"Sebuah tulisan yang berdasarkan pada kajian teori 5 tingkat kebutuhan Abraham Maslow dan curhatan aktifis galau yang sedang pengen muntab, Enjoy"
Nanana, Assalamualaikum, aduh blog ane udah berdebu, berkarat, lama banget ngga di check, eh malah sekarang pembacanya udah menyentuh angka 5000, bahkan lebih.. :') terimakasih para pembaca sekalian, udah terus mengikuti blog ane, ya walaupun udah agak karatan sebenarnya, hehe. :).
dan juga mumpung lagi momen,, belum telat juga, ane mau ngucapin "taqobbalallahu minna wa minkum, minal aidzin wal faidzin dan met lebaran" hhe, sebagai admin dari sarangnya fello, ane minta maaf kalau dalam postingan ini agak berat sebelah, atau bahkan memihak, hehe. biasalah, namanya juga manusia, atau ada yang merasa tersinggung ane juga minta maaf banget, karena ya, kalau soal pemilihan kata atau tata bahasa ane juga masih belajar,, pokoknya mah, maaf banget, hehe, dan semoga temen-temen tetep bisa jadi pembaca setia dari fellofello nest ini, sarangnya ane. hehe.
untuk tema malem ini, mungkin bisa diliat ya di judulnya, tu bukan buat ngece atau menghina indonesia loh ya, ane percaya kok kalau bangsa ini bisa menjadi bangsa beradab,, suer. :3,, tapi yang jelas bukan generasi kita sekarang yaa,, muhehe. itu gambar ane mabil di gugel, jadi kalau ada yang merasa sebagai pembikin atau the creator from that picture, ane ucapin terima kasih sebesar-besarnya.
kenapa ane bilang indonesia itu primitif, atau sebangsanya, bukan tanpa alasan loh ya, walaupun kalau dari segi teknologi dan gaya hidup kita udah mirip sama orang di luar sana, hehe.
ada sebuah teori dalam pemahaman perilaku organisasi, yang dibuat oleh tokoh dari dunia barat, yaitu Abraham Maslow, dia orang yang cukup terkenal di zaman pembuatan dasar dari imu menejerial klasik, tapi pendapat dari Mr Abraham ini masih relevan diterapkan sekarang, meskipun memang ada kritik dari para ahli ekonomi manajerial mengenai teorinya ini, tapi tetep dalam dunia ilmiah, teori ini masih layak untuk dijadikan landasan, nyaitu, teori hierarki kebutuhan. ngga paham? lengkapnya bhisa di cek di gugel, karena ane bakal njelasin singkatnya aja.
singkatnya, teori hierarki ini menjelaskan bahwa manusia dan kebutuhannya terbagi dalam 5 jenjang yang berbentuk seperti piramida, saling bertingkat, berjenjang, seperti sebuah bangunan. 5 kebutuhan itu diklasifikasikan secara sederhana menjadi kebutuhan fisik, keamanan, sosial, achievement (pengakuan/prestasi), dan aktualisasi diri. istilahnya cukup jelas ya? nggak perlu di terangin lagi kan? apa? perlu? oke dehh,, kebutuhan fisik, atau kebutuhan pertama merupakan kebutuhan dasar manusia, meliputi makan minum, pekerjaan, penghasilan, kesehatan, seks, dan kalau menurut ane termasuk kebutuhan agama, harusnya. hehe. disebutkan disini oleh maslow, tanpa adanya kebutuhan pada tingkat fisik manusia nggak akan bisa idup normal,, sederhana yaa? :),, nah, kalau kebutuhan keamanan itu, ya kebutuhan akan rasa nyaman diri kita atas kebutuhan yang udah kita penuhi, seperti kebutuhan makanan yang terjamin, anak-anak yang terproteksi, harta yang terlindung,, nah, setelah muncul rasa aman dan nyaman itulah, kita berhak merangkak ke ranah bersosial, kita berhak dan harus serta bisa menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan di sekitar kita, tujuannya apa kita bersosial? agar kita bisa memperoleh pengakuan atas eksistensi, pengakuan akan keberadaan kita di dunia, di lingkungan kita.. :0 ini nih yang sering membuat remaja jadi galau dan melakukan hal-hal edan untuk mendapat pengakuan. inget cerita gangster seperti XTC? atau kasus video tampar tampara cewek sekitar 7 tahun lalu? itulah salah satu akibat dari remaja itu pingin diakui sama lingkungan, kenapa? karena dengan mendapat pengakuan, kita bisa dengan mudah memperoleh akses ke pembaruan informasi, pembaruan kapasitas diri, analoginya, kalau seorang pegawai menjadi direktur, otomatis standar hidup, tingkat akademis, kerjasama profesi, dan ranah kehidupannya turut meningkat secara alamiah, begitulah. paham kan yaa? :v kalau ngga ngerti tanya langsung aja ke mbah ggel,, maap juga ini pargrafnya rengket, rekat banget satu sama lain, dan panjang pula, biarin, biar greget. haha.
