Rangkuman
Chapter 11
Penetapan Harga Produk
: Strategi Penetapan Harga
Oleh : Muhammad
Abdullah ‘Azzam (F0213062)
Manajemen A
Keputusan
penetapan harga, dalam contoh Ryanair, bahwa harga ditetapkan berdasarkan
beragam faktor, seperti pengaruh dari kekuatan perusahaan, lingkungan, dan
persaingan yang kompleks. Bahkan dalam beberapa kasus, perusahaan tidak hanya
menetapkan satu harga tunggal tapi menetapkan suatu struktur penetapan harga
yang mencakup berbagai hal dalam lininya. Struktur ini pun berubah mengikuti
siklus produk, ketika produk memasuki siklus baru, struktur perubahan harga
juga mengalami perubahan, begitu juga ketika lingkungan persaingan atau hal
lain yang mempengaruhi mengalami perubahan signifikan. Maka, dalam suatu
penetapan harga, dalam perusahaan apapun diperlukan kajian mendalam, sehingga
fenomena yang pernah dialami berbagai maskapai akibat perang harga tidak
terulang dalam lini bisnis manapun.
1.
Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Awal dari penetapan harga produk
adalah awal dari produk memasuki siklus hidupnya. Bahkan dalam hal penetapan
harga, tantangan terbesar adalah bagaimana harga yang ditetapkan pada produk
baru berhasil membidik dan memperoleh pangsa pasar.
A. Penetapan
harga memerah pasar
Menetapkan
harga yang sangat tinggi untuk meraup pendapatan maksimum dari lapisan demi
lapisan segmen yang bersedia membayar harga tinggi. Perusahaan menghasilkan
penjualan sedikit tetapi lebih menguntungkan.
B. Penetapan
harga dengan penetrasi pasar
Menetapkan
harga rendah bagi produk baru untuk menarik sejumlah besar pembeli dan pangsa
pasar yang besar.
2.
Strategi Penetapan Harga Bauran Produk
Srategi menetapkan harga produk sering
berubah ketika produk itu menjadi bagian dari bauran produk. Dalam kasus ini
perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba dari total bauran
produk.
A. Penetapan
harga lini produk
Menetapkan
jenjang antara berbagi produk dalam sebuah lini produk berdasarkan perbedaan
antara produk, evaluasi pelanggan terhadap berbagai fitur yang berbeda dan
harga pesaing.
B. Penetapan
harga produk tambahan
Penetapan
harga produk tambahan atau pelengkap besarta produk utama.
C. Penetapan
harga produk terikat
Menetapkan
harga untuk produk yang harus digunakan beserta produk utama, seperti bilah
untuk silet dan film untuk kamera.
D. Penetapan
harga produk sampingan
Menetapkan
harga untuk produk sampingan guna membuat harga produk utama lebih kompetitif.
E. Penetapan
harga paket produk
Menggabungkan
beberapa produk dan menawarkan paket produk dengan harga yang lebih murah.
3.
Strategi Penyesuaian Harga
A. Penetapan
Harga Diskon dan Potongan Harga
Diskon
merupakan pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama periode waktu
tertentu, sedangkan potongan harga merupakan uang promosi yang dibayarkan
produsen kepada pengecer sebagai imbalan atas kesepakatan untuk menampilkan
produk produsen dalam beberapa cara.
B. Penetapan
harga tersegmentasi
Menjual
produk atau jasa dalam dua harga atau lebih dimana perbedaan harga tersebut
bukan berdasarkan perbedaan biaya.
C. Penetapan
harga psikologis
Pendekatan
penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi harga dan bukan hanya ekonomi.
Harga digunakan untuk mengatakan sesuatu tentang produk.
D. Penetapan
harga promosi
Untuk
sementara menetapkan harga produk dibawah harga resmi dan kadang bahkan di
bawah biaya untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.
E. Penetapan
harga geografis
Menetapkan
harga bagi pelanggan yang terletak di berbagai belahan negeri atau dunia.
Dengan berbagai metode seperti FOB Origin, tarif pengiriman seragam, zonasi
harga, harga titik pangkal dan harga beserta pengiriman
F. Penetapan
harga dinamis
Menyesuaikan
harga terus menerus untuk memenuhi karakteristik dan kebutuhan pelanggan
individual dan situasi.
G. Penetapan
harga internasional
Menetapkan
harga mempertimbangkan beragam budaya dan faktor yang terdapat di negara
sasaran. Biasanya di lakukan oleh perusahaan yang memiliki pangsa pasar global
4.
Perubahan Harga
A. Memulai
perubahan harga
Dalam
kondisi tertentu perusahaan terkadang menerapkan kebijakan untuk menaikkan atau
menurunkan harga, dan memperhatikan reaksi dari pelanggan maupun pesaing
setelah penetapan kebijakan perubahan harga.
a.
Memulai
pemotongan harga
Situasi
yang sering menyebabkan perubahan harga adalah kelebihan kapasitas.
b.
Memulai kenaikan
harga
Target
perusahaan untuk memperoleh laba tertentu menjadi alasan yang sering digunakan
untuk menaikan harga. Apabila berhasil dapat menjadi keuntungan besar bagi
perusahaan.
c.
Reaksi pembeli
terhadap perubahan harga
Resistensi
pelanggan dapat menjadi pertanda bahwa kebijakan perubahan harga perusahaan
tidak cocok bagi pelanggan.
d.
Reaksi pesaing
terhadap perubahan harga
Faktor
ini menjadi penentu kelanjutan bisnis. Dalam jangka pendek maupun panjang,
perubahan harga dapat menjadi sebuah pertanda bagaimana iklim kondisi bisnis
dan pasar.
B. Merespons perubahan
harga
Ini,
merupakan bagaimana perusahaan dapat merespon sebuah perubahan harga yang
terjadi di pasar maupun yang dilakukan oleh pesaing.
5.
Kebijakan Publik dan Penetapan Harga
A. Penetapan
harga di dalam tingkat saluran
Penetapan
harga disini berarti, perusahaan dalam menetapkan harga tidak boleh diketahui
oleh perusahaan lain. Dilakukan untuk menghidari kecurigaan akan terjadinya
kolusi harga. Karena kolusi harga merupakan tindakan yang dinilai illegal dan
akan merusak kondisi pasar.
B. Penetapan
harga lintas saluran
Hal
ini dilakukan untuk mencegah terjadinya diskriminasi harga yang tidak adil
dengan memastikan bahwa penjual menawarkan persyaratan harga yang sama kepada
pelanggan pada tingkat perdagangan tertentu.
No comments:
Post a Comment