 4000 film per bulan menunjukkan bagaimana moral sudah dilupakan. lantas, apakah bangsa dengan kelakukan barbarian masih dianggap bangsa modern?. meskipun masih ada beberapa manusia beradab di negeri ini, tetapi bukankah dulu bishop di jaman kegelapan eropa juga merupakan orang berbudi dan berpendidikan?.

2. hilangnya pemerintahan dan kondisi individual state
pemerintah bukannya tidak ada di zaman kegelapan bangsa terdahulu. seperti yang kita kenal, peppin the short, charles martel, dan lain-lain pernah tercatat menguasai eropa dan memerintah eropa dengan orde ksatria mereka. suku quraisy dan ghaftahan juga memegang kendali arab, dan hal-hal lain. tetapi kenapa era ini tercatat sebagai era penuh kegelapan? apakah pemerintah tidak melakukan apa-apa?. tentu mereka melakukan segala sesuatu, tapi untuk mereka sendiri. bagaimana peppin gagal menggantikan charlemagne dalam membawa holy roman empire pada persatuan, bagaimana suku quraisy sibuk pada perdagangan dan peperangan serta melupakan pengembangan diri.
hingga menciptakan kondisi, tanpa pemerintahan, rakyat bisa hidup sendiri, makan sendiri, bahkan ketika pemerintah jatuh dan runtuh, rakyat berbahagia. ini yang seringkali terjadi. maka era kegelapan juga penuh dengan darah serta denting pedang peperangan.

apakah indonesia demikian? dengan tanpa adanya pemerintahan, saya yakin sebagian besar rakyat indonesia masih tetap dapat hidup, justru malah mungkin akan memperoleh kenikmatan hidup. karena pemerintah bersikap sebagaimana pemerintahan pada zaman eropa gelap maupun arab gelap. dimana posisi pemerintah tidak lain hanya dimanfaatkan untuk memperoleh manfaat individualis semata. bagaimana pemilihan aparatur negara penuh dengan konspirasi dan saling menjatuhkan, bagaimana aset negara dijadikan rebutan mereka yang berkuasa, dimana masyarakat ditumbalkan untuk kepentingan individu. maka, ngga masalah justru katakanlah istana dikepung teroris aparatur negara di potong lehernya, bahkan presiden diarak telanjang keliling monas pun kemudian dieksekusi itu ngga akan berdampak besar. paling hanya seperti gas kentut. bau iya tapi ngga abadi.

3. agama dipertanyakan
eksistensi agama merupakan sebuah kebenerana sejarah, bahkan agama menjadi kekuatan tersendiri atas motivasi kemajuan umat terdahulu. bagaimana babilonia menghormati isis kemudian menciptakan taman gantung yang ajaib, bagaimana yunani kuno menghormati helios dan athena sehingga menciptakan arsitektur kuno luar biasa. begitu pula orang-orang arab dengan semangat islamnya, menaklukan 2/3 dunia untuk menyebarkan dakwah dengan jalan perdamaian dan pedang bersyarat. begitu pula orang eropa dengan semangat salib berbondong-bondong menuju jerusalem ustuk memenggal kepala orang. agama dengan intrepretasi kebaikan dan tanpa rekayasa akan membawa manfaat lebih besar daripada mereka yang menjalani hidup tanpa meyakini eksistensi agama. dikarenakan agama menjajnjikan sesuatu yang besar, yaitu tujuan mengapa perlu hidup.

maka ketika agama digugat bahkan disingkirkan dari negara, pada masa itu juga negara hanya kan memiliki orientasi jangka pendek yang akan segera mengahbiskan umur negara. kejatuhan jerman,soviet dan yugoslavia yang memegang paham lemah sosialis-komunis menjadi bukti tidak terbantahkan untuk hal ini. rezim yang menginginkan kesetaraan tentunya akan membawa teror. dan teror akan menjadi senjata ampuh untuk menghancurkan rezim tersebut. ini adalah hukuk alam. maka, dengan beragam wacana pengebirian agama oleh era pemerintahan indonesia, maka tinggal menanti saja, kapan indonesia akan kehilangan berkah tuhan yang bernama kemerdekaan. nailed it?

maka, apakah indonesia berada pada masa kegelapan? jawabannya, kembali pada bagaimana individu memandang sebuah kejadian dengan perspektif tertentu. saya, beranggapan, saat ini indonesia melangkah menuju kegelapan yang mungkin lebih pekat dari zaman belanda maupun jepang.

Wallahu 'Alam
Muhammad Abdullah 'Azzam, Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret Surakarta

No comments:

Post a Comment