Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

Monday, November 28, 2016

Retail Modern : Scouting and Bonding


Source : http://4.bp.blogspot.com/





Scouting dan Bonding

-Langkah Kedua dalam Membangun Ritel Modern





 


Scouting dan FIlosofi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)

Mudahkah kita membangun sebuah retail modern? Mudah, jika kita berhasil merumuskan cita-cita tim dan memperoleh referensi yang pas untuk memulai sebuah bisnis. Referensi seringkali mampu memberikan banyak gambaran tantang bagaimana bisnis berjalan, dan bisa menjadi komparasi yang bagus antara format cita-cita kita dengan realitas di lapangan. Dengan demikian, menjadi sebuah kesalahan jika pemula dalam bisnis ritel modern tidak pernah atau minim sekali turun dan elihat kondisi lapagan tempat dia akan membangun bisnis-nya. 

Mengenali lapangan dan melihat bagaimana pendahulu di bisnis ritel modern bekerja sekaligus bisa memberikan beberapa informasi yang berguna bagi perbaikan konsep. Dengan informasi tersebut, kita bisa dengan mudah melakukan komparasi dan “simulasi persiangan” dengan para pesaing yang kita temukan di lapangan. Selain itu, kita bisa memperoleh gambaran bagaimana 4 pilar bisnis bisa bekerja dalam bisnis yang sama, dan apakah ritel modern kita bisa memperoleh tempat yang pas di hati calon pelanggan. Terakhir, turun ke lapangan, berarti filosofi ATM bisa lebih mudah kita terapkan.

Semart memulai bisnis dengan bersama seluruh jajaran manajerial bermain bersama di sebuah convenience store yang kami ketahui ada di Surakarta. Kami berkunjung ke Indomaret Plus Slamet Riyadi, yang memang tersohor sebagai minimarket yang ditambahi beberapa fasilitas lain yang mengundang kedatangan pelanggan. Setelah kami duduk selama beberapa jam, kami menemukan bahwa bisnis kami lebih kurang akan berjalan sebagaimana indomaret ini berjalan, dan ditambah dengan konsep “uniqueness” yang kami tawarkan, bisnis kami mungkin bisa selangkah lebih maju dibandingkan dengan Indomaret yang kami jadikan referensi.

Setelah itu, kami bersama berkunjung ke Solo Playground, lokasi yang diklaim memiliki tongkrongan paling asyik dan suasana paling nyaman di Surakarta. Dan memang, jika dikomparasi dengan konsep kami, konsep kami jauh kalah jika dibandingkan dengan tongkrongan yang dimiliki playground. Namun, dengan kami memadukan konsep minimarket dan tempat nongkrong, pada beberapa sisi kami yakin konsep ritel modern yang kami ajukan bisa memperoleh hati tersendiri kepada calon pelanggan kami, penduduk Surakarta dan sekitarnya.

Proses ini yang kami namai dengan scouting, dan dalam proses ini kami bersama langsung membandingkan konsep kami, mengevaluasi konsep, dan menyusun serta memperbaiki konsep dengan informasi yang ada. Dengan berpikir melibatkan banyak kepala, kami berhasil mewujudkan Semart yang valuable bagi kami sendiri, dan terlihat lebih kurang sama dalam kacamata masyarakat Surakarta.

Selain itu, kami juga menghimpun informasi terbatas dengan mengirim agen-agen kami di tataran manajerial untuk mencicipi berbagai tempat yang lebih kurang memiliki konsep sama dengan garis besar konsep kami. Tercatat kami mengutus orang untuk mencicipi suasana tradisional di Goedang Tebu, mencoba suasana modern dan gaul di Hallo Solo dan Lattetude, kemudian mencicipi ke khasan hidangan di Omah Coklat dan Kopi Jahat, serta berbagai macam ritel modern lain di Surakarta.

Dengan informasi-informasi tambahan tersebut, kami bisa menggaransi bahwa apa yang kami bangun sudah terstandar dengan harapan dan trend yang tengah dinikmati masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya, dan kami, sangat yakin bahwa konsep kami bisa memenangkan hati masyarakat Surakarta.

