Gerai Inspirasi

ekonomika politika romantika

Wednesday, June 25, 2014

Hidup Seperti Rasengan!

"hidup seperti larry" kalau yang pecinta spongebob pasti paham maksud perkataan ini. ya, itu adalah kata-kata yang diajarkan oleh larry the lobster kepada spongebob dan patrick biar mereka menjalani hidup tidak dengan monoton, sehingga kehidupan mereka sia-sia. tapi diterjemahkan oleh kedua benda kuning-pink itu dengan pemahaman yang salah. :v mereka malah menjalani hidup mereka dengan melakukan hal-hal "greget" yang hanya boleh dilakukan oleh Sang Greget Yayan Ruhiyan Mad Dog. padahal yang dimaksudkan larry adalah nikmatilah hidup dengan menjalaninya sebagaimana kamu suka, nikmati hidup dengan bergerak dan bergerak, jangan didiamkan saja, sehingga hidup ini mengalir tanpa kita sadari arusnya sudah sampai mana #tsaaah. padahal ane ngga yakin Stephen Hilenburg mbikin chapter ini dengan maksud menyampaikan maksud yang kece kaya gini.. :v wahahaha.

woke-woke.. :v selamat sore pemirsaah,, sebelumnya, Assalamualaikum WR WB agan sekalian. yang lagi mandi, atau bersenang-senang sama keluarga, atau buat warga United States Of America dan negara-negara di belahan utara,, met menikmati musim panas yaa, tapi buat Australia, bersabar wae, puasa kalian bakalan singkat bener.. :v gara-gara masih betah ketemu salju. anyway ya, kan jarang-jarang banget ane ngepostng sore-sore begini, mungkin ada beberapa mahluk yang penasaran kenapa ane mosting sore-sore begini,, ada satu alasan, temen ane di kontrakan ada yang mandinya naujubileh lama banget. bener-bener lama sampai kalau dikonversikan ke waktu buat memanaskan air, udah bisa dapet tuh 3x manasin air. karena alasan itulah ane ngenet, dan mumpung dapet ide buat mosting (padahal kagak) ane tulis aja, yhoho.

sebelumnya lagi, turut berduka cita.. :v sayaounara Italy, England, Spain, Japan, Australia, Ivory Coast, u did well in brazil, but your family miss you. :v and i can get your jersey with cheaper prize. wahahah.

mungkin ya, kalau agan sekalian sering banget ngikutin apdet naruto (yang sekarang udah nyampe tahap naru-sasu ngelawan ootsuki Kaguya) mungkin agan udah akrab banget sama jurusnya naruto yang seringkali dalam movie menjadi jurus pamungkas buat mengalahkan musuh. yep, bener banget. Rasengan, jurus yang pertama kali muncul bersamaan dengan kemunculan Jiraiya-sensei menjadi guru naruto, yang kalau dari deskripsi singkatnya, rasengan merupakan jurus yang meamnfaatkan metode pemadatan chakra udara pada telapak tangan, yang mana sifat chakra udara itu tidak beraturan, tapi sangat kuat, jika dapat "dipadatkan". nah, itulah yang namanya rasengan ya, bahasanya mungkin bukan bola udara, tapi topan-badai versi .Rar :v

gambaran kerusakan yang ditimbulkan oleh rasengan digambarkan oleh si Masashi Kishimoto dengan sebuah tong air, tau kan? pas rasengan naruto dibelokin sama kakashi dan ngga diarahin ke sasuke di atas atap rumah sakit, rasengan naruto malah dibenturkan ke tong air yang ngga berdosa di ujung sana, dan menimbulkan lubang kecil yang hanya seukuran telapak tangan. tapi, di sisi sebaliknya, separuh tong air itu hancur, dengan diameter kerusakan yang 2x lebih besar dari chidori sasuke yang menabrak tembok. hora, liat tuh, angin yang disatukan dan dipadatkan mampu menciptakan daya rusak yang jauh mengungguli api padat berupa petir.

yang mau ane maksudkan disini, karena ini seri motiasi ya, kalau kita menyadari, manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia, bisa dibilang kita adalah topan badai yang tercerai berai. terkadang bakat yang kita punya ditempatkan entah dimana padahal tubuh kita ada di suatu kota, terkadang passion dan semangat kita terkunci rapat di peti kemas sedangkan tangan kita sudah siap untuk mempertahankan setiap jengkal kedaulatan negara kita, dan begitulah, kita manusia seringkali belum mampu menyatukan potensi-potensi besar yang dikaruniakan tuhan kepada kita, entah itu dalam bentuk potensi fisik, pikiran, dan mental.

lantas, dampak dari tidak bersatunya potensi itu apa? manusia seperti kita kehilangan "kekuatan badai" yang dimiliki. kehilangan power untuk menggerakkan bahkan meruntuhkan bangunan-bangunan tantangan di hadapan kita, dan tentu saja, kita berubah menjadi angin lembut yang memiliki beberapa peranan, sebagai oenghias dunia atau ikut berpusar bersama badai-badai yang menggerakkan dan menghancurkan tantangan dunia maupun akhirat.

lantas apakah yang harus dilakukan agar dunia kita ngga digerakkan oleh badai-badai itu? sederhana, satukan saja semua potensi yang kita miliki, dengan apa? tujuan.
tujuan dan visi, merupakan dua kata yang sering banget diangkat oleh para motivator mainstream untuk memicu kebangkitan sesaat di dalam diri audien, agar audien merasa ingin untuk kembali mengorganisir cita-cita hidup yang sempat tersirat agar menjadi sesuatu atau "sesuatu" yang mungkin untuk direalisasikan. pokoknya semacam itulah.

akan tetapi, seringkali tujuan yang memiliki peranan penting untuk menyatukan potensi besar yang dimiliki manusia itu menjadi mandul, dan hanya sebatas coretan saja di plan-plan mimpi dan terlupakan selepas training. kenapa? manusia lupa siapa mereka, kita lupa siapoa kita. dijelaskan dalam setiap ayat-ayat tuhan dalam kitab-kitab kuno maupun kitab sempurna Al-quran bahwa manusia diciptakan tuhan nggak hanya sebagai penonton, tapi sebagai pemain demi mewujudkan kemakmuran hakiki dunia dan seluruh yang ada di dalamnya, dan buat yang muslim, memastikan dunia dan isinya tenggelam dalam kenikmatan sayang Allah dan membuat manusia dunia mampu mencicipi nikmatnya surga di akhirat nanti.

lantas, selain tujuan apalagi yang kita perlukan untuk membuat rasengan dalam diri kita sendiri? yaitu pengetahuan dan hakikat menenai siapa sebenarnya diri kita, untuk apa kita hidup, dan demi apa kita berbuat. menyadari hal sederhana itu, dapat membuat tujuan yang kita gores bersama dalam kertas mimpi itu menjadi sangat realistis. mungkin sangat untuk di tunaikan dan di raih, sehingga keseluruhan bakat kita menjadi satu guna mencapai tujuan itu, dan membuat diri kita berubah dari angin lembut penghias dunia menjadi angin bada, gahar garang menantang dunia, serta membawa hujan dan lain-lain untuk memakmurkan dunia (bagi angin badai yang bertujuan baik ya). sebagaimana rasengan naruto yang selalu digunakan untuk membela kepentingan para manusia di dunia Shinobi.
so, life like a Rasengan!

Wallahu 'Alam
Muhammad Abdullah 'Azzam Mahasiswa S1 Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret Surakarta
Salam Satu Jari! indONEsia Bangkit!

No comments:

Post a Comment