beberapa kritik atas teori ini, yang paling kuat muncul dari logika yang menyatakan bahwa kelima kebutuhan ini bisa diperoleh secara bersamaan, dan nggak relevan. misal. kalau orang sudah makan, pasti dia merasa aman, nyaman, setidaknya perutnya terjada dari kelaparan, dan ketika dia makan mau ngga mau harus bersosial, harus interaksi dengan masyarakat, kemudian karena kita makan, kita diakui masyarakat sebagai orang yang bisa makan, dan kemudian mendapat akses untuk memeproleh minuman, haha, ini salah satu kritiknya. kritik dari teori ini, adalah argumen yang menyatakan hierarki ini terus berulang, alias ngga ada yang namanya finis moment, moment terputusnya lingkaran kebutuhan selama manusia hidup, karena Abraham Maslow menganggap, selepas manusia masuk ke tahapan aktualiasasi diri semuanya sudah habis, selesai, dan begitulah, akhirnya dengan adanya teori ini memunculkan teori yang lain, seperti terori kontinuitas kebutuhan, terori 2 faktor, dan teori yang lain..
terus, ngapain ane mengkaji teori beginian? nggak afdhol lah kalau ane update ngga ada yang dikritik dan diberikan masukan :v haha.
iya, ane akan menunjukan realitas masyarakat di negeri ini, untuk pembelajaran bagi temen-temen, bagi kita bersama, sebagai manusia indonesia.
kalau dilit di berbagai media, kita bisa menganggap bahwa masyarakat kita sudah beradab, sudah pinter lah pokoknya. tapi kalau kita lihat di berita kriminal, politik, apalagi gosip selebriti,, bisa kan dilihat masalahnya apa? seorang anak membunuh gara gara kelaparan, pejabat korupsi demi membuat istana megah, artis selingkuh gara-gara ga puas sama istrinya,, dan yang lain! apa kesimpulannya? kesimpulan yang bisa diambil, masyarakat, bahkan mungkin termasuk kita (naujubileh dahh) masih berkutat dalam urusan fisik! yang dalam teori maslow merupakan kebuthan ter rendah, paling dasar dari kehidupan manusia. bener kan? urusan perut, urusan uang, urusan seks, urusan karir, urusan kesehatan, semua itu kebutuhan kita yang mendasar bro! paling rendah! yang harusnya udah bisa dimanaj dengan baik, diatur, dan dimanfaatkan, bukannya malah jadi rayahan, rebutan, apalagi biang kerok masalah..
right guys? bayangkan kalau sampai detik ini gara gara pacar doang ampe tusuk-tusukan,, kan ngga mantep banget, garing lah pokoknya.. apalagi cuman gara gara ngga bisa makan nasi ampe main dukun, jebol kantong lu dah buat mbayar dukun, malah ngga bakalan makan nasi buat selamanya..