Bonding, Cerita Batik dan Belanja
Proses bonding sangat penting, dan seharusnya menjadi nafas dalam membangun sebuah bisnis baru. Ibaratnya tim yang akan membidani lahirnya sebuah bisnis, apabila terjadi kesalahpahaman bisa membahayakan baik bagi bisnis-nya maupun tim itu sendiri. Maka, membangun kesepahaman dan pengertian menjadi wawasan yang harus diusahakan bagi setiap orang yang ingin coba membangun bisnis.

Bonding bisa dilakukan dengan banyak cara. Beberapa perusahaan yang telah mantap dengan bisnisnya biasanya langsung meyewa triner professional dan mengadakan event-event yang digunakan untuk membangun keterikatan antar anggota kelompok, baik antar individu ataupun grup besar. Selain itu, penerapan beberapa kebiasaan grup menjadi metode lain yang dapat digunakan untuk membangun keterikatan ini. 

Semart disini menerapkan hal yang mungkin sedikit berbeda, namun ada 2 hal yang kami tandai sebagai bagaimana melakukan metode bonding yang pas. Semart mencatat, hal pertama yang penting adalah “taste”, kesesuaian dengan rasa yang dimiliki bersama. Anggota Semart rata-rata adalah anak muda yang suka kongkow, ngobrol, dan menikmati hidangan-hidangan unik. Itulah yang Semart lakukan. Sembari melakukan scouting, personil memang bersama dieratkan dalam bonding dengan menhabiskan waktu dan mengobrol sana sini soal berbagai macam hal yang terjadi. Meskipun obrolannya seringkali out of topics, namun bisa senantiasa diarahkan untuk menghasilkan gagasan segar bagi bisnis kami.

Kedua, adalah “equality dan togetherness”, kami berbicara soal kesamaan, karena dalam Semart masing-masing memiliki nilai dan kewajiban yang sama. Ketika kami berbelanja untuk memenuhi kebutuhan seragam kami, semua jajaran manajerial diharapkan membantu dan bersama turun ke pasar untuk melihat dan menguji produk yang akan kami gunakan sebagai seragam kami. Kami juga saling membagi infomasi bahkan pinjaman uang, agar seragam kami bisa jadi sebagaimana yang kami harapkan.

Berbelanja bersama juga ternyata bisa menimbulkan taste, dan kehadiran mayoritas anggota menjaga semangat kami untuk menyelesaikan konsep bisnis kami. Selain itu, dengan mengenali pasar yang lebih luas, Semart bisa lebih “merakyat” dan dengan pede bisa mengatakan “kami solo banget”, karena memang dalam kelahirannya, bonding anggota Semart dibantu seluruhnya oleh masyarakat Surakarta. 

Maka,pada tulisan saya hari ini, menghimpun data bisa menjadi sarana bonding yang baik, bonding yang baik mampu menghaslikan filosofi ATM yang mampu dikerjakan dan dipahami semua pihak.
#Semart, Monggo Tumbas,

Terimakasih bagi anggota kami yang turut dalam couting dan Bonding, hehe,
Untuk Scouting di Indomaret Plus kami Ucapkan selamat dan sukses bagi Novia Pramita, Primari Putri, M Choirul Thoriq, Arga Rizkiawan, Iska Ari, Afif Maulana, Dhita Amalia, dan Diyan Fatma dan Indrawan Sadzaly atas kehadirannya. Dan Chamidah yang saat itu tengah ada keperluan semoga senantiasa dimudahkan.
Dan saat kita belanja asyik di Matahari dan Beteng, kepada Arga Rizkiawan, Iska Ariyanto, Indrawan Sadzaly, Afif Maulana, Novia Pramita, Diyan Fatma, Chamidah serta M. Choirul Thoriq atas kehadirannya. Dan untuk Dhita Amalia dan Primari Putri yang ada urusan saat itu di rumah semoga senantiasa dimudahkan. 


Muhammad Abdullah 'Azzam, Bachelor Students of Management Study, Faculty of Economy and Business, Sebelas Maret University, Surakarta.
For further information contact me in felloloffee@gmail.com or azzamabdullah@student.uns.ac.id
Penerima Manfaat Baktinusa Angkatan 6


No comments:

Post a Comment