Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

Friday, November 13, 2020

Market Optimization, Memberi yang DIbutuhkan tanpa Menjadi #Simp

 


Market Optimization, Memberi yang DIbutuhkan tanpa Menjadi #Simp

 

jagad maya dikejutkan, terutama ditengah-tengah karantina masal global, dengan tagar #Simp. Tagar ini bukan domain generasi #kolonial, tapi baik #millennial maupun #GenZ bisa jadi familiar karena hal ini sempat booming dan menjadi bahasan di forum-forum internet. Termasuk #YouTuber terkenal seperti #PewDiePie dan #Davie504 turut membahas tema #Simp ini. #Davie504 bahkan melakukan sesuatu se-level lebih jauh dengan membuat akun palsu, seorang bassist wanita dengan nama #AnimeBassMe dan diakhir menunjukkan wajah asli, bahwa bassist wanita yang dipuja banyak laki-laki adalah Davie504 yang sedang #crossdressing.

 

Tetapi apa sebenarnya #Simp itu? secara bebas, Simp adalah seorang manusia yang melakukan berbagai macam hal yang cenderung bodoh, gila dan konyol untuk menarik perhatian seseorang atau sesuatu, tapi sasaran sama sekali tidak menggubris, tidak peduli. Coba bayangkan kondisi ketika seorang YouTuber perempuan mencantumkan list barang2 yang mau dia beli di Amazon. Laki-laki atau perempuan waras akan berpikir “Why Should I”, tetapi simp melakukan sebaliknya, dia akan berteriak “ANYTHING FOR YOU BABE” padahal si YouTuber itu juga ngga akan peduli. Inilah SIMP.

 

Dan tanpa sadar, banyak usaha, bisnis, apalagi dalam level #UMKM(Small-Medium Enterprise) yang jadi korban, dan bahkan masih melakukan praktik #Simp –ing ini. Pembaca mungkin tidak sadar, tetapi berapa banyak bisnis yang gulung tikar karena selalu menuruti mau #Pelanggan. Padahal belum tentu pelanggan tahu betul kondisi pasar secara umum. Berapa banyak bisnis yang akhrinya berubah stagnan karena salah melakukan penetrasi pasar. Ini umum terjadi, banyak terjadi apalagi jika ditambah dengan penyakit #Latah #trend. Maka akan kami bagi 3 tips agar #perusahaan anda tidak menjadi #Simp di dunia bisnis!.

 

1.      Understand the Market / Mengenal Pasar

Bagaimanapun #bisnis anda adalah sesuatu yang menarik orang, dan sesuatu dalam bisnis anda pasti sudah berhasil menarik prang baik itu pelanggan ataupun supplier, dan percayalah hal itu tidak terjadi semalam. #perencanaan (#BusinessPlan ) yang sudah anda buat adalah salah satu alasan kenapa bisnis anda bisa eksis dan mulai berjalan. Lantas kenapa setiap ada komplen apalagi yang sifatnya tidak massif, dan anda sudah memiliki steady market anda masih berusaha memuaskan si pemberi complain.

 

Kalau ada 1 atau 2 orang complain, well, that is matter of taste, selera tiap orang beda-beda. Tetapi kalau sudah ada 10, 18, 20 komplain ini baru saatnya anda berbenah. Tidak semua orang menemukan tempat anda karena ingin mencari sesuatu yang mainstream, produk murah misalkan, atau tempat cozy, tetapi bisa jadi orang berkunjung ke tempat anda karena memang ada sesuatu yang mereka cari dan anda miliki, dan pelanggan inilah yang akan terus kembali kepada anda.

 

Berubah memang perlu, tetapi berubahlah pada waktunya. Kenali betul pasar anda, karena bisa jadi, anda malah membuang para pelanggan loyal demi memuaskan kritikus yang mampir ke toko anda seumur hidup sekali.

 

2.      Terus belajar dan berbenah

Dalam setiap pasar selalu ada istilah market leader (#pemimpin pasar) dan #follower. Market leader selalu menang dalam tanda kutip karena dia si pembabat alas, tahu peta, tahu celah, tau lubang jebakan. Follower seringkali harus bisa mengikuti ritme si market leader, namun jangan salah.

 

Satu hal yang membuat market leader sangat rentan adalah tuntutan pasar agar dia selalu melahirkan inovasi baru. Dan banyak market leader jatuh disini, karena telat/enggan melakukan inovasi. Tidak ada brand yang terlalu besar untuk tumbang, semua brand bisa tumbang dan tengglam. Meka jika anda adalah #UMKM dan posisi anda masih sebagai follower, tetap terus belajar, terus melihat peluang2 inovasi yang mungkin tersaji di hadapan. Tidak ada satupun yang menuntut UMKM melakukan inovasi ekstrim bahkan sampai merubah tatanan dunia.

 

Tetapi, jika bisnis anda terus menjadi bisnis pembelajar, perlahan-lahan mulai mengusai dan dicintai oleh pasar anda, di #cerukpasar anda, maka tidak ada salahnya bukan? Lebih lagi kalau anda berhasil memicu disrupsi dengan inovasi yang sangat #cuttingedge , entah apa yang dapat terjadi.

 

3.      Selalu awas dengan trend

Sampai detik ini tidak ada investasi yang aman, selain investasi degan asset yang nilainya diakui secara global. Bahasa global adalah “property” dan “logam mulia”, kalau property anda memiliki air dan logam mulia, anda auto kaya. Prinsip sederhana inilah yang membuat sebuah #bisnis bisa tetap bertahan meskipun digempur trend musiman. Sederhananya, masyarakat internasional tidak ada yang menggunakan ikan Lou Han atau Gelombang Cinta sebagai mata uang bukan? Lantas orang gila apa yang membuat bisnisnya demi memenuhi investasi semu semacam ini?

 

Well, banyak.

 

Sudah tidak hitung bisnis-bisnis gulung tikar karena demi gengsi, owner membakar bisnis nya demi ikut trend yang tidak selamanya. Bagaimana kemudian orang berlomba-lomba memborong akik yang pada akhrinya hanya bisa gigit jari karena akhirnya akik jatuh nilainya, karena trend nya sudah selesai. Dan seterusnya. Pemilik bisnis yang bijak akan stay away dari membakar bisnisnya semacam ini.

 

Kecuali anda memang seorang rubah, sudah siap anggaran tertentu untuk bermain bahkan menciptakan trend semacam ini. Jika anda sudah sampai level ini tapi masih berkenan membaca tulisan ini sampai selesai, well, kami angkat topi. Anda adalah pebisnis kelas dunia, bisakah kita bekerjasama?

 

 

Hak Cipta Tim Manajemen Qusade, Muhammad Abdullah ‘Azzam


Untuk kebutuhan anda, kunjungi aja #TokoOnline terpercaya di nusantara https://qusade.id




For further information contact me in felloloffee@gmail.com or skripsiazzam@gmail.com
Alumni Penerima Manfaat Beasiswa Aktifis Nusantara Dompet Dhuafa Angkatan 6

Untuk tulisan lain berkaitan dengan manajemen, silahkan kunjungi pranala dibawah ini

kunjungi juga profil selasar saya di :https://www.selasar.com/author/abdullah/
Atau kalau mampir di Kompasiana : https://www.kompasiana.com/azzamabdullah
 
Thanks for your support!

Follow dan Komen untuk artikel-artikel menarik lainya 

No comments:

Post a Comment