tapi guys,, itulah masyarakat kita, relaitas sosial yang tengah kita hadepin sekarang, dan membuat alasan ane untuk menelorkan judul Da Primitive Endonesa,, berdasarkan teori yak,, nggak asal njeplak.. :v
nah guys, sekarang yang jadi tanda tanya besar,, apa solusinya? buat kita selaku manusia indonesia, lebih khusus lagi, mereka yang disebut atau menyebut dir sebagai aktifis pergerakan,, para agent of change.. :p (plok..plokk..polokk) .bukan tepuk tangan, tapi lemparan telor ke ente2 pade tuh!
kalau kita mendasari pada teori yang ane angkat malem ini, jawabannya sederhana banget guys, seterang sinar mentari,, seperti wajahmu dindaa.. :v (mabokk jones),, apa itu?
cukup desainlah diri kita sendiri, untuk berada pada grade yang lebih atas dari orang kebanyakan..
bingung?
ane akan kasih analogi sederhana, based on true story dan kondisi sosiologis manusa indonesia.
ada seorang preman, preman kampus, ngga lulus-lulus, demen sama mahluk halus dan mulus, dan tampaknya,, keleusss.. kaya An**.. :v. datanglah seorang aktipis,, tampangnya culun, jalan aja kagak becus,, dia tabok tuh preman kampus,, diteriakin "laa taqrabuzzinaaaaa",, oww mann,, si preman kenal ama tuh aktipis.. pinter aja kagak, motor butut warisan engkong,, bodi kagak tegap, temen dikit, buta teknologi,, sama sama nggak lulus-lulus pula! bayangkan apa yang terjadi.. kite orang pinter lah insya Allah.. pasti tahu kelanjutannya gimana..
cerita kedua,, premannya masih sama dengan tipe diatas,, dateng seorang aktifis,, jalan tegap, tampang emang jelek tapi pede,, badan kurus tapi pembawaan anggun berwibawa,, datang dia, tepuk pundak si preman,, dijak ngobrol,, sampaikan salam cinta di awal mula,, "assalamualaikum..", tanya kabar di paruh kedua,, tanya kabar pacar walaupun si aktifis ngga demen pacaran,, tanya kabar akademik, keluarga,, disampaikanlah pada si preman.. "akhi,, tau ngga kalau Allah bilang janganlah mendekati zina?" dengan halus disampaikan nasihat,, si preman kampus tau orang itu siapa, emang bener motorya cuman legenda butut, tapi dia tahu tuh motor hasil dia jualan es duren di pojok kampus, kenal si preman dia ngga pinter amat,, ip standar lah,, tapi di kelas selalu menghadirkan warna baru dalam lingkungan sosial,, pengetahannya luas, koneksi dan kawan banyak,, bahkan konon,, semua satpam kenal sama si aktifis, gara gara langganan es duren,, tau si preman orangnya emang kurus kerempeng,, tapi dia berani nolong korban gempa di ujung bumi sana, karena tergabung dalam LSM tanggap bencana,, kira kira apa yang selanjutnya terjadi? :)
kalau ngga paham maksudnya kebangetan banget dahh,, apalagi buat yang ngaku dan disuruh ngaku sebagai aktifis dakwah...
akan ane rangkum buat yang ngga dong, dari analogi sederhana tadi dalam 1 kalimat..
"kalau ngga ada yang bisa ente banggain,, ente mau ngebanggain Allah gimana coy?"
nahh,, sekian pembahasan teoritikal dan sosial dari ane malem ini, maafin kalau salah kata yee.. hehe.. selalu lah,,
wassalamualaikum buat ente dan ane sekalian,, dan tentunya..
Wallahu 'Alam
Muhammad Abdullah 'Azzam, Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret, Surakarta
No comments:
Post a Comment